IKLAN

Inggris Minta Data Pengguna Binance, Kraken dan Luno

Dalam persidangan pada Selasa (29/11/2022), pengadilan di London, Inggris, telah meminta data pengguna Binance, Coinbase, Kraken dan Luno demi menyelesaikan kasus pencurian dana senilai US$10,7 juta dari bursa kripto pesaing yang tidak disebutkan.

Total enam bursa yang semuanya bermarkas di luar Inggris terlibat dalam surat perintah tersebut. Data yang diminta pengadilan mencakup nama nasabah, informasi rekening bank dan kartu. Data tertentu akan dirahasiakan oleh pengadilan.

Bursa kripto pesaing yang menerima data tersebut tidak disebutkan namanya oleh pengadilan. Bursa ini melacak US$1,7 juta dana curian ketika mengalami peretasan pada tahun 2020.

Dana hasil peretasan tersebut disebar ke 26 rekening berbeda di enam bursa kripto asing, termasuk Binance dan Coinbase. Berdasarkan regulasi baru di Inggris yang berlaku bagi perusahaan asing, keenam bursa kripto itu kini harus menyediakan data pengguna yang diminta.

BACA JUGA  Loot Box Big Eyes Coin Mencetak Kesuksesan, Menarik Minat Investor dari Binance dan Gala

Setelah diretas pada tahun 2020, bursa asal Inggris tersebut mendesak pengadilan agar terlibat. Tetapi, ketika pihak penegak hukum Inggris tidak mendapatkan hasil, bursa itu merekrut ahli pelacakan transaksi kripto.

Dilansir dari Watcher Guru, Syedur Rahman dari firma hukum Rahman Ravelli yang mewakili bursa kripto asal Inggris, berkata, “Kasus ini merupakan langkah maju besar bagi pihak yang berusaha memulihkan aset yang telah didapatkan secara ilegal dan dipindahkan ke luar negeri.”

Demi menemukan aset yang dicuri, pengadilan Inggris berkata tidak praktis dan bertolak belakang dengan kepentingan keadilan untuk membebankan pengajuan permohonan data ke berbagai yurisdiksi kepada korban.

Perintah pengadilan Inggris mengikuti perintah dari Senator AS Ron Wyden yang meminta data pengguna Binance, Kraken, Kucoin, Bitfinex dan Gemini.

Senator Wyden meminta para bursa kripto tersebut untuk menjelaskan dan memberi rincian terkait pengelolaan dana nasabah dan keuangan perusahaan.

BACA JUGA  CEO Tokocrypto.com: Masukan dari Pengguna adalah Kunci Sukses Kami

Wyden turut meminta laporan keuangan perusahaan beserta penjelasan mengenai rencana darurat bila terjadi bencana besar, seperti kebangkrutan.

Senator tersebut menyoroti sejumlah regulasi federal yang tidak berhasil melindungi investor ritel di industri kripto, seperti halnya yang terjadi pada kasus FTX.

FTX menjadi sorotan para regulator di Amerika Serikat sebab kebangkrutan bursa yang bermarkas di Kepulauan Bahama tersebut menyebabkan kerugian besar bagi investor ritel maupun institusi meski telah melakukan pertemuan dengan Komisi Bursa dan Sekuritas AS (SEC) serta Komisi Perdagangan Berjangka Komoditas (CFTC). [ed]


Disclaimer: Seluruh konten yang diterbitkan di Blockchainmedia.id, baik berupa artikel berita, analisis, opini, wawancara, liputan khusus, artikel berbayar (paid content), maupun artikel bersponsor (sponsored content), disediakan semata-mata untuk tujuan informasi dan edukasi publik mengenai teknologi blockchain, aset kripto, dan sektor terkait. Meskipun kami berupaya memastikan akurasi dan relevansi setiap konten, kami tidak memberikan jaminan atas kelengkapan, ketepatan waktu, atau keandalan data dan pendapat yang dimuat. Konten bersifat informatif dan tidak dapat dianggap sebagai nasihat investasi, rekomendasi perdagangan, atau saran hukum dalam bentuk apa pun. Setiap keputusan finansial yang diambil berdasarkan informasi dari situs ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pembaca. Blockchainmedia.id tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung, kehilangan data, atau kerusakan lain yang timbul akibat penggunaan informasi di situs ini. Pembaca sangat disarankan untuk melakukan verifikasi mandiri, riset tambahan, dan berkonsultasi dengan penasihat keuangan profesional sebelum mengambil keputusan yang melibatkan risiko keuangan.

Terkini

Warta Korporat

Terkait