Ernst & Young, salah satu perusahaan auditor empat besar di dunia, ditunjuk sebagai pengawas bagi kasus bursa kripto QuadrigaCX oleh pengadilan pada awal Februari 2019 lalu. Ernst & Young menemukan dompet QuadrigaCX yang tidak aktif sejak April tahun lalu dan sejumlah akun yang diduga palsu.
Ernst & Young ditugaskan menyelidiki kasus kerugian sebesar US$190 juta yang dialami nasabah bursa QuadrigaCX, ketika CEO bursa tersebut dikabarkan meninggal dunia di India. Perusahaan itu telah merilis tiga laporan terkait perlindungan kreditur dalam kasus QuadrigaCX.
Laporan ketiga diterbitkan pada 1 Maret 2019, dan menyatakan Ernst & Young berhasil mengidentifikasi enam dompet QuadrigaCX yang digunakan untuk menyimpan Bitcoin (BTC). Namun, dari keenam dompet yang teridentifikasi, hanya satu yang menerima deposit, sementara selebihnya tidak aktif sejak April 2018. Hanya ada satu dompet yang berisi satu transaksi Bitcoin senilai hampir US$500 ribu.
“Hingga saat ini, pihak nasabah belum berhasil menemukan alasan mengapa QuadrigaCX berhenti menggunakan cold wallet Bitcoin miliknya untuk deposit pada April 2018. Tetapi, sebagai pengawas dan pengelola kasus ini kami akan terus mengkaji pangkalan data (database) QuadrigaCX untuk mendapat informasi lebih lanjut,” jelas Ernst & Young.
Selain dompet kripto yang tampak terbengkalai, Ernst & Young juga menemukan 14 akun pengguna yang diduga dibuat di luar praktik standar pembuatan akun oleh QuadrigaCX. Akun-akun ini juga sengaja dibuat menggunakan beragam alias. Ernst & Young menduga, akun-akun yang dibuat secara internal itu tidak terkait dengan nasabah manapun dan hanya digunakan untuk perdagangan di platform QuadrigaCX.
Demi mendapatkan data transaksi dan rekening dari Quadriga, Ernst & Young berusaha memulihkan data tersebut, yang tersimpan dalam layanan komputasi awan Amazon Web Services (AWS). Tetapi, AWS menolak memberikan akses.
“Akun di AWS didaftarkan atas nama pribadi Cotten, sang CEO. AWS mengatakan, tidak dapat memberikan kami akses terhadap akun AWS, sehingga kami tidak bisa menyalin data tersebut untuk diamankan,” kata Ernst & Young.
Investinblockchain sebelumnya melaporkan, ada dugaan kuat sebagian besar kripto nasabah QuadrigaCX disimpan di bursa kripto lain, yaitu Poloniex, Bitfinex dan Kraken. Data baru Ernst & Young yang mengungkapkan, lima dari enam dompet utama QuadrigaCX sudah tidak aktif sejak April 2018, mendukung dugaan bahwa dompet-dompet itu kosong. Deposit disimpan di bursa kripto lain dan bukan dompet QuadrigaCX. Tetapi, kasus ini masih terus ditelusuri. [investinblockchain.com/ed]
Disclaimer: Seluruh konten yang diterbitkan di Blockchainmedia.id, baik berupa artikel berita, analisis, opini, wawancara, liputan khusus, artikel berbayar (paid content), maupun artikel bersponsor (sponsored content), disediakan semata-mata untuk tujuan informasi dan edukasi publik mengenai teknologi blockchain, aset kripto, dan sektor terkait. Meskipun kami berupaya memastikan akurasi dan relevansi setiap konten, kami tidak memberikan jaminan atas kelengkapan, ketepatan waktu, atau keandalan data dan pendapat yang dimuat. Konten bersifat informatif dan tidak dapat dianggap sebagai nasihat investasi, rekomendasi perdagangan, atau saran hukum dalam bentuk apa pun. Setiap keputusan finansial yang diambil berdasarkan informasi dari situs ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pembaca. Blockchainmedia.id tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung, kehilangan data, atau kerusakan lain yang timbul akibat penggunaan informasi di situs ini. Pembaca sangat disarankan untuk melakukan verifikasi mandiri, riset tambahan, dan berkonsultasi dengan penasihat keuangan profesional sebelum mengambil keputusan yang melibatkan risiko keuangan.