IKLAN

HSBC dan Ripple Siap Guncang Dunia Keuangan Lewat Teknologi Ini

HSBC Bank secara resmi mempercepat penerapan teknologi Ripple dalam strategi komersialisasi globalnya.

Informasi ini terungkap dari dokumen internal dan pernyataan dalam panggilan investor HSBC pada Juli lalu yang dibagikan oleh influencer dan analis kripto SMQKE.

Dokumen tersebut mengindikasikan bahwa bank multinasional tersebut telah bergerak dari tahap uji coba menuju implementasi penuh teknologi blockchain Ripple untuk berbagai layanan keuangan lintas negara.

HSBC mengumumkan akan meluncurkan sistem pembayaran lintas batas yang beroperasi 24 jam secara penuh mulai September 2025. Sistem ini akan difokuskan pada layanan wholesale banking dan akan dimulai di kawasan Asia.

Rencana ekspansi ke AS telah dijadwalkan untuk kuartal pertama tahun 2026. Langkah ini menjadikan HSBC sebagai salah satu institusi keuangan besar pertama yang menerapkan teknologi Ripple secara nyata dalam skala global.

BACA JUGA  Ripple Bersiap Gebrak Pasar AS dengan Inovasi Pembayaran, Begini Prospek XRP ke Depan

Kolaborasi HSBC dan Ripple Mulai Tunjukkan Arah Baru Tokenisasi

HSBC telah menjalin kemitraan strategis dengan Metaco, perusahaan penyedia teknologi kustodian aset digital yang diakuisisi Ripple pada 2023, sebagai bagian dari infrastruktur teknologi blockchain yang digunakan.

Kolaborasi ini mendukung peluncuran layanan kustodian aset digital non-kripto seperti sekuritas tokenisasi dan token emas. Layanan ini melengkapi platform tokenisasi milik HSBC, yakni HSBC Orion, yang dirancang untuk penerbitan dan pengelolaan aset digital oleh institusi keuangan.

Selain itu, HSBC juga telah mengaktifkan sistem settlement berbasis blockchain di Hong Kong melalui kerja sama dengan Ant International.

Dalam sistem ini, bank menggunakan tokenisasi deposito sebagai alat pembayaran instan lintas negara, terintegrasi dengan HSBCnet dan jaringan Alipay+. Meskipun HSBC tidak menyebutkan penggunaan XRP secara eksplisit, pengamat industri meyakini teknologi Ripple digunakan sebagai fondasi teknologinya.

BACA JUGA  XRP Mulai Saingi Bitcoin: Kenaikan 30 Persen Sejak Juli

Teknologi escrow Ripple juga menjadi perhatian pelaku pasar. Saat ini, sebanyak 35,9 miliar XRP, sekitar 40 persen dari total pasokan, masih terkunci dalam sistem escrow berbasis waktu.

Sistem ini dirancang untuk menjaga tekanan pasokan tetap terkendali dan terprediksi. Namun, transfer senilai US$175 juta yang dilakukan oleh salah satu Pendiri Ripple, Chris Larsen, pada 24 Juli lalu, masih memicu kekhawatiran akan potensi aksi jual oleh institusi besar.

Dampak Terhadap Pasar XRP

Penguatan adopsi teknologi Ripple oleh HSBC tampaknya memberikan sentimen positif terhadap pasar XRP.

Berdasarkan data CoinMarketCap, harga XRP tercatat naik sebesar 1,40 persen dalam 24 jam terakhir. Sementara itu, volume transaksi hariannya melonjak tajam sebesar 18,54 persen, mencapai US$7,19 miliar.

Peningkatan volume ini dinilai mencerminkan meningkatnya minat investor terhadap potensi jangka panjang XRP, seiring dengan integrasi teknologi Ripple oleh lembaga keuangan besar seperti HSBC.

BACA JUGA  Kripto XRP Kalahkan BTC dari Segi Volume Perdagangan, Ini Analisisnya

Namun demikian, dinamika pasokan dan aktivitas dompet whale tetap menjadi faktor pengawasan ketat oleh pelaku pasar, terutama di tengah kondisi pasar kripto yang masih dipenuhi ketidakpastian regulasi global.

Dengan langkah HSBC ini, ekosistem Ripple menunjukkan arah perkembangan yang semakin konkret di sektor keuangan institusional.

Implementasi teknologi blockchain secara komersial oleh bank sebesar HSBC dapat membuka jalan bagi adopsi lebih luas oleh bank-bank besar lainnya, sekaligus menegaskan posisi Ripple sebagai penyedia infrastruktur blockchain yang siap digunakan dalam operasi nyata, bukan sekadar proyek eksperimental. [st]


Disclaimer: Seluruh konten yang diterbitkan di Blockchainmedia.id, baik berupa artikel berita, analisis, opini, wawancara, liputan khusus, artikel berbayar (paid content), maupun artikel bersponsor (sponsored content), disediakan semata-mata untuk tujuan informasi dan edukasi publik mengenai teknologi blockchain, aset kripto, dan sektor terkait. Meskipun kami berupaya memastikan akurasi dan relevansi setiap konten, kami tidak memberikan jaminan atas kelengkapan, ketepatan waktu, atau keandalan data dan pendapat yang dimuat. Konten bersifat informatif dan tidak dapat dianggap sebagai nasihat investasi, rekomendasi perdagangan, atau saran hukum dalam bentuk apa pun. Setiap keputusan finansial yang diambil berdasarkan informasi dari situs ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pembaca. Blockchainmedia.id tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung, kehilangan data, atau kerusakan lain yang timbul akibat penggunaan informasi di situs ini. Pembaca sangat disarankan untuk melakukan verifikasi mandiri, riset tambahan, dan berkonsultasi dengan penasihat keuangan profesional sebelum mengambil keputusan yang melibatkan risiko keuangan.

Terkini

Warta Korporat

Terkait