IKLAN

Ikut Negara Lain, Brasil Lawan Izajah Palsu dengan Blockchain

Kementerian Pendidikan Brasil menyerukan melawan pemalsuan izajah menggunakan teknologi blockchain. Langkah ini sama seperti di Malaysia dengan E-Skroll pada tahun lalu, termasuk MIT di Amerika Serikat. Sedangkan di Indonesia memungkinkan menggunakan Trusti yang menggunakan blockchain Vexanium.

Dalam upaya untuk melawan pemalsuan ijazah perguruan tinggi di Brasil, Kementerian Pendidikan telah mengusulkan, menciptakan platform berbasis blockchain untuk mengeluarkan izajah digital di universitas swasta.

Dilansir dari Cointelegraph, Menteri Pendidikan Brasil, Abraham Weintraub secara langsung mengangkat wacana tersebut.

“Penerapan itu kelak memungkinkan perpaduan yang lebih dengan sistem lain yang terkait. Namun, akan ada pengaturan secara khusus,” katanya.

Sayangnya, negara belum bisa membiayai proyek itu, melainkan pihak pengelola perguruan tinggi sendiri. Alasan pemerintah adalah, karena merekalah yang kelak secara lanngsung bertanggung jawab mengeluarkan ijazah digital itu.

BACA JUGA  Raoul Pal: Bitcoin sebagai Lindung Nilai Uang Ketika Resesi Ekonomi

Sedangkan di Malaysia yang sudah berjalan sejak tahun lalu, teknologinya dibuat oleh perusahaan swasta di Malaysia dan platformnya diawasi langsung oleh Kementerian Pendidikan.

Untuk langkah pertama, Kementerian Pendidikan Brazil akan meminta pihak kampus untuk membuat departemen independen yang bertanggung jawab untuk mengelola platform berbasis blockchain itu.

Media lokal juga melaporkan bahwa setidaknya 14 universitas swasta telah menyatakan minatnya terhadap wacana itu.

Gilberto Garcia, Mantan Presiden Dewan Pendidikan Nasional Brazil, mengatakan bahwa proposal ini juga menyiratkan penyebaran semua data historis lembaga-lembaga pendidikan, yang akan menjadi bagian dari blockchain.

Universitas Nasional Kolombia (UNAL) telah menerapkan itu sejak tahun 2019. Namun, menurut lembaga pendidikan Kolombia, kurang dari setengah lulusan telah mengunduh izajah digital mereka.

Mengingat data digital di blockchain tersimpan secara permanen, tak dapat dihapus, aman dan transparan, informasi yang terkandung di dalamnya lebih dapat dipercaya. [Cointelegraph/red]


Disclaimer: Seluruh konten yang diterbitkan di Blockchainmedia.id, baik berupa artikel berita, analisis, opini, wawancara, liputan khusus, artikel berbayar (paid content), maupun artikel bersponsor (sponsored content), disediakan semata-mata untuk tujuan informasi dan edukasi publik mengenai teknologi blockchain, aset kripto, dan sektor terkait. Meskipun kami berupaya memastikan akurasi dan relevansi setiap konten, kami tidak memberikan jaminan atas kelengkapan, ketepatan waktu, atau keandalan data dan pendapat yang dimuat. Konten bersifat informatif dan tidak dapat dianggap sebagai nasihat investasi, rekomendasi perdagangan, atau saran hukum dalam bentuk apa pun. Setiap keputusan finansial yang diambil berdasarkan informasi dari situs ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pembaca. Blockchainmedia.id tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung, kehilangan data, atau kerusakan lain yang timbul akibat penggunaan informasi di situs ini. Pembaca sangat disarankan untuk melakukan verifikasi mandiri, riset tambahan, dan berkonsultasi dengan penasihat keuangan profesional sebelum mengambil keputusan yang melibatkan risiko keuangan.

Terkini

Warta Korporat

Terkait