Inilah 3 Kripto yang Diborong Whale di Juli 2025

Tiga aset kripto, yakni Bitcoin (BTC), Ethereum (ETH) dan PENGU, telah menjadi target akumulasi para investor besar atau whale saat koreksi terbentuk di awal Juli 2025.

Hal ini diungkapkan oleh kanal YouTube Altcoin Buzz dalam video anyarnya. Meskipun harga mayoritas aset digital sempat melemah dan sentimen investor ritel saat itu cenderung negatif, aktivitas pembelian dari dompet-dompet besar justru menunjukkan peningkatan tajam.

Menurut Altcoin Buzz, akumulasi terjadi secara serentak dalam periode koreksi tersebut. “Wallet yang memegang lebih dari 1.000 BTC meningkat lebih dari tiga persen hanya dalam sepekan,” ujar host Altcoin Buzz, Cody, mengutip data on-chain dari Glassnode.

Faktanya, angka tersebut menandai lonjakan akumulasi terbesar sejak awal 2024, dan tentu bukan sekadar tanda biasa untuk potensi tren ke depan.

Langkah agresif para whale ini dianggap sebagai respons terhadap kondisi pasar yang dinilai hanya sementara. Mereka memanfaatkan harga yang lebih rendah untuk menambah kepemilikan, memperlihatkan keyakinan jangka panjang terhadap potensi aset-aset tersebut.

BACA JUGA  Performa Kian Apik dan Digemari, Harga ADA Diprediksi Cetak ATH baru

3 Kripto yang Diborong Whale di Juli 2025

Bitcoin dan Ethereum Jadi Andalan

Bitcoin tetap menjadi pusat perhatian di kalangan pemain institusional. Meskipun adopsi ETF sempat mendorong harga, Cody menjelaskan bahwa dampaknya terhadap pasar spot relatif terbatas.

Salah satu penyebabnya adalah adanya setoran in-kind, di mana investor menyerahkan Bitcoin langsung ke penyedia ETF tanpa menciptakan tekanan beli tambahan di bursa.

Selain itu, banyak pemilik awal Bitcoin yang membelinya di harga ratusan dolar AS kini mulai mempertimbangkan untuk menjual ketika harga saat mendekati US$100.000. Hal ini membuat pergerakan harga tampak stagnan, meski di sisi lain, jumlah kepemilikan oleh whale justru terus bertambah.

Sementara itu, Ethereum juga mencatat lonjakan akumulasi besar. Selama sebulan terakhir, dompet dengan kepemilikan antara 1.000 hingga 100.000 ETH membeli lebih dari 1,49 juta ETH.

Aktivitas ini mencapai puncaknya pada awal Juli, ketika entitas institusional seperti Sharp Link Gaming membeli hampir 2.000 ETH dalam satu transaksi, senilai lebih dari US$4,8 juta.

BACA JUGA  Siasat Agar ETH Tak Digaruk SEC

“Ini adalah fase akumulasi terbesar untuk Ethereum di sepanjang 2025,” terang Cody.

Ia menambahkan bahwa harga Ethereum yang saat ini berada di kisaran US$2.400 dianggap sebagai peluang oleh investor besar. Beberapa analis bahkan memperkirakan Ethereum dapat menembus US$4.000 dalam beberapa bulan mendatang, tergantung pada arah pasar berikutnya.

PENGU, Kuda Hitam yang Diam-diam Diborong

Selain dua aset kripto besar tersebut, muncul nama tak terduga dalam daftar akumulasi whale, yaitu PENGU. Token ini tergolong baru dan memiliki tampilan branding yang menyerupai memecoin, namun metrik on-chain menunjukkan pertumbuhan signifikan.

Altcoin Buzz mencatat bahwa pertambahan jumlah holder aktif PENGU melampaui token popular seperti Pepe Coin (PEPE).

Peningkatan volume transaksi, tren pencarian daring, serta keterlibatan komunitas menjadi faktor utama yang mendorong minat whale terhadap token ini.

Meski belum banyak dibahas secara luas di media utama, PENGU menunjukkan gejala narasi bullish yang tengah berkembang, dan kini jejaknya mulai diikuti memecoin lain seperti Dogecoin, Dogwifhat, BONK dan lain-lain.

BACA JUGA  Investor Shiba Inu Diminta untuk Jauhi Token Calsium Karena Potensi Scam

Investor Ritel Diimbau Tetap Waspada

Di tengah pergerakan para whale, investor ritel diingatkan untuk tidak terburu-buru mengikuti arus tanpa perhitungan matang. Cody pun menekankan bahwa keputusan pemain institusi didasarkan pada analisis dan strategi jangka panjang.

Dengan volatilitas pasar yang tinggi, langkah para whale bisa menjadi sinyal arah, namun tetap bukan jaminan keberhasilan instan. Riset dan manajemen risiko dinilai krusial, terutama bagi investor individu dengan sumber daya terbatas.

Aktivitas akumulasi yang terpantau dalam pekan pertama Juli ini menunjukkan bahwa sementara sebagian pelaku pasar memilih menepi, para investor besar justru meningkatkan eksposur mereka terhadap tiga aset kripto tersebut.

Kondisi ini memperlihatkan kontras antara sentimen publik dan keputusan institusi, sebuah dinamika yang patut dipantau dalam beberapa minggu ke depan. [st]

Terkini

Warta Korporat

Terkait