Ikut Rusia, El Salvador Akan Adopsi Kripto untuk Perdagangan Internasional

El Salvador tengah mempersiapkan proposal terbaru yang meniru Rusia untuk adopsi transaksi perdagangan berbasis kripto. Demikian laporan dari News Bitcoin.

Menurut Sekretaris Pertama Kedutaan Besar Rusia di Nikaragua, Alexander Ilyukhin, El Salvador telah menyusul kebijakan negeri Beruang Merah dalam penggunaan kripto. Dengan tujuan, mempermudah penyelesaian perdagangan antara kedua negara.

Proposal El Salvador untuk memanfaatkan use case kripto relevan lainnya yang belum berkembang mungkin akan mengundang perhatian para regulator internasional dan konglomerat di seluruh dunia. 

Ini mungkin pertama kalinya sebuah negara secara resmi mengusulkan penggunaan kripto sebagai alat tukar dalam perdagangan internasional dan menyoroti manfaat menggunakannya sebagai alat yang terlepas dari konflik geopolitik dan sanksi terkait.

Mengapa El Salvador Masih Suka pada Bitcoin?

Bitcoin, dan jenis kripto lainnya dianggap dapat menyederhanakan proses perdagangan antar negara yang memungkinkan mereka melakukan pembayaran tanpa menggunakan saluran pembayaran berbasis dolar tradisional seperti SWIFT yang digunakan antar bank komersil.

Perdagangan berbasis kripto diharapkan dapat menghindari penerapan sanksi dan sanksi sekunder oleh negara-negara Barat yang mengawasi sistem ini.

Rusia Adopsi Kripto Siasat Sanksi Barat

Pemerintah Rusia juga berencana melakukan adopsi kripto untuk perdagangan Internasional, sebagai siasat untuk mengatasi sanksi Barat yang tak lagi mengizinkan Rusia menggunakan sistem SWIFT untuk pembayaran.

Seperti diketahui, Rusia telah menghadapi penundaan yang signifikan dalam pembayaran internasional dengan mitra dagang utama seperti Tiongkok, India, dan Uni Emirat Arab gegara bank-bank di negara tersebut mendapat tekanan dari regulator Barat.

Duma, majelis rendah Parlemen Rusia, baru-baru ini telah memberikan persetujuan awal untuk RUU yang memungkinkan bisnis menggunakan kripto untuk pembayaran internasional.

Di bawah undang-undang baru ini, bank sentral akan menciptakan infrastruktur uji coba untuk pembayaran cryptocurrency. Kendati demikian, rincian tentang infrastruktur ini belum diumumkan.

Rusia Kebut Sistem Alternatif SWIFT, Demi Hempaskan Dolar AS?

“Kami mengambil keputusan bersejarah di bidang keuangan,” kata kepala Duma, Anatoly Aksakov, kepada anggota parlemen seperti dikutip Reuters belum lama ini.

Inisiatif pembayaran kripto internasional ini bertujuan untuk mengatasi kesulitan yang disebabkan oleh sanksi Barat, yang telah mengganggu transaksi internasional dengan mitra dagang utama. 

Akibat sanksi ini, bank lokal menjadi lebih berhati-hati dalam berurusan dengan rekanan Rusia, menyebabkan penundaan pembayaran yang signifikan.

Gubernur Bank Sentral Rusia, Elvira Sakhipzadovna Nabiullina menekankan bahwa diskusi yang sedang berlangsung dengan berbagai kementerian, lembaga, dan bisnis sedang membentuk kondisi eksperimen ini, dengan pembayaran pertama diharapkan terjadi pada akhir tahun. 

Meskipun kripto saat ini dilarang untuk pembayaran di dalam Rusia, undang-undang baru ini bertujuan untuk mengubah hal tersebut. Pihaknya menyatakan kesiapan regulator untuk menunjukkan fleksibilitas.

“Kami sudah membahas kondisi eksperimen ini dengan kementerian, lembaga, dan bisnis, dan kami berharap bahwa pembayaran pertama akan terjadi pada akhir tahun ini,” kata Nabiullina.

Bank sentral mengakui bahwa penundaan pembayaran telah menjadi tantangan signifikan bagi ekonomi Rusia. 

Negara-negara lain, seperti Rusia, berencana menambahkan pembayaran kripto ke dalam portofolio mereka untuk terus berdagang dengan negara-negara sahabat di luar sistem keuangan yang dikendalikan oleh Barat. 

Stablecoin mungkin berguna dalam hal ini, seperti yang dilakukan PDVSA, perusahaan minyak milik negara Venezuela, yang sudah menyelesaikan kontrak dalam USDT, stablecoin terbesar di pasar kripto. 

Namun, Tether, penerbit USDT, telah menyatakan bahwa mereka akan mematuhi sanksi yang diusulkan oleh pemerintah AS melalui Office of Foreign Asset Control (OFAC).

Kendati demikian, Bitcoin dan aset terdesentralisasi lainnya seperti Ether (ETH/Ethereum), tidak dapat diblokir secara langsung, dan lebih cocok untuk konteks penggunaan ini. 

Jika ini meluas, mungkin ini akan menjadi kebangkitan kripto sebagai alat tukar internasional, sebuah penerapan yang belum banyak dipraktikkan. [ab]

Terkini

Warta Korporat

Terkait