IKLAN

IMF: Terkait Blockchain, Malta Lemah Soal KYC dan AML

Terkait penerapan teknologi blockchain dan longgarnya perizinan terhadap perusahaan terkait kripto di Malta, Dana Moneter Internasional (IMF) menyarankan langkah pengawasan yang cepat terhadap Malta perihal lemahnya peraturan tentang AML (Anti Money Laundering) dan CFT (Combating Financing of Terrorism). Saran itu itu termaktub dalam dalam laporan terbaru IMF, “Financial System Stability Assessment Report”.

IMF menggambarkan Malta sangat lemah soal peraturan terkait AML dan CFT. IMF merasa Malta perlu menambahkan peraturan yang lebih ketat demi stabilitas keuangan yang akhirnya dapat mengancam integritas keuangan negara itu.

“Sistem AML dan CFT yang lebih efisien dapat lebih mengamankan sektor keuangan dan ekonomi secara luas melawan ancaman pencucian yang dan potensi pendanaan aksi terorisme,” sebut IMF dalam laporan itu.

Terkait pengawasan terhadap blockchain dan layanan yang terkait, kata IMF, Malta perlu penambahan sumber daya yang mencukupi. Kepada Otoritas Layanan Keuangan Malta, IMF menyarankan agar menaiktarafkan (upgrade) kapasitas operasinya untuk menghadapi tantangan bertambahnya jumlah perusahaan yang akan mendaftar. [Bitcoinnews.com/vinsen]


Disclaimer: Seluruh konten yang diterbitkan di Blockchainmedia.id, baik berupa artikel berita, analisis, opini, wawancara, liputan khusus, artikel berbayar (paid content), maupun artikel bersponsor (sponsored content), disediakan semata-mata untuk tujuan informasi dan edukasi publik mengenai teknologi blockchain, aset kripto, dan sektor terkait. Meskipun kami berupaya memastikan akurasi dan relevansi setiap konten, kami tidak memberikan jaminan atas kelengkapan, ketepatan waktu, atau keandalan data dan pendapat yang dimuat. Konten bersifat informatif dan tidak dapat dianggap sebagai nasihat investasi, rekomendasi perdagangan, atau saran hukum dalam bentuk apa pun. Setiap keputusan finansial yang diambil berdasarkan informasi dari situs ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pembaca. Blockchainmedia.id tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung, kehilangan data, atau kerusakan lain yang timbul akibat penggunaan informasi di situs ini. Pembaca sangat disarankan untuk melakukan verifikasi mandiri, riset tambahan, dan berkonsultasi dengan penasihat keuangan profesional sebelum mengambil keputusan yang melibatkan risiko keuangan.

Terkini

Warta Korporat

Terkait