Dana Moneter Internasional (IMF) lagi-lagi mendesak Pemerintah El Salvador untuk menghentikan segera penggunaan Bitcoin (BTC) di negara itu sebagai legal tender (alat pembayaran sah).
“Kami menyerukan bahwa ada risiko sangat besar yang terkait dengan penggunaan Bitcoin itu terhadap stabilitas keuangan, integritas keuangan dan perlindungan konsumen, serta kewajiban penyelamatan fiskal terkait. Kami mendesak pihak berwenang di El Salvador untuk mempersempit ruang lingkup undang-undang Bitcoin dengan menghapus status tender legal Bitcoin. Kami juga prihatin atas risiko yang terkait dengan rencana penerbitan obligasi yang didukung Bitcoin [Bitcoin Bond-Red],” sebut IMF dalam pernyataan resminya, Selasa (25/1/2022).
https://t.co/s1F5kwOBEn pic.twitter.com/LD0I2dBHha
— Nayib Bukele 🇸🇻 (@nayibbukele) January 26, 2022
Dalam pernyataan itu, IMF sebenarnya memuji motif peningkatan inklusi keuangan lewat dompet digital Chivo. Chivo adalah aplikasi yang memungkinkan rakyat El Salvador bertransaksi Bitcoin-dolar AS, termasuk menerima dan mengirimkan BTC lintas negara.
Chivo bisa secara otomatis mengubah BTC yang diterima menjadi dolar dan masuk ke rekening bank pengguna. Chivo ditenagai oleh protokol Lightning Network (LN) yang dipadukan dengan blockchain Bitcoin. Berkat LN, transaksi menjadi hampir instan dan hampir nol rupiah untuk mengirimkan BTC.
IMF Puji Chivo Karena Ada Dolar AS
“Chivo dapat memainkan peran itu [inklusi keuangan-Red]. Namun, IMF menekankan perlunya peraturan dan pengawasan ketat terhadap ekosistem baru Chivo dan Bitcoin,” sebut lembaga keuangan dunia itu.
Di laman lain di situs IMF, soal dompet digital Chivo juga disinggung khusus. Menurut IMF, Chivo punya sisi positif, yakni hadirnya inklusi keuangan dan sistem pembayaran yang lebih baik, karena dompet itu juga mentransaksikan dolar AS.
Sejak September 2021, El Salvador mengadopsi Bitcoin sebagai alat pembayaran yang sah di negerinya, selain dolar AS sejak tahun 2000 silam. Itulah kali pertama di dunia sepanjang sejarah Bitcoin, sebuah negara memberikan ruang yang sangat luas bagi uang elektronik rancangan Satoshi Nakamoto itu.
Negeri pimpinan Nayib Bukele itu pula semakin sering mempromosikan keunggulan Bitcoin lewat akun Twitter-nya dan berkali-kali pula mengumumkan telah membeli aset kripto nomor wahid itu. Belakangan ia mengatakan akan menerbitkan Bitcoin Bond alias surat utang (obligasi) negara bernilai Bitcoin pada Februari mendatang.
Dengan kupon obligasi itu banyak pihak, baik perusahaan ataupun negara lain kelak bisa membelinya sebagai instrumen investasi.
Dengan kata lain, El Salvador akan berutang Bitcoin kepada si pemberi utang dan menjadi kewajiban negara itu untuk memberikan bunga sebagai imbalan.
It’s to cover and guarantee the #Bitcoin #VolcanoBonds, but also a full re-engineering of the economy and of the way a nation state does business.
Everybody searching for freedom: this is the place to come 🇸🇻https://t.co/zupEKC3usB
— Nayib Bukele 🇸🇻 (@nayibbukele) January 5, 2022
Jika Bitcoin Bond itu terwujud, praktis El Salvador berpotensi akan menjadi negara pertama di dunia yang menjadikan Bitcoin sebagai cadangan devisa. Dalam hal ini perlu perluasan undang-undang lagi, agar bank sentral bisa menjadikannya aset tambahan. [ps]