Bitcoin menembus harga US$30 ribu pada Sabtu (02/01) dan berlanjut hingga mencapai titik tinggi US$34.608. Para analis pasar kripto menyebut hal itu didorong tiga faktor, yaitu permintaan yang banyak dari investor ritel, investor institusi dan investor whale yang memicu algorithmic trader untuk mencari cuan.
Eric Wall, CIO dana kripto Arcane Assets, mengatakan mulai ada minat ritel terhadap Bitcoin. Pencarian Bitcoin meningkat pesat menurut data Google Trends, pertama kali sejak terakhir Bitcoin mencapai harga US$20 ribu tiga tahun lalu.
Nimrod Lehavi, CEO dan pendiri perusahaan pembayaran kripto Simplex, mengamati hal yang sama. Tetapi minat investor ritel hanya sebagian faktor yang mendorong Bitcoin.
Pengguna Simplex sebelumnya membelanjakan 90 persen dana mereka untuk Bitcoin, tetapi kini turun menjadi 50 persen.
Investor mulai tertarik terhadap Tether (USDT) dan Ethereum (ETH), demi mencari “Bitcoin berikutnya.”
Investor institusi disebut sebagai faktor besar yang membuat harga Bitcoin meroket di akhir tahun 2020.
Hedge fund besutan mantan direktur komunikasi Gedung Putih, Anthony Scaramucci, akan membuka Bitcoin Fund pada Senin (04/01). CEO MicroStrategy Michael Saylor berencana akan terus membeli Bitcoin, setelah belanja Bitcoin sebesar US$650 juta sebelumnya.
Joshua Ho, pendiri dan mitra perusahaan perdagangan asal Singapura QCP Capital, menyebut minat dari investor institusilah yang mendongkrak harga Bitcoin.
Investor besar sangat haus membeli Bitcoin sehingga mereka mendorong harganya naik.
Wall menduga peningkatan harga Bitcoin adalah akibat investor institusi menarik dana untuk menyimpan dalam dompet jangka panjang sehingge mengurangi Bitcoin beredar yang bisa dibeli.
Laporan terbaru dari Glassnode menyimpulkan hanya 22 persen Bitcoin yang tersisa untuk diperjualbelikan sebab investor institusi telah meraup sebagian besar suplai Bitcoin, mendorong permintaan dan menggenjot bull run.
Pierce Crosby, manajer TradingView, mengatakan ledakan volume pada pergantian tahun disebabkan perusahaan dan pengelola aset yang ingin mengatur keuangan untuk tahun fiskal 2021.
Selain investor besar, ada investor whale yang melakukan gerakan besar. Ho menegaskan penarikan sebesar US$1,15 milyar dari dompet Coinbase Pro memicu sejumlah trading bot untuk membeli Bitcoin.
Trading bot melakukan pesanan secara otomatis untuk mencari cuan ketika ada dana besar yang dipindahkan.
Pembelian ini bersifat tidak diketahui. Penarikan dana besar tersebut mengindikasikan terjadi pembelian besar yang belum diumumkan, tambah Ho. Wall menduga dana itu adalah bursa kripto yang memindahkan dana antara dompet internal.
Crosby menduga harga Bitcoin akan tetap volatil sepanjang akhir pekan diikuti dengan koreksi. Wall berkata tidak ada alasan untuk mulai takut sebab harga Bitcoin masih bisa memanjat dua kali lipat dari harganya saat ini pada kuartal pertama atau kedua 2021. [decrypt.co/ed]
Disclaimer: Seluruh konten yang diterbitkan di Blockchainmedia.id, baik berupa artikel berita, analisis, opini, wawancara, liputan khusus, artikel berbayar (paid content), maupun artikel bersponsor (sponsored content), disediakan semata-mata untuk tujuan informasi dan edukasi publik mengenai teknologi blockchain, aset kripto, dan sektor terkait. Meskipun kami berupaya memastikan akurasi dan relevansi setiap konten, kami tidak memberikan jaminan atas kelengkapan, ketepatan waktu, atau keandalan data dan pendapat yang dimuat. Konten bersifat informatif dan tidak dapat dianggap sebagai nasihat investasi, rekomendasi perdagangan, atau saran hukum dalam bentuk apa pun. Setiap keputusan finansial yang diambil berdasarkan informasi dari situs ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pembaca. Blockchainmedia.id tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung, kehilangan data, atau kerusakan lain yang timbul akibat penggunaan informasi di situs ini. Pembaca sangat disarankan untuk melakukan verifikasi mandiri, riset tambahan, dan berkonsultasi dengan penasihat keuangan profesional sebelum mengambil keputusan yang melibatkan risiko keuangan.