Ini Dampak Data ISM 1 Oktober terhadap Sentimen Harga Bitcoin

Data terbaru dari Institute for Supply Management (ISM) yang akan diumumkan pada 1 Oktober 2024 disebut-sebut dapat memengaruhi sentimen harga Bitcoin. Jika data menguat, maka harga Bitcoin bisa mencetak rekor baru di Oktober, menurut 10x Research.

Institute for Supply Management (ISM) merupakan organisasi yang merilis laporan ekonomi yang banyak diikuti, salah satunya menjadi patokan pada data ISM Manufacturing Index. Indeks ini mencerminkan aktivitas ekonomi di sektor manufaktur dan menjadi barometer penting bagi investor untuk memantau kesehatan ekonomi atau secara khusus tentang tingkat business confidence di Amerika Serikat. Data terbaru untuk September 2024 akan diumumkan pada 1 Oktober 2024 waktu setempat.

Mengapa indeks ini penting? ISM Manufacturing Index mengukur pesanan baru, produksi, tenaga kerja, dan pengiriman barang di sektor manufaktur. Indeks di atas 50 menandakan ekspansi ekonomi (sentimen positif), sementara angka di bawah 50 mengindikasikan adanya kontraksi ekonomi (sentimen negatif). Karena ekonomi AS adalah salah satu pilar terbesar dalam ekonomi global, data dari ISM ini sering kali menjadi acuan bagi para pelaku pasar, termasuk untuk menakar sentimen harga Bitcoin secara khusus dan pasar kripto secara umum sebagai kelas aset berisiko.

Kondisi Pasar Kripto Pasca Distribusi FTX Diprediksi Memasuki Fase Bullish

Hubungan ISM dengan Kebijakan Moneter

Data ISM secara langsung memengaruhi keputusan kebijakan moneter Federal Reserve (The Fed). Jika ISM menunjukkan penurunan yang signifikan di sektor manufaktur, ini bisa diartikan sebagai perlambatan ekonomi, yang pada akhirnya memicu wacana tentang penurunan suku bunga lanjutan atau stimulus ekonomi. Dalam dunia finansial, perubahan suku bunga sangat memengaruhi nilai aset seperti saham, obligasi, dan tentunya Bitcoin.

Ketika suku bunga turun, dolar AS cenderung melemah, menciptakan lingkungan yang lebih positif bagi aset alternatif seperti Bitcoin. Hal ini terjadi karena likuiditas yang lebih tinggi dan biaya pinjaman yang lebih rendah dapat mendorong investor untuk mencari imbal hasil yang lebih tinggi di aset yang dianggap lebih spekulatif, termasuk kripto.

Bagaimana Data ISM Memengaruhi Likuiditas Global?

Likuiditas global adalah faktor penting yang memengaruhi harga Bitcoin. Saat likuiditas meningkat, ada lebih banyak uang yang mengalir ke pasar, termasuk pasar kripto. Salah satu faktor yang dapat meningkatkan likuiditas adalah stimulus ekonomi dari bank sentral yang dipicu oleh data ekonomi yang lemah, seperti penurunan ISM Manufacturing Index.

Sebagai contoh, selama pandemi COVID-19, bank sentral di seluruh dunia, termasuk Federal Reserve, melakukan pencetakan uang besar-besaran untuk merangsang ekonomi. Likuiditas yang melimpah ini kemudian mengalir ke berbagai aset, termasuk BTC , yang mendorong kenaikan harga BTC  ke level tertinggi sepanjang masa.

Data ISM yang buruk, seperti pembacaan di bawah 50, dapat meningkatkan ekspektasi bahwa bank sentral akan kembali melakukan stimulus atau menurunkan suku bunga. Ini membuat investor melihat peluang untuk berinvestasi di BTC, dengan asumsi bahwa lebih banyak likuiditas akan mengalir ke pasar kripto.

The Fed Pangkas Suku Bunga 50 bps, Arthur Hayes Ramalkan Gejolak Pasar Kripto

Sentimen Risiko: Data ISM dan Bitcoin

Bitcoin sering kali dianggap sebagai aset berisiko tinggi, sehingga sentimen risiko memainkan peran penting dalam pergerakan harganya. Ketika data ekonomi seperti ISM menunjukkan angka yang buruk, sentimen risiko di pasar keuangan biasanya meningkat. Investor cenderung menghindari aset berisiko tinggi dan memilih aset safe haven seperti emas atau obligasi pemerintah.

“Data ISM yang akan dirilis pada 1 Oktober bisa memicu pergerakan harga Bitcoin. Jika angka ISM turun di bawah 48, ada kemungkinan Bitcoin akan kembali turun, namun jika hasilnya lebih tinggi, itu dapat memicu kenaikan BTC,” tulis 10x Research dalam catatan terbarunya, Senin (20/9/2024).

Namun, Bitcoin juga sering kali dilihat sebagai alternatif safe haven, terutama ketika ada kekhawatiran tentang kebijakan moneter tradisional. Di saat The Fed diprediksi akan menurunkan suku bunga karena data ISM yang lemah, nilai dolar AS bisa menurun, dan ini memberikan dorongan bagi sentimen harga Bitcoin sebagai aset yang tidak terikat dengan kebijakan moneter tradisional.

Sebaliknya, ketika data ISM menunjukkan angka yang kuat, seperti pembacaan di atas 50, sentimen pasar cenderung positif. Ini karena ekonomi dianggap dalam kondisi yang baik, sehingga investor lebih bersedia untuk berinvestasi di aset-aset yang berisiko, termasuk Bitcoin. Dalam situasi ini, harga Bitcoin dapat mengalami kenaikan karena optimisme pasar yang lebih luas.

Dampak Data ISM pada Sentimen Harga Bitcoin

Dalam beberapa bulan terakhir, data ISM Manufacturing Index telah menjadi perhatian utama di kalangan analis Bitcoin. Misalnya, setiap kali indeks ISM berada di bawah ekspektasi, harga Bitcoin cenderung terkoreksi. Namun, ketika data ISM mengindikasikan peningkatan dalam sektor manufaktur, hal ini sering kali disertai dengan kenaikan harga Bitcoin, karena investor melihat sinyal ekonomi yang lebih stabil.

Analis juga mencatat bahwa data ISM tidak hanya berdampak pada sentimen Bitcoin secara langsung, tetapi juga pada aset kripto lainnya. Dalam beberapa kasus, ketika data ISM lemah, Bitcoin mengalami koreksi lebih tajam dibandingkan dengan kripto lainnya, karena volatilitasnya yang lebih tinggi dan keterkaitannya dengan arus likuiditas global.

“Kami telah memperkirakan pelemahan Bitcoin pada periode sebelumnya setelah rilis data ISM Manufacturing, di mana harga telah turun 10 persen setelah tiga laporan terakhir. Data ISM yang lebih kuat, baik besok maupun bulan depan, kemungkinan akan memicu reli Bitcoin. Dengan perubahan lanskap makro, Bitcoin tampaknya siap untuk mengalami lonjakan dan berpotensi mencapai rekor tertinggi baru,” tulis mereka.

Sentimen harga bitcoin cenderung terkoreksi pendek usai rilis data ISM.

Data ISM memainkan peran penting dalam membentuk sentimen pasar, tidak hanya untuk saham dan obligasi, tetapi juga untuk Bitcoin. Ketika data ISM menunjukkan angka yang lemah, ekspektasi stimulus ekonomi dan penurunan suku bunga meningkat, yang dapat memberikan dorongan bagi Bitcoin sebagai aset alternatif. Sebaliknya, data ISM yang kuat dapat memicu optimisme di pasar yang lebih luas, yang pada akhirnya juga bisa mendukung kenaikan harga Bitcoin.

Bagi para investor, penting untuk memperhatikan laporan ISM dan memahami bagaimana data ini memengaruhi keputusan kebijakan moneter serta arus likuiditas global. Sentimen pasar yang dipengaruhi oleh data ekonomi makro seperti ISM bisa menjadi salah satu faktor kunci dalam pergerakan sentimen harga Bitcoin di masa depan.

Bitcoin Dapat Lampaui US$80.000? Analisis Terbaru Ungkap Potensinya

Ramalan Indeks ISM Berikutnya

Terkait data ISM dan sentimen harga Bitcoin, TradingEconomics memprakirakan indeks ISM akan mencapai 48,30 poin pada September 2024. Sedangkan pada Desember 2024, angka itu akan meningkat lagi menjadi 57 poin.

Sebelumnya, indeks yang mencerminakan keyakinan bisnis di Amerika Serikat itu meningkat menjadi 47,20 poin pada Agustus dari 46,80 poin pada Juli 2024.

Selain faktor data ekonomi AS itu, sentimen harga Bitcoin dapat terpicu dari penerbitan stablecoin yang signifikan akan mendukung terjadinya breakout Bitcoin di masa depan.

10x Research juga menyoroti perubahan besar dalam dinamika makroekonomi dan geopolitik yang dapat membantu pembalikan pertumbuhan global, di mana laporan ISM yang kuat dapat menjadi titik awal dan mendorong kenaikan harga Bitcoin.

QCP Capital Antisipasi US$70 Ribu untuk BTC

Selaras itu, QCP Capital, secara implisit menyiratkan prediksi terhadap dan sentimen harga Bitcoin (BTC), bahwa kript itu akan mendapat manfaat dari penurunan nilai pasar modal dan memiliki prospek positif dalam jangka menengah.

Mereka mengatakan, Bitcoin akan mengalami kenaikan jika terjadi penurunan pada ekuitas, terutama dalam kondisi kebijakan pelonggaran moneter global. Prediksi ini mendasarkan asumsi bahwa Bitcoin akan tetap menarik sebagai aset yang berisiko saat pasar ekuitas melemah. Hal lainnya ada pandangan positif terhadap harga Bitcoin dalam jangka menengah, yang merupakan bentuk prediksi kenaikan harga di masa depan.

“Jika BTC bertahan di atas US$70 ribu, akan memicu kenaikan lanjutan,” sebut mereka pada Senin (30/9/2024).[ps]

Terkini

Warta Korporat

Terkait