Ini Alasan Harga Bitcoin Bisa Rp720 Juta Lagi!

Harga Bitcoin (BTC) yang menguat sejak 20 Juli 2021, semakin menunjukan potensi untuk mencapai harga US$50.000, atau sekitar Rp720 juta.

Menuju Rp720 Juta per BTC Lagi

Setelah gagal bergerak lebih rendah dari US$45.000, harga Bitcoin terus mencoba bergerak lebih tinggi, yang pada saat penulisan, telah melampaui level US$49.000.

Ini memberikan kelegaan yang sangat dibutuhkan pasar, terutama karena penguatan Bitcoin dirayakan oleh para analis yang mengantisipasi penembusan.

Dengan keuntungan harian hampir 4 persen, pasar tampaknya siap untuk mendorong BTC menuju US$50.000. Hal yang sama terlihat ketika mengamati indikator RSI.

Indikator yang dimaksud mencatat kenaikan pada saat itu, dengan hal yang sama yang mendasari lonjakan tekanan beli.

Investor sepertinya tertarik untuk mengamankan support level yang lebih tinggi karena mengincar US$50.000.

Terlebih lagi, indikator Simple Moving Average (SMA) 200 hari, pada saat penulisan, bertindak sebagai support yang sangat dibutuhkan untuk harga.

Berdasarkan laporan dari Ambcrypto, Sabtu (21/8/2021), dominasi arus keluar untuk Bitcoin membuka jalan yang sempurna untuk reli. Seperti yang disorot oleh Glassnode, arus transaksi Bitcoin kembali ke dominasi arus keluar hingga Agustus.

Investor yang menarik BTC mengindikasikan keduanya yaitu, dorongan bull dan akumulasi.

Pasar telah bertransisi melalui sejumlah fase dominasi arus transaksi selama setahun terakhir. Dominasi outflow terakhir terlihat pada akhir 2020, dan hal yang sama diikuti oleh kenaikan harga.

Pemetaan Teknikal

BTC yang saat ini berada di atas US$49.000, tengah mengantongi kemungkinan yang tinggi untuk naik ke US$50.000, bahkan melampauinya.

Lebih lanjut, penembusan Bitcoin juga dikonfirmasi oleh analis Rekt Capital. Analis mencatat, penutupan 4 jam BTC di atas diagonal pada gambar di bawah ini, akan cukup untuk mengonfirmasi penembusan (breakout).

Sumber: Rekt Capital

Tampaknya, US$50.000 masih menjadi target yang mudah untuk Bitcoin untuk dilampaui selama tidak membentuk tolakann kuat saat sekali lagi ter-retest.

Jika memang mengalami retest, potensi yang masuk akal untuk terjadi selanjutnya adalah pola koreksi konsolidasi yang mungkin tidak akan lebih rendah dari US$45.000. Mari kita saksikan. [st]

Terkini

Warta Korporat

Terkait