IKLAN

Ini Penyebab Harga Bitcoin Lemas Hingga US$27 Ribu

Sudah sekitar 10 hari, harga Bitcoin (BTC) bergerak lemas, merosot hingga ke kisaran level US$27.000, terdepresiasi sekitar 10 persen dari puncak tahun ini.

Alih-alih mempertahankan posisinya di atas level US$30.000 yang menjadi level psikologis dan harapan utama, harga justru kembali jatuh di bawahnya dan merosot kian dalam.

Penyebab Harga Bitcoin Lemas 

Decrypt melaporkan, merosotnya harga BTC telah diikuti oleh beberapa kripto utama, kecuali stablecoin, hingga dua digit persentase.

Dolar AS yang menguat berkat adanya potensi kenaikan suku bunga The Fed sebanyak 25 basis poin (bp) di pertemuan selanjutnya di bulan Mei, sukses mendorong aksi jual di pasar kripto.

Saat suku bunga naik, imbal hasil (yield) dari mata uang AS menjadi lebih tinggi, sehingga aset tanpa yield seperti emas dan kripto menjadi kurang menarik untuk disimpan.

BACA JUGA  7 Ribu Bitcoin Raib, Bos Binance Minta Maaf

Sebelumnya, Bitcoin memiliki korelasi yang kuat dengan pasar saham teknologi. Tetapi, saat ini Bitcoin memiliki korelasi yang kuat dengan aset safe haven emas.

Korelasi keduanya pun terlihat kian kuat setelah runtuhnya SVB yang saat itu memicu kekhawatiran tentang kegagalan sektor perbankan. Penyebab lain dari harga Bitcoin yang lemas adalah krisis plafon utang di AS.

Kegagalan untuk menambah lebih banyak hutang dapat menyebabkan krisis ekonomi di negeri Paman Sam karena Pemerintah menunda pembayaran bunga obligasi AS. 

Kekhawatiran pasar terbukti karena nilai kontrak pertukaran kredit default untuk bertaruh terhadap dolar AS melonjak ke level 2008.

Kekhawatiran terkait krisis ekonomi global telah menciptakan ketidakpastian di antara investor, sehingga harga BTC bisa bangkit jika kepercayaan pada ekonomi AS goyah.

Selain itu, Peneliti di Kaiko Data Riyad Carey mengatakan bahwa kondisi likuiditas yang rendah juga punya andil dalam menggerakkan pasar dengan pesanan yang relatif kecil.

BACA JUGA  Loot Box Siap Membawa Big Eyes Coin untuk Menyaingi Popularitas Bitcoin dan Ethereum

“Pekan lalu, dua pesanan penjualan pada 20 April senilai US$5,97 juta telah memicu penembusan bearish pada harga Bitcoin,” ujarnya.

Ia pun menyoroti betapa besar bahaya yang ada pada buku pesanan tipis dan likuiditas yang rendah. Ini penyebab harga suatu aset kian ambruk.

Sekadar informasi, buku pesanan yang tipis adalah pesanan beli dan jual yang relatif lebih sedikit di sekitar harga pasar, sehingga lebih mudah bagi pedagang bervolume tinggi untuk memindahkan harga ke dua arah. [st]

 

 


Disclaimer: Seluruh konten yang diterbitkan di Blockchainmedia.id, baik berupa artikel berita, analisis, opini, wawancara, liputan khusus, artikel berbayar (paid content), maupun artikel bersponsor (sponsored content), disediakan semata-mata untuk tujuan informasi dan edukasi publik mengenai teknologi blockchain, aset kripto, dan sektor terkait. Meskipun kami berupaya memastikan akurasi dan relevansi setiap konten, kami tidak memberikan jaminan atas kelengkapan, ketepatan waktu, atau keandalan data dan pendapat yang dimuat. Konten bersifat informatif dan tidak dapat dianggap sebagai nasihat investasi, rekomendasi perdagangan, atau saran hukum dalam bentuk apa pun. Setiap keputusan finansial yang diambil berdasarkan informasi dari situs ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pembaca. Blockchainmedia.id tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung, kehilangan data, atau kerusakan lain yang timbul akibat penggunaan informasi di situs ini. Pembaca sangat disarankan untuk melakukan verifikasi mandiri, riset tambahan, dan berkonsultasi dengan penasihat keuangan profesional sebelum mengambil keputusan yang melibatkan risiko keuangan.

Terkini

Warta Korporat

Terkait