IKLAN

Inilah Pengakuan Investor Terra LUNA Korsel yang Jadi Tersangka Karena Datangi Rumah Do Kwon

Lebih dari sepekan setelah investor Terra LUNA Korsel ini jadi tersangka karena menyatroni rumah Do Kwon, ia kini tampil ke publik menyampaikan kekesalan luar biasa karena mengalami kerugian besar. Pria ini mengaku pernah sebagai seorang PNS.

Kepada BBC, Selasa (24/5/2022), pria yang menyebut namanya adalah “Chanchers” ini merasa seperti akan mati, setelah dirinya mengalami kerugian sekitar US$2,4 juta karena membeli kripto Terra LUNA.

Chanchers mengaku telah berinvestasi kripto sejak tahun 2017 dan sudah merasakan nikmatnya dunia kekayaan berkat kelas aset baru itu, terlebih-lebih karena harga Bitcoin dan kripto lainnya naik kuat.

“Di sini, di Korea, saya berada masuk golongan kaya, tetapi setelah harga LUNA hancur, saya sekarang dalam masalah besar. Saya membeli LUNA senilai US$800 ribu sebelum harganya turun,” tuturnya.

Investor Terra LUNA Korsel Satroni Rumah Do Kwon

Pangkal kisah mengapa pria ini justru berurusan dengan polisi, ketika pada 13 Mei 2022 lalu istri Pendiri Terra (LUNA) meminta bantuan polisi setelah orang tak dikenal mendatangi rumahnya dan bertanya di mana posisi Do Kwon.

BACA JUGA  Sentimen Positif terhadap Altcoin Meningkat, Bitcoin Bisa Tembus US$70 Ribu

Menurut juru bicara kepolisian di Kantor Polisi Seongdong di Seoul kala itu, istri Pendiri Terra (LUNA) itu mengatakan, bahwa ada orang yang tak dikenal masuk ke rumah mereka di kawasan Seongdong-gu.

“Orang yang sama itu satu hari sebelumnya membunyikan bel pintu sekitar pukul 18.23,” tulis media lokal mengutip sumber kepolisian.

Setelah mengetuk pintu dan membunyikan bel pintu, orang itu bertanya kepada istri Do Kwon.

“Apakah suamimu ada di rumah,” kata orang itu. Setelah korban mengatakan tidak ada, orang itu langsung melarikan diri begitu saja.

Setelah menyerahkan diri kepada polisi pada 16 Mei 2022 dan Investor Terra LUNA Korsel itu dijadikan tersangka, waktu itu Chanchers mengatakan kepada wartawan, bahwa ia berencana menuntut Do Kwon sebagai pendiri Terraform Labs, perusahaan di balik kripto LUNA itu.

BACA JUGA  Mimpi Absurd Harga Terra LUNA Jadi US$1 Lagi

Sementara itu, kantor pengacara LKB & Partners yang sudah melaporkan dua pendiri perusahaan itu atas nama 5 kliennya, pada pekan lalu berencana akan menambah beberapa tuntutan baru.

Chancers adalah Mantan PNS

Chancers mengatakan dia kemungkinan besar akan menghadapi denda dan catatan kriminal yang bisa membuat hidupnya sulit.

“Ini sangat sulit. Saya kehilangan banyak uang dan sekarang saya sedang berurusan dengan polisi. Saya awalnya menjabat sebagai pegawai negeri sipil di Korea, tetapi jika saya dihukum karena kasus ini, saya mungkin tidak dapat kembali menjadi pegawai negeri lagi,” katanya.

Ia bilang, dalam budaya Korea, masalahnya sendiri tidak penting, melainkan fakta bahwa itu menyebabkan skandal.

“Saya bahkan harus meminta maaf secara terbuka sebagai orang berdosa. Saya tidak tahu ini akan menjadi begitu besar. Ini sangat menyedihkan,” imbuhnya.

Chancer menyesal mencoba berbicara langsung dengan Mr Kwon dengan cara mendatangai rumahnya, tetapi mengatakan Do Kwon jelas tidak bertanggung jawab atas proyek kripto gagal itu yang mempengaruhi begitu banyak orang. BBC mencatat, diperkirakan hampir 250.000 orang telah berinvestasi dalam di LUNA.

BACA JUGA  Analis Ini Tepis Jawaban ChatGPT untuk Harga LUNC ke US$1

Chancers menuding Do Kwon tidak cakap berkomunikasi secara terbuka selama dan sejak runtuhnya LUNA. Investor sekarang menggambarkan LUNA ini sebagai proyek penipuan.

Sangkaan Kejahatan Skema Ponzi dan Pembekuan Akun LFG

Hingga saat ini, pihak kejaksaan setempat mungkin akan menjerat para pendiri dengan pasal investasi skema ponzi, karena aplikasi Anchor Protocol buatan perusahaan memberikan imbal hasil 20 persen dengan menyetorkan UST.

Kabar terbaru lainnya adalah berdasarkan laporan KBS yang dilansir dari Naver News, bahwa Unit Investigasi Kejahatan Dunia Maya, Badan Kepolisian Metropolitan Seoul telah mengambil tindakan untuk membekukan dana dari Luna Foundation Guard (LFG), organisasi di Singapura yang terafiliasi dengan Terraform Labs. Langkah ini akan membuat organisasi itu tidak dapat menarik dana mereka dari bursa kripto. [ps]


Disclaimer: Seluruh konten yang diterbitkan di Blockchainmedia.id, baik berupa artikel berita, analisis, opini, wawancara, liputan khusus, artikel berbayar (paid content), maupun artikel bersponsor (sponsored content), disediakan semata-mata untuk tujuan informasi dan edukasi publik mengenai teknologi blockchain, aset kripto, dan sektor terkait. Meskipun kami berupaya memastikan akurasi dan relevansi setiap konten, kami tidak memberikan jaminan atas kelengkapan, ketepatan waktu, atau keandalan data dan pendapat yang dimuat. Konten bersifat informatif dan tidak dapat dianggap sebagai nasihat investasi, rekomendasi perdagangan, atau saran hukum dalam bentuk apa pun. Setiap keputusan finansial yang diambil berdasarkan informasi dari situs ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pembaca. Blockchainmedia.id tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung, kehilangan data, atau kerusakan lain yang timbul akibat penggunaan informasi di situs ini. Pembaca sangat disarankan untuk melakukan verifikasi mandiri, riset tambahan, dan berkonsultasi dengan penasihat keuangan profesional sebelum mengambil keputusan yang melibatkan risiko keuangan.

Terkini

Warta Korporat

Terkait