Harvard Management Company (HMC), yang mewakili anggota Ivy League, Universitas Harvard, terungkap telah berinvestasi senilai US$116,6 juta, setara Rp1,9 triliun, dalam iShares Bitcoin Trust (IBIT) milik BlackRock.
Informasi ini tercantum dalam dokumen Form 13-F yang diajukan ke Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) pada hari Jumat (8/8/2025). Berdasarkan data per 30 Juni 2025, Harvard tercatat memiliki sekitar 1,906 juta saham IBIT, yang setara dengan 8 persen dari total portofolio pasar publik AS mereka.
Langkah ini menjadikan Bitcoin sebagai salah satu aset terbesar dalam portofolio Harvard di bursa AS, sejajar dengan saham perusahaan teknologi terkemuka seperti Microsoft, Amazon, Booking Holdings dan Meta.
Nilai investasi ini bahkan melampaui kepemilikan mereka pada emas, yang tercatat hanya sekitar US$102 juta dalam SPDR Gold Trust pada periode yang sama.
Perubahan Strategi Investasi Harvard
Investasi ke spot Bitcoin ETF menandai perubahan signifikan strategi Harvard. Sebelumnya, aset kripto hanya menjadi objek eksplorasi terbatas dalam portofolio mereka. Namun, pembelian IBIT dalam jumlah besar menunjukkan integrasi Bitcoin sebagai bagian penting dari strategi diversifikasi aset universitas.
Dengan total dana kelolaan mencapai puluhan miliar dolar AS, keputusan ini mengindikasikan tingkat kepercayaan yang lebih tinggi terhadap aset digital terkemuka tersebut.
Berdasarkan dokumen SEC, alokasi ke IBIT menjadi salah satu posisi teratas dalam daftar kepemilikan Harvard di pasar publik. Langkah ini dilakukan setelah Bitcoin ETF BlackRock memperoleh persetujuan dari SEC pada Januari 2024, yang memungkinkan investor institusional mengakses Bitcoin melalui instrumen terregulasi.
Persetujuan tersebut mendorong masuknya modal institusional besar, termasuk dari lembaga pendidikan ternama, ke pasar aset digital.
Selain IBIT, portofolio publik Harvard juga berisi sejumlah saham unggulan dan instrumen keuangan tradisional lainnya. Namun, peningkatan eksposur ke Bitcoin menegaskan perubahan pandangan institusi ini terhadap aset digital yang sebelumnya dipandang penuh risiko.
Tren Peningkatan Eksposur Institusional ke Bitcoin
Harvard bukan satu-satunya universitas besar yang menambah eksposur terhadap Bitcoin. Universitas Brown, yang juga anggota Ivy League, tercatat memiliki kepemilikan senilai lebih dari US$13 juta di IBIT. Ini lebih dari dua kali lipat jumlah sahamnya yang dilaporkan per 31 Maret, yaitu 105.000 lembar.
Peningkatan minat dari lembaga pendidikan ini mengikuti tren serupa di kalangan investor institusional, yang melihat Bitcoin sebagai aset lindung nilai potensial dan instrumen diversifikasi portofolio.
Menurut data industri, masuknya lembaga pendidikan ke pasar Bitcoin bertepatan dengan meningkatnya minat investor besar setelah adanya produk-produk seperti spot Bitcoin ETF. Instrumen ini menawarkan cara yang lebih mudah dan aman untuk berinvestasi di Bitcoin tanpa perlu mengelola aset digital secara langsung.
Meski begitu, sejumlah analis mengingatkan bahwa volatilitas Bitcoin tetap menjadi faktor risiko yang signifikan. Fluktuasi harga yang tajam dapat memengaruhi nilai portofolio dalam waktu singkat.
Namun, bagi Harvard, eksposur ke Bitcoin tampaknya menjadi bagian dari strategi jangka panjang untuk mengimbangi potensi imbal hasil dari berbagai kelas aset.
Keputusan Harvard untuk mengalokasikan lebih banyak dana ke Bitcoin dibandingkan emas juga menandakan perubahan persepsi terhadap fungsi aset digital tersebut.
Jika emas selama ini dianggap sebagai aset lindung nilai utama, maka langkah ini menunjukkan bahwa Bitcoin mulai dipandang memiliki peran serupa dalam strategi investasi institusional.
Dengan perkembangan ini, pasar akan mencermati apakah langkah Harvard akan diikuti oleh universitas atau lembaga besar lainnya, serta bagaimana strategi ini memengaruhi kinerja dana abadi mereka di tengah dinamika pasar global. [st]
Disclaimer: Seluruh konten yang diterbitkan di Blockchainmedia.id, baik berupa artikel berita, analisis, opini, wawancara, liputan khusus, artikel berbayar (paid content), maupun artikel bersponsor (sponsored content), disediakan semata-mata untuk tujuan informasi dan edukasi publik mengenai teknologi blockchain, aset kripto, dan sektor terkait. Meskipun kami berupaya memastikan akurasi dan relevansi setiap konten, kami tidak memberikan jaminan atas kelengkapan, ketepatan waktu, atau keandalan data dan pendapat yang dimuat. Konten bersifat informatif dan tidak dapat dianggap sebagai nasihat investasi, rekomendasi perdagangan, atau saran hukum dalam bentuk apa pun. Setiap keputusan finansial yang diambil berdasarkan informasi dari situs ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pembaca. Blockchainmedia.id tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung, kehilangan data, atau kerusakan lain yang timbul akibat penggunaan informasi di situs ini. Pembaca sangat disarankan untuk melakukan verifikasi mandiri, riset tambahan, dan berkonsultasi dengan penasihat keuangan profesional sebelum mengambil keputusan yang melibatkan risiko keuangan.