Indonesia terus mendorong inovasi digital. Hal itu akan ditegaskan di acara Digital Transformation Summit di Jakarta, 16-17 Oktober 2024 mendatang. Acara ini mengundang sejumlah pejabat negara dan pemimpin industri digital untuk mendiskusikan masa depan digital Indonesia.
Indonesia tengah berupaya menjadi negara maju pada tahun 2045 dengan mengalihkan fokus dari Industry 4.0 ke Society 5.0. Perjalanan ini menekankan pentingnya teknologi yang berpusat pada manusia, seperti artificial intelligence (AI), Internet of Things (IoT), dan big data, serta termasuk teknologi blockchain untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif.
Seiring dengan upaya ini, pemerintah Indonesia menargetkan pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 6 persen antara tahun 2020 hingga 2024, melalui transformasi digital dan inovasi. Prioritas ini memerlukan infrastruktur teknologi yang kuat, sumber daya manusia yang terampil, serta kebijakan strategis yang fokus pada pengembangan pendidikan dan tenaga kerja.
Salah satu sektor yang mengalami transformasi digital besar adalah sektor keuangan. Lembaga keuangan terkemuka di Indonesia telah merubah cara konsumen berinteraksi dengan layanan perbankan, dengan mengembangkan platform multi-layanan yang mencakup pembayaran digital, pinjaman, serta beragam pilihan investasi.
Indonesia Masuk 12 Besar Negara Pemilik Kripto Terbanyak di Dunia Tahun 2024
Inovasi ini tidak hanya meningkatkan pengalaman pengguna tetapi juga menciptakan aplikasi selular yang memberikan akses mudah ke berbagai layanan keuangan. Perubahan ini menghasilkan jutaan transaksi bulanan dan memperluas akses ke pasar yang kurang terlayani, mendorong inklusi keuangan serta penciptaan lapangan kerja.
Dalam konteks percepatan transformasi digital ini, Indonesia akan menjadi tuan rumah edisi ke-32 dari Digital Transformation Summit. Acara yang diadakan pada 16-17 Oktober 2024 di Ritz Carlton, Mega Kuningan, Jakarta ini akan mengangkat tema “Innovate. Collaborate. Disrupt: Indonesia’s DX Revolution” dan diharapkan menarik lebih dari 2.000 peserta. Di antaranya akan hadir para pemimpin bisnis, pejabat pemerintah, serta tokoh penggerak inovasi digital.
“Summit ini adalah kesempatan emas untuk berkolaborasi dan mendiskusikan tantangan yang dihadapi Indonesia dalam perjalanannya menuju digitalisasi yang berkelanjutan. Kami berharap acara ini mampu memberikan wawasan mendalam serta solusi nyata bagi perkembangan ekonomi digital Indonesia,” kata juru bicara resmi dari Exito Media Concept, penyelenggara acara tersebut dalam keterangan tertulis melalui surel.
Indonesia dipilih sebagai tuan rumah karena posisinya yang strategis sebagai salah satu dari 20 ekonomi terbesar di dunia, dengan proyeksi belanja IT mencapai US$6 miliar pada tahun 2024. Selain itu, sektor digital di Indonesia diperkirakan akan mencapai nilai US$133 miliar pada tahun 2025. Penerapan AI berpotensi meningkatkan kapasitas produksi sebesar US$43,5 miliar. Sektor e-commerce juga diperkirakan akan tumbuh menjadi US$95 miliar, sementara ekonomi digital diproyeksikan memberikan kontribusi sebesar US$366 miliar pada tahun 2030. Dengan memanfaatkan teknologi, diperkirakan Indonesia dapat menambah hingga US$2,8 triliun pada ekonominya hingga tahun 2040, yang akan mendorong pertumbuhan PDB tahunan secara signifikan.
“Acara ini akan menjadi tonggak penting dalam perjalanan transformasi digital Indonesia, terutama dalam mendorong pertumbuhan ekonomi melalui teknologi. Kami berharap dapat melihat lebih banyak kolaborasi antar sektor yang pada akhirnya akan mempercepat inovasi digital di berbagai industri,” tambah juru bicara Exito Media Concept.
Peserta summit ini akan disuguhi beragam agenda menarik, termasuk pemaparan dari para pemimpin industri dan sesi panel tentang topik-topik penting seperti infrastruktur digital, AI, serta pengalaman konsumen. Di samping itu, akan ada banyak peluang untuk menjalin jaringan bisnis dan presentasi dari para mitra yang menawarkan wawasan tentang teknologi-teknologi yang sedang berkembang. Diskusi ini diharapkan dapat memberikan panduan bagi para pemimpin industri dalam menghadapi tantangan serta memanfaatkan inovasi untuk pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan.
Dalam momentum ini, Indonesia terus memperkuat langkah menuju Society 5.0, di mana teknologi tidak hanya digunakan untuk mendorong efisiensi industri, tetapi juga untuk menciptakan masyarakat yang lebih inklusif dan sejahtera. Melalui transformasi digital yang sedang berlangsung, Indonesia diharapkan dapat mencapai visinya sebagai negara maju pada tahun 2045, dengan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan daya saing global yang semakin kuat. [ps]