Ini 4 Penyebab Harga BTC Melenting Tinggi Tembus US$28 Ribu, Yakin Nggak Bakal Jadi Abu?

Beberapa hari terakhir telah menjadi salah satu periode paling sukses bagi Bitcoin karena harga BTC naik dramatis di awal tahun. Padahal pada 2021 kondisinya tidak sebaik sekaarng.

Namun, setelah kegagalan bank di Amerika Serikat, harga justru Bitcoin melonjak. Setelah turun di bawah US$20.000, kita melihat leveling off di US$22.000.

Kemudian harga naik pertama kali ke US$24.000 dan kemudian dalam lonjakan naik di atas US$26.000. Setelah turun ke US$24.500, harga mulai naik lagi.

Hambatan pada US$25.000 kembali ditembus dalam beberapa hari berikutnya. Akibatnya, harga Bitcoin telah naik di atas US$26.000 dan sekarang di atas US$27.000. Namun, apa saja beberapa penyebab naiknya harga BTC tersebut?

1. Hilangnya Kepercayaan Ke Bank yang Mengarah Pada Harga BTC

Masalah insolvensi Bank Silicon Valley dan Bank Silvergate memicu gempa kecil di pasar keuangan. Karena bank run pada Bank Silicon Valley, bahkan USD Coin dan Dai sementara kehilangan stabilitasnya terhadap dolar AS.

Oleh karena itu, pasar mengalami kejatuhan dalam jangka pendek. Namun, harga BTC dapat pulih dengan sangat cepat.

Semakin banyak orang yang tidak lagi mempercayai bank setelah kejatuhan itu dan menempatkan uang mereka di Bitcoin, yang dapat mengambil manfaat dari situasi yang tidak pasti.

2. Inflasi Tinggi di AS dan Keberpihakan pada Kripto dan Naiknya Harga BTC

Inflasi di AS sangat tinggi pada 2021 dan 2022. Itulah sebabnya The Fed menaikkan suku bunga dalam beberapa bulan terakhir.

Hal ini menyebabkan harga Bitcoin mengalami penurunan yang cukup besar. Namun, hal ini juga terjadi bersamaan dengan tahun pertama bear market, yang memperburuk penurunan harga, dikutip dari Cryptoticker.

Harga Bitcoin mendapatkan keuntungan dari inflasi yang tinggi, namun tidak berlebihan. Karena investor mencari tempat penyimpanan nilai jangka panjang.

Namun, dengan inflasi sebesar 6 persen pada Februari lalu, tidak terlalu tinggi sehingga The Fed perlu menaikkan suku bunga lagi. Lebih mungkin bahwa suku bunga hanya akan sedikit meningkat atau bahkan tetap sama agar tidak memberatkan perbankan.

3. Tingkat Likuiditas Yuan yang Semakin Tinggi

Bank Sentral Cina telah menetapkan peraturan terkait rasio penyimpanan yang diharuskan bagi perbankan dengan mengurangi rasionya sebanyak 0,25 poin. Peraturan ini akan berlaku pada 27 Maret mendatang, dikutip dari Edition.

Kebijakan ini akan mendorong tingkat pinjaman di bank komersial oleh perusahaan ataupun individu yang ingin membeli kripto ataupun ingin memperluas investasi di perusahaan terkait kripto.

Jadi, peluang perkembangan kripto terutama Bitcoin akan lebih luas ke depannya. Tentu hal ini dapat mendorong harga BTC melejit terutama dalam waktu dekat.

4. Dukungan Pemerintah Hong Kong Terhadap Kripto

Pada februari 2023, pemerintah lokal Hong Kong memberlakukan aturan baru terkait bisnis crypto exhange. Hal ini dapat ditafsirkan bahwa Pemerintah Tiongkok sedikit bersikap lunak terhadap kripto.

Pada Senin (20/3/2023), Hong Kong mengusulkan aturan yang akan membiarkan investor ritel memperdagangkan token kapitalisasi besar tertentu di bursa berlisensi. Walaupun belum diketahui aset kripto yang diperbolehkan. Tapi, BTC dan ETH memiliki peluang besar.

Dan ini berpeluang besar dalam meningkatkan permintaan akan kedua aset kripto ini. Jadi, tidak heran jika harga BTC dan ETH akan meningkat.

Selain itu, Hong Kong membuat aturan yang menetapkan bahwa semua pertukaran mata uang virtual terpusat dan harus beroperasi di kota atau layanan pemasaran dan untuk investor di wilayah ini harus mendapatkan lisensi dari otoritas sekuritas dan berjangka.

Persyaratan ini mencakup bidang utama seperti penjagaan aset yang aman, mengenali klien, konflik kepentingan, keamanan dunia maya, akuntansi dan audit, manajemen risiko, anti pencucian uang atau kontra-pembiayaan terorisme dan pencegahan kesalahan pasar.

Penyebab di atas menggerakkan pasar sehingga lebih menguntungkan pasar kripto. Tentu hal tersebut menyebabkan harga BTC meningkat drastis. Namun, hal ini dapat berubah sewaktu-waktu. Karenanya, trader dan investor harus mengawasi hal ini dengan baik. [az]

Terkini

Warta Korporat

Terkait