Harga Bitcoin yang bertahan di atas US$5 ribu mengakibatkan volume perdagangan meningkat di sejumlah negara. Menurut Coin Dance yang melacak data dari Localbitcoins, Paxful dan Bisq, aktivitas Bitcoin di beberapa negara terus meningkat.
Pergerakan tersebut merupakan bagian dari tren yang meningkat di berbagai tempat, sejalan dengan harga Bitcoin yang semakin melambung pada awal bulan ini. Pekan lalu dan pekan ini, Venezuela, Peru, Meksiko dan Kazakhstan memimpin volume perdagangan Bitcoin menurut Localbitcoins.
Hingga 13 April 2019 terbilang sukses bagi Meksiko, yang berhasil mencetak rekor tertinggi baru perdagangan Bitcoin senilai 10,67 juta peso (US$568 ribu) di Localbitcoins. Puncak baru tersebut kontras dengan pekan lalu, di mana ada Bitcoin senilai 8,6 juta peso yang diperdagangkan. Rekor baru itu mengalahkan rekor sebelumnya, yaitu 10,62 juta peso pada Maret 2018.
Peningkatan volume di Meksiko itu diduga sebagai respons terhadap kebijakan luar negeri Amerika Serikat, di mana Presiden Donald Trump mengancam akan mengincar jalur remitansi tradisional berbasis fiat. Kebijakan itu hendak mencegah pembayaran remitansi oleh imigran gelap dari Meksiko sebagai upaya mengurangi jumlah imigran gelap lainnya yang datang melalui perbatasan di selatan Amerika. Hal itu mendorong masyarakat beralih ke Bitcoin sebagai alternatif.
Data CoinDance di wilayah lain mengungkap tren serupa. Venezuela menyusul Meksiko dan juga memecahkan semua rekor sebelumnya. Berdasarkan mata uang fiat Venezuela, sovereign bolivar (VES) yang sangat volatil, pekan lalu terjadi perdagangan senilai 30 miliar VES di Localbitcoins, mengalahkan rekor 26,4 milyar VES hanya seminggu sebelumnya.
Selain wilayah Amerika Latin, Kazakhstan melanjutkan tren lonjakan perdagangannya dan meraih rekor baru volume senilai 55 juta tenge (US$145 ribu). Lonjakan tersebut menyusul ketidakjelasan politik di negara Asia Tengah itu setelah Presiden Nursultan Nazarbayev mengundurkan diri secara mendadak bulan lalu.
Perdagangan Bitcoin di Tanzania, Afrika juga meningkat, senilai 165 juta shilling (US$71 ribu) di platform Localbitcoins. Tetapi rekor tertinggi di negara tersebut, 294 juta shilling dari April tahun lalu, belum terkalahkan.
Meningkatnya harga Bitcoin juga menyebabkan kembalinya fenomena harga Bitcoin lainnya. Di Asia, pembeli di Tiongkok dan Korea Selatan mulai membayar premium fiat untuk kripto bulan ini. Di Tiongkok, pembeli stablecoin Tether (USDT) over-the-counter, yang bisa digunakan untuk diversifikasi ke aset lain, dijual dengan harga CNY (yuan) lebih tinggi dibanding USD.
Sementara itu, bursa kripto di Korea Selatan kembali mengalami “Kimchi Premium,” yaitu mark-up bagi harga Bitcoin dan aset digital lain berdasarkan won, sekitar 1,5 persen dibanding harga normal.
Menurut data CoinMarketCap, volume perdagangan Bitcoin selama 24 jam terakhir di bursa mencapai total US$10,9 miliar pada Senin (04/15). Jika ditambah dengan volume altcoins, angka itu mencapai lebih dari US$38 miliar. [bitcoinist.com/ed]