Dalam upaya berkelanjutan melawan penipuan dalam dunia crypto, beberapa bank di Australia, termasuk Commonwealth Bank (CBA) dan ANZ, mengambil sikap tegas dengan memberlakukan pembatasan pada crypto exchange.
Direktur Manajemen Blockchain dan Aset Digital di Commonwealth Bank (CBA), Sophie Gilder, mengungkapkan dalam sebuah diskusi panel bahwa satu dari tiga dolar yang ditipu dari warga Australia terkait dengan crypto.
Langkah-langkah tersebut, yang bertujuan untuk mengurangi dampaknya pada nasabah, mencerminkan pandangan bersama antara bank-bank dan pemerintah bahwa penipuan dalam dunia crypto telah mencapai tingkat yang tidak dapat diterima.
Bank di Australia Batasi Crypto Exchange
Meskipun beberapa orang mengkritik pembatasan ini, yang lain menyadari perlunya kerja sama antara bank-bank, penyedia pembayaran, dan industri crypto untuk secara efektif mengatasi penipuan.
Saat penipuan terkait crypto terus melanda Australia, beberapa bank besar seperti Commonwealth Bank (CBA) dan ANZ mengambil tindakan tegas untuk mengatasi masalah ini.
Berdasarkan laporan Cointelegraph, Gilder pun menekankan bahwa pembatasan pembayaran crypto exhange oleh bank tersebut didasarkan pada analisis data dan identifikasi pelaku yang tidak bertanggung jawab, bukan bertujuan menyerang industri secara keseluruhan.
“Dari sudut pandang pemerintah, [mereka] perlu berinvestasi lebih banyak untuk mengurangi penipuan, dan itu adalah pemerintah, tetapi juga bank, orang lain dalam sistem keuangan harus bekerja sama untuk mengurangi penipuan guna menjaga kepercayaan dalam sistem,” ujar Asisten Menteri Keuangan Australia, Trevor Power.
Selain itu, Ketua Blockchain Australia Michael Bacina telah mendorong adanya kolaborasi yang lebih erat antara bank-bank dan industri crypto untuk bersama-sama mengatasi masalah ini.
Bacina menekankan pentingnya mengurangi penipuan agar kepercayaan terhadap sistem keuangan tetap terjaga.
Pemberlakuan pembatasan oleh beberapa bank di Australia, termasuk Commonwealth Bank (CBA) dan ANZ, terhadap pembayaran tertentu pada crypto exchange telah menimbulkan reaksi yang beragam.
Meskipun beberapa berpendapat bahwa langkah-langkah ini, seperti batasan deposit dan penundaan transaksi, diperlukan untuk melawan masalah penipuan yang semakin meningkat yang melibatkan aset digital, ada juga keprihatinan mengenai dampaknya pada crypto exchange dan nasabahnya di Australia.
Ahli Hukum Aaron Lane membela tindakan bank dengan menyoroti tekanan yang semakin meningkat yang dihadapi oleh lembaga keuangan untuk mengatasi risiko yang terkait dengan penipuan crypto.
“Bank dan lembaga keuangan lainnya berada di bawah tekanan yang meningkat untuk mengatasi masalah penipuan yang melibatkan crypto. Memaksakan penundaan waktu, menolak transaksi dan menempatkan batas simpanan adalah semua mekanisme bagi bank untuk merebut kembali kendali dan membatasi risiko hukum dan peraturan mereka,” ujar Lane.
Meskipun pendapat yang berbeda-beda, angka yang dirilis oleh Australian Competition and Consumer Commission menegaskan perlunya tindakan segera untuk mengatasi penipuan yang melibatkan crypto, yang mengalami peningkatan kerugian finansial sebesar 162,4 persen dari tahun 2021 hingga 2022. [st]