Bursa aset kripto Indodax menggelar kontes jual-beli aset kripto. CEO Indodax, Oscar Darmawan mengatakan pengguna Indodax berkesempatan mendapatkan hadiah ratusan juta rupiah, dengan modal Rp100.000 saja.
“Kontes ini adalah bagian dari misi kami mendidik, sekaligus bentuk apresiasi kami kepada masyarakat Indonesia tentang cara meningkatkan pendapatan dengan melakukan jual-beli (perdagangan) aset kripto di Indodax. Saat ini Indodax memiliki lebih dari 1,8 juta pengguna yang tersebar di seluruh Indonesia dan tak sedikit yang mendapatkan pendapatan sehari-hari melalui jual-beli aset kripto yang berbasis teknologi blockchain di Indodax,” jelas Oscar.
Mengusung tema “Aset Masa Depan”, kontes ini akan berlangsung selama 13 minggu, mulai 20 November 2019 hingga 20 Februari 2020. Pemenang utama berhak membawa pulang satu unit mobil Renault Kwid. Pemenang lainnya mendapatkan motor, smartphone, logam mulia dan smartwatch.
“Tentu saja kami sangat menyadari bahwa menjadi seorang trader yang profesional tidaklah instan, perlu waktu untuk belajar dan membutuhkan kedisiplinan. Sekali lagi, kami menggelar kontes ini, agar masyarakat semakin berani mencoba hal-hal baru dan pada akhirnya menjadi trader profesional,” imbuh Oscar.
Lomba Film Pendek
Bertujuan serupa, saat ini Indodax juga menyelenggarakan lomba produksi film pendek bertema aset kripto, “Indodax Short Film Festival (ISSF) 2019”. Para peserta berpeluang merebut total hadiah uang tunai sebesar Rp100 juta.
Bertajuk “Aset Masa Depan”, lomba ini, kata CEO Indodax Oscar Darmawan tak hanya sebagai wadah ekspresi diri generasi muda, tetapi juga sebagai ajang menambah jumlah film pendek Indonesia yang lebih beragam, bermutu, inspiratif, berdaya saing sekaligus mendidik.
“Saya mengharapkan perhelatan ini mampu mendukung pertumbuhan industri kreatif, khususnya di dunia perfilman dan sebagai apresiasi kepada para sineas Indonesia,” kata Oscar hari ini, Senin (14/10/2019) kepada BlockchainMedia.
Ada dua orang juri dalam ISFF 2019 ini, yakni Fajar Nugros dan Goen Rock. Kata Nugros, ketika ia bermimpi menjadi sutradara, salah satu kesulitan yang dihadapinya adalah mencari ruang untuk menunjukkan karya. [Red]