Hyperliquid resmi meluncurkan fitur trading baru yang disebut permissionless spot quote asset di jaringan utamanya (mainnet).
Inovasi ini memungkinkan aset apa pun ditetapkan sebagai quote asset tanpa izin khusus, dengan pembentukan pair dagang baru melalui mekanisme lelang Belanda (Dutch auction). USDH menjadi aset pertama yang diaktifkan, dengan pair HYPE/USDH kini tersedia untuk diperdagangkan.
Langkah ini menandai upaya Hyperliquid memperluas fleksibilitas dalam trading di ekosistem keuangan terdesentralisasi (DeFi). Sebelumnya, penciptaan pair baru kerap terbatas pada stablecoin tertentu dan membutuhkan persetujuan khusus.
Dengan mekanisme terbaru ini, siapa pun yang memenuhi persyaratan on-chain dapat menetapkan aset sebagai quote asset dan menciptakan pasar baru.
USDH Jadi Aset Perdana dalam Sistem Baru
USDH ditetapkan sebagai quote asset perdana dalam sistem ini. Setelah implementasi, perdagangan HYPE/USDH langsung diluncurkan di pasar, menyusul pair stable-to-stable USDH/USDC yang telah tersedia sebelumnya.
Dengan hadirnya USDH sebagai basis, Hyperliquid membuka peluang bagi komunitas untuk memperluas daftar pair untuk trading. Proses penciptaan tidak lagi melalui jalur tertutup, melainkan transparan melalui lelang Belanda.
Mekanisme tersebut memberi kesempatan kepada pelaku pasar untuk berpartisipasi langsung dalam pembentukan harga awal suatu pasangan dagang.
Menurut dokumentasi resmi, penerbit stable asset harus memenuhi sejumlah persyaratan on-chain agar status quote asset dapat diaktifkan. Setelah itu, pair baru bisa diciptakan, memperkaya likuiditas sekaligus memperluas akses perdagangan bagi pengguna.
Inovasi Pasar dan Potensi Tantangan
Hyperliquid menilai kehadiran fitur permissionless akan mendorong pertumbuhan organik ekosistem. Dengan membuka akses penciptaan pasangan dagang, platform ini berharap dapat menarik lebih banyak proyek dan komunitas untuk membangun likuiditas secara mandiri.
Hal ini juga dianggap sebagai strategi untuk meningkatkan daya saing Hyperliquid di tengah ketatnya persaingan antar bursa terdesentralisasi.
Namun, peluncuran fitur ini tidak lepas dari sejumlah potensi tantangan. Tidak semua aset otomatis bisa menjadi quote asset karena tetap harus melalui validasi teknis on-chain.
Selain itu, pasangan dagang baru yang terbentuk lewat lelang Belanda berpotensi mengalami likuiditas rendah pada tahap awal. Kondisi tersebut bisa menimbulkan spread yang lebar serta risiko slippage tinggi bagi pengguna.
Meski begitu, Hyperliquid optimistis fitur ini akan memperluas pilihan perdagangan dan memperkuat posisi mereka sebagai salah satu pemain kunci dalam sektor DeFi.
Dengan lebih banyak pasangan yang diproyeksikan hadir dalam waktu dekat, platform ini berpotensi meningkatkan volume transaksi serta memperluas basis pengguna.
Dampak terhadap Ekosistem DeFi
Peluncuran fitur ini menambah daftar inovasi yang ditawarkan bursa terdesentralisasi dalam meningkatkan efisiensi pasar. Dengan memberikan ruang bagi berbagai aset untuk dijadikan quote asset, Hyperliquid membuka jalan bagi diversifikasi perdagangan yang lebih luas.
Inisiatif ini juga mencerminkan tren terbaru dalam DeFi yang mengedepankan keterbukaan akses dan transparansi. Jika berhasil menarik partisipasi komunitas, model permissionless yang diadopsi Hyperliquid dapat menjadi standar baru dalam pengembangan pasar aset digital.
Hingga saat ini, perdagangan HYPE/USDH telah resmi berjalan di mainnet Hyperliquid, sementara trading pair baru lain dipastikan akan menyusul. Dengan inovasi ini, Hyperliquid mempertegas ambisinya untuk berada di garis depan persaingan bursa terdesentralisasi global. [st]
Disclaimer: Konten di Blockchainmedia.id hanya bersifat informatif, bukan nasihat investasi atau hukum. Segala keputusan finansial sepenuhnya tanggung jawab pembaca.