Setelah sukses mencatat lebih dari 12 juta pengguna yang berhasil melakukan migrasi ke fase pertama mainnet, Pi Network kembali menjadi sorotan. Komunitas yang berjumlah lebih dari 60 juta pengguna kini menanti-nantikan kejelasan soal fase kedua.
Namun, di balik penantian ini, ada alasan mendasar yang membuat proses migrasi koin Pi ke mainnet membutuhkan waktu yang lebih panjang dari ekspektasi banyak pihak.
Kompleksitas Migrasi Pi Network
Pi Network tidak seperti kebanyakan proyek kripto lainnya. Di saat banyak proyek memilih metode airdrop yang cepat dan sederhana, Pi Network mengambil pendekatan yang jauh lebih kompleks dan terukur.
Migrasi mainnet koin Pi melibatkan pemindahan saldo dari jutaan akun yang telah berpartisipasi dalam penambangan selama bertahun-tahun. Bukan hanya volume datanya yang luar biasa besar, tapi juga tingkat akurasi dan verifikasi yang tinggi.
“Migrasi harus dilakukan untuk jaringan puluhan juta berdasarkan data penambangan kompleks selama 6 tahun terakhir untuk memastikan akurasi, keamanan, dan keadilan bagi Pioneers yang jujur dengan mengecualikan kecurangan,” sebagaimana tercantum pada blog Pi Network.
Ini menandakan bahwa pendekatan mereka adalah membangun ekosistem yang berkelanjutan, bukan hanya mengejar kecepatan. Setiap akun diverifikasi melalui prosedur KYC yang dilakukan secara internal, tanpa membebani pengguna dengan biaya.
Apa yang Bisa Diharapkan Selanjutnya?
Dengan tingkat kompleksitas teknis yang tinggi serta komitmen kuat terhadap integritas data, tidak mengherankan jika hingga kini belum ada tanggal resmi untuk peluncuran fase kedua migrasi koin Pi.
Berdasarkan informasi dalam blog resminya yang diterbitkan pada 17 April lalu, saat ini tim inti Pi Network tampaknya tengah fokus menyelesaikan proses migrasi tahap pertama secara menyeluruh.
“Saat ini, jaringan sedang menyelesaikan proses migrasi tahap pertama untuk antrean para Pioneers, termasuk imbalan penambangan dasar yang telah diverifikasi, imbalan dari Security Circle yang telah diverifikasi, imbalan penguncian (lockup), imbalan penggunaan aplikasi utilitas, serta imbalan Node yang telah dikonfirmasi,” tulis mereka dalam blog resminya.
Setelah seluruh proses fase pertama tuntas, barulah Pi Network akan melangkah ke tahap migrasi berikutnya. Fase kedua ini juga membawa harapan baru bagi para pengguna, khususnya yang telah berkontribusi aktif dan berhasil menyelesaikan migrasi lebih awal.
Bagi komunitas, ini menjadi peluang menarik untuk terus memperkuat jaringan, mendorong partisipasi aktif, dan memaksimalkan hasil mining koin Pi sebanyak-banyaknya sebelum fase kedua dimulai.
Meski proses migrasi berlangsung dalam waktu yang lama, Pi Network justru memperlihatkan pendekatan yang hati-hati dan berorientasi jangka panjang. Keterlambatan bukan berarti stagnasi, melainkan bagian dari proses membangun fondasi ekosistem global yang adil. [dp]