Jatuhnya ekosistem Terra LUNA mewarnai kuartal kedua tahun ini dengan keriuhan. Bagaimana tidak, ada banyak sekali investor Terra yang kehilangan uang mereka karena jatuhnya harga token Luna Classic (LUNC) dan stablecoin algoritmiknya, UST.
Terra LUNA KiniÂ
Jatuh lebih dari 90 persen telah membuat harga dua token tersebut terperosok di kubangan, yang tampak tidak dapat bangkit kembali tanpa adanya upaya ekstra dari sang CEO Do Kwon dan tim Terraform Labs.
Namun, alih-alih memulihkan LUNC dan UST, Do Kwon justru hadir dengan ide menghadirkan jaringan Terra baru, yang disebut Terra 2.0, yang juga akan punya token baru yaitu LUNA 2.0.
Tentu saja, ini menuai pro dan kontra di kalangan investor, di mana hingga saat ini, nasib LUNA dan UST masih tidak jelas dan terkesan diabaikan.
Do Kwon dan tim terlalu berfokus pada Terra 2.0, yang secara nilai dan fungsi, belum begitu jelas juga.
Lalu, inilah perbedaan LUNC dan LUNA 2.0, berdasarkan laporan Watcher News.
Apa Itu Luna Classic (LUNC)?
Luna Classic adalah token asli dari jaringan Terra yang diluncurkan pada tahun 2018, dengan nama asli LUNA.
Token ini dibangun sebagai token kembar untuk menyerap fluktuasi harga dari stablecoin UST, serta tidak memiliki pasokan tetap.
Sementara, UST dirancang untuk mempertahankan harganya untuk tetap stabil, yang berpatok pada dolar AS, dengan cara menerbitkan dan burn token UST dan LUNC. Ini dilakukan guna menjaga kestabilan penawaran dan permintaan.
Pada kasus kejatuhan Terra, UST telah kehilangan pasaknya karena aksi jual besar-besaran dan memaksa LUNC untuk terus dicetak, pasokan membengkak. Ini membuat LUNC mengalami hiper-inflasi dan harganya jatuh lebih dari 99 persen.
Dan pada akhir Mei 2022, ketika Do Kwon akan menghadirkan jaringan Terra 2.0, di sinilah nama token LUNA berubah menjadi LUNC. Jaringannya pun berubah nama menjadi Terra Classic.
Apa Itu LUNA 2.0?
LUNA 2.0 hadir dalam proposal pemulihan jaringan Terra yang diusulkan Do Kwon dan telah disetujui oleh komunitas untuk diluncurkan.
LUNA 2.0 memiliki simbol LUNA, yang berjalan di jaringan Terra yang baru dan tidak terhubung lagi dengan stablecoin UST.
Token ini kali pertama dibagikan kepada para investor melalui skema airdrop, bagi para pemegang token LUNC dan UST.
Berbeda dengan LUNC, LUNA hadir dengan pasokan tetap sebanyak 1 milyar token. Namun, fungsi dari token ini belum begitu jelas, karena visi dan fungsi dari Terra 2.0 itu sendiri belum terpaparkan dengan baik.
Dengan ketidakpastian yang menyelimutinya, beberapa investor masih meragukan prospek dari Terra 2.0, sehingga Do Kwon dan tim perlu bekerja ekstra untuk kembali mendapatkan pandangan positif dari investor dan pengamat. [st]