Perkembangan harga Bitcoin dan ETH beberapa waktu belakangan cukup fluktuatif. Namun, kondisi pasar masih berada di kondisi bearish yang menjadi crypto winter masih berlangsung.
Padahal, BTC mencapai harga tertinggi pada 2021 lalu dengan nilai mencapai US$69.000. Namun, nilai ini berbalik yang membuat berbagai bisnis kripto bangkrut.
Di tengah-tengah kondisi tersebut, BTC justru menurun dari US$47.200 pada awal 2022 ke US$15.599,05.
Beberapa pihak meyakini bahwa raja coin ini telah mencapai titik terendahnya, namun beberapa pihak lain justru yakin bertaruh kuat di US$13.000.
Standard Chartered sendiri meyakini bahwa terdapat kemungkinan BTC akan jatuh rendah ke level US$5.000 pada 2023. Sedangkan Houbi Research meyakini bahwa kripto ini telah mencapai titik terbawahnya, dikutip dari Whatcher.Guru.
Laporan baru-baru ini, Huobi menggarisbawahi kondisi pasar belakangan ini, dimana kejadian berbalik kripto telah mencapai siklus terendah. Hal ini dijelaskan kembali untuk harga Bitcoin dan ETH, dikutip dari Research.Huobi.
“Aset kripto mainstream seperti BTC dan ETH menjadi aset investasi jangka panjang dalam portofolio, ujar Huobi.
“Harga BTC akan mencapai dasarnya di US$15.000 dan US$1000 untuk ETH pada pasar bear kali ini dan ini akan terkonsolidasi pada kuartal 1 2023, setelah itu akan terjadi perubahan yang besar,” tambahnya.
Walaupun pernyataan ini dilayangkan, Huobi sendiri meyakini bahwa kondisi pasar bearish masih akan berlangsung.
Beberapa Alasan Kondisi Bearish Akan Berlanjut Hingga 2023
Terdapat sedikit potensi berkurangnya kondisi bearish kecuali terjadi bahaya sistematis seperti perubahan regulasi.
Kemudian, leverage pada institusi terdesentralisasi dan on-chain protokol DeFi berkurang serta kondisi makroekonomi yang mempengaruhi para pengguna.
Untuk kondisi ekonomi makrto, CPI dari AS mengalami penurunan yang signifikan karena adanya aturan 4 kali secara berurutan atas peningkatan suku bunga sebanyak 75 basis poin.
Lebih lanjut, suku bunga pada Desember 2022 diperkirakan akan lebih kecil dari sebelumnya.
Namun, hal ini diperkirakan akan berakhir pada Maret 2023. Suku bunga yang berkurang, akan menjadi petunjuk berakhirnya siklus terberat dan kebijakan moneter yang baru akan terbentuk, dikutip dari Watcher.Guru.
Sedangkan untuk pasar kripto, Huobi menyampaikan,
“Kami percaya bahwa peluang dan optimisme emosional terhadap pasar terhapus menjadi penurunan kondisi pasar,” ujar Huobi.
“Bangkrutnya FTX menjadi peluru masalah terakhir yang akan membuat proyek dan institusi bermasalah keluar dari ekosistem,” tambahnya.
Huobi juga meyakini bahwa harga Bitcoin dan ETH terbawah akan terbentuk pada kuartal pertama 2023 mendatang. [az]
Disclaimer: Seluruh konten yang diterbitkan di Blockchainmedia.id, baik berupa artikel berita, analisis, opini, wawancara, liputan khusus, artikel berbayar (paid content), maupun artikel bersponsor (sponsored content), disediakan semata-mata untuk tujuan informasi dan edukasi publik mengenai teknologi blockchain, aset kripto, dan sektor terkait. Meskipun kami berupaya memastikan akurasi dan relevansi setiap konten, kami tidak memberikan jaminan atas kelengkapan, ketepatan waktu, atau keandalan data dan pendapat yang dimuat. Konten bersifat informatif dan tidak dapat dianggap sebagai nasihat investasi, rekomendasi perdagangan, atau saran hukum dalam bentuk apa pun. Setiap keputusan finansial yang diambil berdasarkan informasi dari situs ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pembaca. Blockchainmedia.id tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung, kehilangan data, atau kerusakan lain yang timbul akibat penggunaan informasi di situs ini. Pembaca sangat disarankan untuk melakukan verifikasi mandiri, riset tambahan, dan berkonsultasi dengan penasihat keuangan profesional sebelum mengambil keputusan yang melibatkan risiko keuangan.