Avalanche (AVAX) kembali mencuri perhatian publik setelah tren pencarian global terhadap aset kripto ini melonjak tajam dalam 30 hari terakhir.
Data Google Trends menunjukkan bahwa AVAX telah menjadi salah satu kata kunci terpopular secara global, dengan prediksi tren pencarian dalam 12 bulan terakhir berpotensi mencapai skor tertinggi 100.
Fenomena ini menandai lonjakan minat pengguna internet terhadap Avalanche, di tengah serangkaian penguatan harga dan aktivitas ekosistem yang masif.
Berdasarkan data CoinMarketCap, AVAX mencatatkan kenaikan sebesar 2,39 persen dalam 24 jam terakhir meski mengalami koreksi 2,06 persen dalam beberapa jam terakhir.
Saat ini, harga AVAX diperdagangkan di kisaran US$24,15. Para analis melihat pergerakan ini sebagai sinyal awal menuju level psikologis berikutnya.
Analis dari TerraNews menilai AVAX berpotensi menembus level US$25 dalam waktu dekat. Bahkan, dalam skenario pasar bullish, target jangka pendek AVAX bisa kembali menyentuh US$50.
Sementara itu, analis kripto Ali Martinez sebelumnya pada 25 Juli 2025 menegaskan bahwa untuk memicu reli lanjutan, AVAX harus menembus level resistance kuat di US$27. Jika level ini tertembus, Martinez memproyeksikan potensi kenaikan lebih dari 30 persen, mengingat posisi teknikal yang mendukung penguatan harga jangka pendek.
Di balik tren pencarian dan spekulasi harga ini, Avalanche juga menunjukkan pertumbuhan signifikan melalui ekspansi ekosistem dan kemitraan strategis dalam sebulan terakhir.
Kemitraan ini tidak hanya memperluas jangkauan teknologi Avalanche, tetapi juga mendorong adopsi di sektor-sektor utama seperti kecerdasan buatan, perdagangan, keuangan institusional dan penyimpanan data.
Deretan Kemitraan Strategis Dorong Momentum Avalanche
Dalam 30 hari terakhir, Avalanche mencatat sederet kolaborasi penting yang memperkuat posisinya di ekosistem Web3 dan ekonomi digital.
Pada 14 Juli 2025, Avalanche Foundation menjalin kemitraan dengan Aethir, perusahaan infrastruktur komputasi awan terdesentralisasi yang berfokus pada kecerdasan buatan (AI).
Lewat kolaborasi ini, Aethir menyiapkan dana sebesar US$100 juta untuk mendukung pengembangan aplikasi AI di atas jaringan Avalanche. Inisiatif ini mencerminkan ambisi Avalanche untuk menjadi infrastruktur utama bagi pengembangan teknologi AI di dunia blockchain.
Beberapa hari sebelumnya, pada 9 Juli 2025, Blockticity resmi meluncurkan sistem sertifikat perdagangan global berbasis Avalanche.
Sistem ini akan mengelola sertifikat senilai US$1,2 miliar barang per tahun, dan menjadi contoh konkret penerapan teknologi blockchain dalam sistem validasi dokumen dan transparansi rantai pasok global.
Pada 16 Juli 2025, Lynq mengumumkan integrasi teknologi pembayaran institusional mereka dengan jaringan Avalanche. Integrasi ini memungkinkan efisiensi tinggi dalam proses pembayaran lintas batas dan memperkuat posisi Avalanche sebagai penyedia solusi DeFi yang ramah institusi.
Satu bulan kemudian, tepatnya pada 12 hingga 13 Agustus 2025, Avalanche juga mengumumkan kerja sama dengan Filecoin.
Kolaborasi ini menghadirkan jembatan data antara Avalanche C-Chain dan Filecoin untuk menghadirkan solusi penyimpanan terdesentralisasi yang aman dan efisien. Bagi para pengembang dan institusi, integrasi ini membuka jalan bagi pengembangan aplikasi skala besar dengan kebutuhan data tinggi.
Selain itu, Avalanche Foundation dan Helika Gaming juga meluncurkan program akselerator game Web3 berdurasi tiga bulan. Program ini menawarkan dukungan pendanaan, mentorship, teknologi dan peluang showcase di ajang gaming dan Web3 global, dengan tujuan mempercepat pertumbuhan studio game berbasis Avalanche.
Sementara dari sektor pembayaran global, langkah besar datang pada Jumat (15/8/2025) ketika Visa mengumumkan integrasi stablecoin USDC dengan Avalanche. Melalui kerja sama ini, mitra Visa dapat mengirim stablecoin langsung ke wallet Visa di jaringan Avalanche.
Sistem ini memungkinkan penyelesaian transaksi lintas negara dalam hitungan menit tanpa perantara, serta mendukung otomatisasi rekonsiliasi dan finalisasi pembayaran.
Sementara itu, di ranah keuangan tradisional, langkah besar dilakukan Nasdaq pada April 2025 dengan mengajukan permohonan kepada Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) untuk mencatat ETF berbasis Avalanche yang diajukan oleh VanEck.
Berbeda dengan ETF berbasis derivatif harga, ETF ini dirancang untuk menyimpan AVAX secara langsung sebagai underlying asset. Langkah ini menandai niat serius untuk membawa AVAX masuk ke pasar modal arus utama, sekaligus memberikan akses yang lebih mudah dan aman bagi investor institusional.
Jika disetujui, ini akan menjadi momen penting dalam legitimasi Avalanche sebagai aset kripto yang siap berkompetisi di level tertinggi bersama Bitcoin dan Ethereum.
AVAX Punya Ruang Bernafas, Unlock Berikutnya Masih Jauh
Di tengah sentimen positif ini, pasar juga mencermati siklus token unlock yang kerap memicu volatilitas. Namun, kondisi saat ini relatif stabil karena jadwal unlock AVAX berikutnya baru akan terjadi pada 13 November 2025. Ini memberi ruang gerak yang cukup bagi harga untuk bereaksi tanpa tekanan jual dalam waktu dekat.
Unlock terakhir terjadi pada 15 Agustus 2025, saat sekitar 1,66 juta AVAX dilepas ke pasar. Meskipun jumlah yang sama akan dilepas kembali pada November mendatang, kontribusinya terhadap total pasokan hanya sebesar 0,23 persen.
Kecilnya penambahan pasokan ini dipandang sebagai sinyal stabilitas, yang memperkuat persepsi bullish di kalangan investor dan analis.
“Ruang waktu yang panjang hingga unlock berikutnya mengurangi tekanan pasokan jangka pendek dan memungkinkan harga untuk bernapas lebih lega,” kata analis dari salah satu platform data kripto.
Secara keseluruhan, kombinasi dari peningkatan tren pencarian, spekulasi harga, strategi kemitraan aktif, dan jeda panjang menuju unlock berikutnya menjadi faktor yang memperkuat narasi optimis terhadap AVAX.
Jika faktor-faktor ini terus bergerak sinkron, Avalanche berpotensi menjadi salah satu pemain kunci dalam reli kripto selanjutnya. [st]
Disclaimer: Seluruh konten yang diterbitkan di Blockchainmedia.id, baik berupa artikel berita, analisis, opini, wawancara, liputan khusus, artikel berbayar (paid content), maupun artikel bersponsor (sponsored content), disediakan semata-mata untuk tujuan informasi dan edukasi publik mengenai teknologi blockchain, aset kripto, dan sektor terkait. Meskipun kami berupaya memastikan akurasi dan relevansi setiap konten, kami tidak memberikan jaminan atas kelengkapan, ketepatan waktu, atau keandalan data dan pendapat yang dimuat. Konten bersifat informatif dan tidak dapat dianggap sebagai nasihat investasi, rekomendasi perdagangan, atau saran hukum dalam bentuk apa pun. Setiap keputusan finansial yang diambil berdasarkan informasi dari situs ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pembaca. Blockchainmedia.id tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung, kehilangan data, atau kerusakan lain yang timbul akibat penggunaan informasi di situs ini. Pembaca sangat disarankan untuk melakukan verifikasi mandiri, riset tambahan, dan berkonsultasi dengan penasihat keuangan profesional sebelum mengambil keputusan yang melibatkan risiko keuangan.