Kerala Blockchain Academy (KBA), lembaga yang didukung pemerintah India, menerapkan konsep teknologi blockchain untuk memajukan dan mengamankan penerbitan izajah dan sertifikat di sektor pendidikan.
Awal bulan ini, KBA, yang merupakan lembaga riset dan akademis pemerintah India pertama di bawah Institusi Teknologi Informasi dan Manajemen India–Kerala (IIITM-K), mengenalkan teknologi tersebut untuk menjamin keaslian sertifikat kursus.
Times of India melaporkan, memanfaatkan sifat blockchain yang desentralistik dan anti peretasan, KBA menghasilkan solusi yang menjamin sertifikat yang diterbitkan lembaga akademis tidak dapat diutak-atik.
Kendati penggunaan blockchain untuk pendidikan belum sepenuhnya dijajaki, pengembangan KBA tersebut berusaha melawan pemalsuan ijazah terkait kualifikasi akademis seorang individu, sebab blockchain membuat mustahil bagi pencari kerja untuk memalsukan data.
Setiap sertifikat memiliki QR code, di mana pihak pemberi kerja maupun siswa dapat memindai dokumen mereka dengan cepat memakai ponsel untuk memastikan keasliannya. Selain itu, setiap sertifikat juga memiliki identitas internasional dengan time stamp dan nomor blok yang unik.
Menurut pernyataan dari KBA, solusi ini dikembangkan berlandaskan komitmen yang kuat untuk mengubah dan menjamin transparansi di proses sertifikasi tanpa mencampuri privasi pengguna.
Ke depannya, solusi yang baru tersebut akan dipakai untuk sertifikat kursus beragam program pelatihan yang digelar KBA, termasuk di bidang teknologi blockchain yang membantu profesional IT untuk mengembangkan kemampuan mereka di sektor ini.
Kemudian, solusi ini akan dipakai oleh lembaga akademis lain termasuk perguruan tinggi. Solusi tersebut juga bermanfaat bagi bursa tenaga kerja global sebab membantu pemberi kerja mengefisienkan proses terkait konfirmasi sertifikat calon pegawai.
Coinfomania melaporkan pengembangan serupa oleh GeTs dan SCCCI yang meluncurkan platform sertifikat elektronik asal-muasal (certificate of origin) berbasis blockchain. Solusi ini akan menjadi sumber keaslian bagi bea cukai, menentukan asal sebuah produk dan menjamin ekonomi digital yang lebih aman serta transparan. [coinfomania.com/ed]
Disclaimer: Seluruh konten yang diterbitkan di Blockchainmedia.id, baik berupa artikel berita, analisis, opini, wawancara, liputan khusus, artikel berbayar (paid content), maupun artikel bersponsor (sponsored content), disediakan semata-mata untuk tujuan informasi dan edukasi publik mengenai teknologi blockchain, aset kripto, dan sektor terkait. Meskipun kami berupaya memastikan akurasi dan relevansi setiap konten, kami tidak memberikan jaminan atas kelengkapan, ketepatan waktu, atau keandalan data dan pendapat yang dimuat. Konten bersifat informatif dan tidak dapat dianggap sebagai nasihat investasi, rekomendasi perdagangan, atau saran hukum dalam bentuk apa pun. Setiap keputusan finansial yang diambil berdasarkan informasi dari situs ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pembaca. Blockchainmedia.id tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung, kehilangan data, atau kerusakan lain yang timbul akibat penggunaan informasi di situs ini. Pembaca sangat disarankan untuk melakukan verifikasi mandiri, riset tambahan, dan berkonsultasi dengan penasihat keuangan profesional sebelum mengambil keputusan yang melibatkan risiko keuangan.