Bitcoin telah memainkan peran penting sebagai store-of-value di berbagai negara, tidak hanya oleh sektor swasta. Setelah Amerika Serikat, El Salvador dan Bhutan, kini Indonesia tampaknya mulai melirik mata uang kripto ciptaan Satoshi Nakamoto tersebut sebagai opsi cadangan nasional.
Menggali Potensi Bitcoin dengan Komunitas Lokal
Pemerintah Indonesia menunjukkan ketertarikannya terhadap aset kripto, khususnya Bitcoin. Hal ini terungkap dari unggahan Bitcoin Indonesia di X pada Selasa (5/8/2025). Komunitas Bitcoin terbesar di Asia tersebut menyebutkan bahwa mereka telah diundang ke kantor Wakil Presiden RI untuk membahas Bitcoin.

Pertemuan itu bertujuan untuk memahami bagaimana Bitcoin bisa memberikan kontribusi terhadap pembangunan. Namun, diskusi berkembang ke arah yang lebih progresif: menjajaki potensi penambangan BTC sebagai bagian dari strategi cadangan nasional—mirip seperti pendekatan Bhutan.
“Kami mengeksplorasi ide berani: menggunakan penambangan Bitcoin sebagai strategi cadangan nasional. Indonesia sedang mempelajari bagaimana BTC dapat memperkuat kekuatan ekonomi jangka panjang,” tulis mereka.
Topik pembahasan juga mencakup prediksi dari Michael Saylor, yang memproyeksikan posisi BTC pada 2045—tepat saat Indonesia merayakan 100 tahun kemerdekaannya. Co-founder Bitcoin Indonesia, Dimas Surya Alfaruq, menegaskan bahwa rencana ini masih dalam tahap awal.
“Ya, saat ini rencana tersebut masih dalam pembahasan,” ujar Dimas saat dihubungi oleh jurnalis Blockchainmedia.id.
Sebagai informasi, Bitcoin Indonesia adalah komunitas yang aktif mengedukasi masyarakat tentang BTC dan blockchain. Undangan dari pemerintah ini menjadi sinyal bahwa aset kripto ini mulai dilirik secara serius di tingkat kebijakan nasional.
Potensi Besar BTC Sebagai Cadangan Nasional
Bitcoin dinilai memiliki potensi besar untuk dijadikan sebagai bagian dari cadangan nasional. Dengan jumlah pasokan yang terbatas, BTC lebih tahan terhadap inflasi maupun krisis ekonomi, menjadikannya aset yang menarik untuk strategi lindung nilai jangka panjang.
Meskipun dalam pertemuan terbaru dibahas pemanfaatan mining sebagai pintu masuk strategi ini, gagasan menjadikan BTC sebagai cadangan sudah lama diperbincangkan. Banyak pihak mempertanyakan apakah Bitcoin bisa memperkuat ketahanan ekonomi nasional.
Sebelumnya, sempat dibahas juga peran Daya Anagata Nusantara (Danantara) yang dapat menjadi jembatan bagi pemerintah Indonesia dalam mengadopsi BTC sebagai bagian dari portofolio cadangan secara lebih terstruktur dan transparan.
Mampukah Indonesia Bersaing?
Langkah pemerintah Indonesia yang mengundang komunitas lokal untuk membahas peran Bitcoin menjadi sinyal awal bahwa aset kripto mulai dipandang sebagai bagian dari strategi ekonomi nasional.
Jika rencana pemanfaatan Bitcoin—baik melalui mining maupun pendekatan lainnya—benar-benar dijalankan, Indonesia berpotensi menyusul negara-negara yang sudah lebih dulu bergerak di ranah ini.
Menurut data terbaru dari platform Bitbo, saat ini beberapa negara seperti Amerika Serikat, Tiongkok, Inggris, Bhutan, dan juga El Salvador tercatat sebagai pemilik Bitcoin terbesar di dunia.

Dengan kebijakan yang tepat dan semangat inovasi, Indonesia memiliki peluang besar untuk tidak hanya mengejar ketertinggalan, tetapi juga tampil sebagai pemain kunci dalam ekonomi digital global. [dp]
Disclaimer: Seluruh konten yang diterbitkan di Blockchainmedia.id, baik berupa artikel berita, analisis, opini, wawancara, liputan khusus, artikel berbayar (paid content), maupun artikel bersponsor (sponsored content), disediakan semata-mata untuk tujuan informasi dan edukasi publik mengenai teknologi blockchain, aset kripto, dan sektor terkait. Meskipun kami berupaya memastikan akurasi dan relevansi setiap konten, kami tidak memberikan jaminan atas kelengkapan, ketepatan waktu, atau keandalan data dan pendapat yang dimuat. Konten bersifat informatif dan tidak dapat dianggap sebagai nasihat investasi, rekomendasi perdagangan, atau saran hukum dalam bentuk apa pun. Setiap keputusan finansial yang diambil berdasarkan informasi dari situs ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pembaca. Blockchainmedia.id tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung, kehilangan data, atau kerusakan lain yang timbul akibat penggunaan informasi di situs ini. Pembaca sangat disarankan untuk melakukan verifikasi mandiri, riset tambahan, dan berkonsultasi dengan penasihat keuangan profesional sebelum mengambil keputusan yang melibatkan risiko keuangan.