Tingginya minat investor dan adanya dukungan regulasi yang ramah terhadap kripto, membuat Indonesia berpotensi menjadi ibukota kripto Asia.
Selain itu, Indonesia juga menjadi salah satu pasar terbesar di Asia dan populasi besar yang tidak memiliki rekening bank. Ini menjadi faktor yang mendorong adopsi kripto di Indonesia.
Indonesia Berpotensi Jadi Ibukota Kripto AsiaÂ
Dalam laporan terbaru, saat ini ada 41 persen dari total penduduk Indonesia yang memiliki aset kripto. 64 persen orang Indonesia juga percaya bahwa aset digital mampu melindungi nilai terhadap inflasi.
Ada lebih dari 60 persen orang Indonesia juga yang memercayai bahwa cryptocurrency adalah masa depan uang.
Menurut Kementerian Perdagangan, transaksi untuk mata uang seperti Bitcoin telah tumbuh lebih dari 14 kali lipat dari total Rp 60 triliun (US$4,1 miliar) pada tahun 2020, menjadi total Rp 859 triliun (US$59,83 miliar) pada tahun 2021.
Pertumbuhan kripto di Indonesia ini didorong oleh banyak faktor, dan yang utama adalah:
Dukungan Regulasi yang Kuat dan Reseptif
Dukungan regulasi di tanah air telah menganggap aset kripto sebagai komoditas dan diperdagangkan secara sah dan legal, yang diatur oleh BAPPEBTI.
Tujuan utamanya adalah untuk memberikan keamanan hukum dan untuk melindungi kepentingan konsumen kripto Indonesia.
Adopsi Cepat Kripto dari Perusahaan Teknologi Lokal
Pesatnya perkembangan kripto telah ditanggapi dengan cepat perusahaan teknologi lokal tanah air, mengikuti maraknya masyarakat Indonesia yang memasuki game NFT untuk mencari penghasilan.
NFT, kripto dan game blockchain menjadi tiga sektor utama yang dilirik di tanah air.
“Pengembang game Indonesia mulai menjadi sorotan dalam rangka merevolusi industri game di Indonesia. Saya percaya bahwa ekosistem kripto memainkan peran penting dalam memperbesar ekonomi game dan komunitas game Indonesia,” ujar Javier Tan, Co-Founder dan CEO dari perusahaan game NFT tanah air, CREOENGINE.
Perdagangan Kripto yang Aman dan Mudah
Saat ini, sudah ada 17 perusahaan yang  terdaftar dan diizinkan oleh BAPPEBTI untuk melakukan perdagangan mata uang kripto di tanah air.
“Melegalkan aset kripto di Indonesia adalah perjalanan panjang dan masih belum sepenuhnya tercapai, tetapi berjalan dengan lancar dan menunjukkan jalur yang baik. Dibutuhkan seluruh ekosistem untuk mendukung gerakan ini untuk membawa manfaat bagi seluruh industri. Saya percaya Indonesia memiliki potensi untuk menjadi pemimpin dalam pengembangan blockchain di Asia,” ujar Oscar Darmawan, Pendiri dan CEO dari salah satu bursa kripto utama Indonesia, Indodax.
Dan untuk pedoman dan peraturan terbaru terkait industri kripto yang lebih jelas, konferensi BlackArrow akan kembali diadakan untuk membahas topik tersebut.
Konferensi edisi keempat yang bertajuk “BLOCKJAKARTA-Crypto 2022 & Beyond,” akan diadakan di hotel Ritz Calrton Pacific Palace, Jakarta, pada tanggal 30 Juni.
Para menteri senior pemerintah, pejabat pemerintah dan pemimpin industri akan hadir dan berbicara di konferensi tersebut. Mereka akan memberikan saran ahli mereka tentang topik-topik penting mengenai kripto dan ekonomi digital.
Untuk yang berminat dan ingin mengetahui lebih detail tentang topik dalam konferensi ini, dapat mengakses situs resmi konferensi BlackArrow, termasuk untuk pendaftaran. [st]