Sebelum melakukan crypto trading maka ada beberapa faktor yang harus kamu penuhi terlebih dahulu, yaitu memilih aplikasi crypto exchange dan dompet crypto yang aman dan terpercaya sehingga kamu nyaman dalam melakukan trading.
Dengan menggunakan crypto wallet maka kamu bisa menyimpan dan melakukan transaksi terhadap aset crypto. Untuk itu, kamu harus memilih crypto wallet terbaik yang bisa melakukan staking, airdrop, menyimpan NFT, dan lain-lain.
Crypto wallet terbaik tahun 2025 ini tentunya bisa untuk melakukan staking. Namun jika kamu belum mengerti tentang staking, maka kamu bisa belajar cara staking crypto sehingga bisa meningkatkan peluang profit.
Daftar 5 Crypto Wallet 2025 untuk Staking
Sekarang ini banyak dompet digital yang bisa kamu gunakan. Namun mencari crypto wallet yang terbaik tentunya kegiatan yang membingungkan bagi investor pemula. Berikut 5 rekomendasi crypto wallet terbaik yang bisa kamu gunakan untuk staking.
1. Pintu Web3 Wallet
Pintu Web3 Wallet adalah dompet non-custodial yang dirancang dengan tampilan sederhana dan user friendly, sehingga memudahkan pengguna dalam bertransaksi aset crypto.
Melalui Pintu Web3 Wallet, pengguna dapat melakukan staking aset crypto dengan lebih fleksibel melalui koneksi langsung ke dApps lewat fitur in-app browser yang tersedia di dalam aplikasi. Selain itu, pengguna juga dapat berpartisipasi dalam protokol seperti peminjaman dan peminjaman aset crypto.
Bisa juga kamu melakukan yield farming di berbagai ekosistem DeFi terkemuka. Wallet ini terintegrasi langsung dengan berbagai protokol DeFi, sehingga pengguna bisa mengelola aset dan menghasilkan keuntungan tanpa perlu keluar dari aplikasi.
Pintu Web3 adalah crypto wallet yang mudah digunakan untuk simpan aset, swap token, dan jelajahi dunia crypto, DeFi dan NFT dalam satu aplikasi.
Lewat fitur in-app browser, investor atau crypto trader bisa eksplor DeFi langsung dari aplikasi Pintu Web3 seperti staking, borrow-lending, yield farming hingga trading di DEX. Pintu Web3 juga mendukung berbagai token dan jaringan blockchain seperti Solana, Base, BSC Network dan masih banyak lagi.
Dompet Web3 menawarkan sejumlah keuntungan menarik bagi penggunanya. Salah satunya adalah perlindungan teknologi MPC, di mana kunci dibagi menjadi beberapa bagian kecil dan salah satu bagiannya dipegang langsung oleh pengguna. Hal ini membantu mengurangi risiko kegagalan keamanan.
Selain itu, dompet ini juga menyediakan detail transaksi yang lengkap, sehingga pengguna dapat memahami setiap langkah yang dibutuhkan dalam aktivitas Web3.
Fitur lainnya adalah sistem deteksi penipuan yang dilengkapi dengan firewall, memberikan perlindungan ekstra dengan mengidentifikasi potensi penipuan serta memperingatkan pengguna terhadap transaksi yang dianggap berisiko.
Tak kalah penting, dompet Web3 juga memudahkan akses ke berbagai jaringan blockchain seperti Ethereum, BNB Chain, Arbitrum dan Polygon, dengan banyak opsi yang tersedia dan pengembangan jaringan lain yang masih terus berlangsung.

2. Ethos Wallet
Ethos Wallet telah menjadi pilihan bagi pengguna di jaringan Sui yang mencari kemudahan dan fleksibilitas. Dompet ini dilengkapi dengan berbagai fitur menarik, seperti staking, pengelolaan NFT, dan interaksi dengan aplikasi terdesentralisasi (dApps).
Selain itu, Ethos Wallet dapat diakses di berbagai platform, termasuk ekstensi untuk browser, iOS dan Android.
3. Trezor
Crypto wallet ini merupakan pionir di industri ini dan telah ada sekitar sepuluh tahun sejak perusahaan ini didirikan pada tahun 2012. Marek Palatinus, salah satu Pendirinya, tergerak untuk membuatnya setelah menjadi korban pencurian crypto. Ia kehilangan 3.000 BTC dalam kejadian itu.
Saat itu, kerugian mencapai sekitar US$12.000, tetapi kini nilai tersebut telah mencapai sekitar US$23,7 juta. Pengalaman traumatis tersebut memotivasi untuk menciptakan cold storage untuk Bitcoin, dan itulah asal mula Trezor. Crypto wallet ini juga menjadi cold wallet terpopular di Indonesia.
4. Exodus
Exodus sering kali dianggap sebagai salah satu dompet desktop yang sangat mudah digunakan. Meskipun dikenal sebagai dompet desktop, mereka juga memiliki aplikasi untuk perangkat Apple dan Android.
Dengan dukungan lebih dari 250 cryptocurrency, Exodus menjadi pilihan ideal bagi pemula. Proses instalasinya cukup cepat dan hanya memerlukan beberapa menit.
Mereka juga memiliki ekstensi untuk browser dan mendukung berbagai blockchain dengan baik, mayoritas berada di dalam jaringan EVM, tetapi juga mencakup Bitcoin, XRP, Tron dan Cosmos.
Salah satu fitur menarik adalah dukungan penuh dengan dompet perangkat keras terkenal, Trezor, yang memungkinkan pengguna untuk bekerja sama dengan mudah dalam mengirim, menerima, melakukan staking, atau swap dengan perlindungan dari Trezor.
Exodus sangat efektif dalam menyederhanakan proses pendaftaran dan membantu pemula memulai perjalanan crypto mereka, yang tercermin dalam banyaknya pengguna dompet ini.
5. Metamask
Metamask adalah crypto wallet yang tidak memerlukan bursa untuk berfungsi. Salah satu kekuatan utama Metamask adalah kemudahan penggunaannya dan akses ke banyak jaringan, berkat ekstensi yang tersedia untuk browser.
Perusahaan yang bertanggung jawab atas pengembangan Metamask adalah ConsenSys, yang menciptakan perangkat lunak dalam ekosistem Ethereum.
Dompet ini secara berkala menambahkan dukungan untuk jaringan baru dan menyediakan daftar terkini yang memudahkan pengguna untuk menambah jaringan melalui Chainlist. Metamask dapat diakses di Ethereum serta semua jaringan EVM, tetapi tidak mendukung Bitcoin.
Seed phrase milikmu sepenuhnya bersifat pribadi dan tidak dapat diakses oleh siapa pun, termasuk pihak ConsenSys. Namun, ada dua hal penting yang perlu diketahui seputar penggunaan Metamask.
Pertama, Infura, yang juga berada di bawah naungan ConsenSys, mengelola sebagian besar API dan infrastruktur blockchain, termasuk menjalankan node Ethereum. Hal ini menjadi relevan karena pada April 2022 sempat terjadi insiden yang menyebabkan dompet Metamask tidak dapat digunakan.
Selain itu, Infura memiliki kemampuan untuk membatasi akses berdasarkan alamat IP, yang menunjukkan bahwa Metamask belum sepenuhnya terdesentralisasi atau benar-benar bebas dari sensor.
Di sisi lain, ada sejumlah informasi menarik terkait peluang token dan airdrop dari Metamask.
Untuk meningkatkan peluang memenuhi syarat, kamu bisa melakukan beberapa langkah seperti menukar token langsung di dalam Metamask, menggunakan fitur bridge miliknya, atau membuat dompet multi-sign seperti Gnosis Safe, dan berbagai aktivitas lainnya.
Itulah beberapa penjelasan terkait dengan crypto wallet 2025 yang cocok untuk melakukan staking. Perlu diingat, semua aktivitas jual beli crypto memiliki resiko dan volatilitas yang tinggi karena sifat crypto dengan harga yang fluktuatif.
Maka dari itu, selalu lakukan riset mandiri (DYOR) dan gunakan dana yang tidak digunakan dalam waktu dekat (uang dingin) sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli Bitcoin dan investasi aset crypto lainnya menjadi tanggung jawab para trader dan investor. [st]
Disclaimer: Konten di Blockchainmedia.id hanya bersifat informatif, bukan nasihat investasi atau hukum. Segala keputusan finansial sepenuhnya tanggung jawab pembaca.