Di tengah situasi pasar aset kripto yang tak menentu saat ini, kegiatan mining (penambangan) aset kripto Ether (ETH) masih terhitung masih menguntungkan. Setidaknya itulah menurut Robby, miner kripto, sekaligus Pendiri bursa kripto Rekeningku.com, di Jakarta.
Robby menuturkan, untuk menambang ETH dengan difficulty rate saat ini, dan biaya listrik yang digunakan adalah listrik kategori industri, maka untuk menghasilkan 1 ETH dibutuhkan biaya berkisar Rp1,8-2 juta.
“Saat ini mining rig ETH yang kami kelola sekitar 200-an unit, dengan GPU (Graphical Processing Unit) sekitar 2.000 unit. Ini dapat menghasilkan kurang lebih 4,3-4,5 ETH setiap hari (mengacu harga hari ini, maka mencapai Rp10,4 juta–Red). Dengan semua rig yang dikelola, biaya listriknya saja mencapai 200 juta per bulan. Nah, setiap 1 rig biasanya ada yang dipasang 8 GPU, 12 atau 6 GPU, tergantung apakah motherboard-nya men-support jumlah slot untuk GPU-nya,” jelas Robby hari ini, Rabu (01/05) melalui WhatsApp.
Menyinggung soal balik modal, kata Robby, jika peranti keras (hardware) yang telah kita investasikan pada saat mining hype pada tahun 2017, maka masih butuh waktu yang lama untuk bisa balik modal.
“Sebab, saat itu sebagian besar hardware masih jauh lebih mahal daripada saat ini. Sedangkan harga hardware saat ini jauh lebih murah. Pada tahun 2017 untuk 1 unit GPU kita perlu modal sekitar Rp5 juta per unit GPU. Kalau sekarang harga kurang lebih di Rp1,7 juta per unit GPU,” kata Robby.
Robby mengakui, tingkat ketersediaan hardware di pasar sebenarnya cukup tinggi dengan harga yang relatif sudah murah. Jadi, tak sulit mendapatkannya. Namun demikian, untuk penambangan ETH berskala rumahan, dengan jumlah rig yang sangat terbatas dan biaya listrik bukan berkategori industri, maka biayanya akan sangat mahal dan tidak menguntungkan.
“Dengan kondisi saat ini, untuk miner berskala “rumahan”, pasti tidak menguntungkan, sehingga minat mining berkurang banyak,” katanya.
Jikalau Anda berminat menambang ETH, menurut Robby, Anda harus merogoh kocek “relatif” dalam.
“Kalau berdasarkan hitungan saya, untuk 1 rig, dengan GPU 8 unit, kurang lebih modalnya Rp23-25 juta. Dengan ‘kekuatan’ rig sebesar itu, dalam sehari bisa dapat ETH setara Rp50ribu. Tapi itu belum dikurangi dengan biaya-biaya lainnya,” katanya. [vins]