Hash Rate dan Mining Difficulty Bitcoin Meningkat, Namun…

Berdasarkan data dari Btc.com yang dilansir oleh Coindesk.com kemarin, Bitcoin Mining Difficulty telah mencapai 9,6 triliun pada blok ke-584.640 sekitar pukul 9:17 UTC, 9 Juli 2019. Angka itu melampaui rekor sebelumnya, yakni 7,93 triliun, dengan perubahan mencapai 14,23 persen. Penguatan itu tumbuh pada periode dua mingguan sejak Agustus 2018. Ini menandai tingkat persaingan antar penambang Bitcoin semakin ketat.

Mining Difficulty jaringan Blockchain Bitcoin memang dirancang oleh Satoshi Nakamoto agar terus bertambah setiap 2.016 blok (sekitar 14 hari), berdasarkan tingkat kekuatan penambangan (hash rate). Ini dilakukan agar periode munculnya blok baru (terbitnya Bitcoin baru) tetap terjaga setiap 10 menit.

Ketika hash rate berkurang alias jumlah alat penambangan sedikit, maka tingkat Mining Difficulty akan berkurang dan sebaliknya. Hash rate di Blockchain Bitcoin juga semakin meningkat hingga 74,5 kuintiliun hashes per detik (EH/s) per 5 Juli 2019.

Tingkat persaingan penambangan terus semakin ketat, Coindesk memprakirakan Mining Difficulty akan terus meningkat hingga 10,35 triliun pada periode berikutnya.

Namun demikian, jelas Coindesk, kenaikan hash rate dan Mining Difficulty ini belum mendorong kenaikan harga Bitcoin secara signifikan, jikalau dibandingkan dengan bull run pada semester kedua tahun 2017.

Berdasarkan data Bitcoin Price Index Coindesk, harga Bitcoin naik hingga 400 persen dari US$4 ribu menjadi hampir US$20 ribu antara Juni dan Desember 2017. Pada periode yang sama, hash rate di Blockchain Bitcoin naik hingga 200 persen. Sedangkan pada kenaikan harga Bitcoin sejak awal tahun 2019 hingga Juni 2019, hash rate-nya baru naik 100 persen. [red]

Terkini

Warta Korporat

Terkait