Ukraliznytsia, Perusahaan Kereta Api Nasional Ukraina di Lviv, Ternopil menciduk tiga karyawannya yang diduga menambang Bitcoin secara ilegal di sebuah bangunan kosong milik perusahaan, Jumat (15/11/2019). Berikut video penampakan penambangan Bitcoin itu, yang diunggah oleh Yevhen Kravtsov, CEO Ukraliznytsia di akun Facebook-nya.
Dilansir dari situs resmi perusahaan disebutkan, pihak Ukraliznytsia dan kepolisian menemukan tempat penambangan Bitcoin itu di sebuah bangunan kosong milik perusahaan Lviv, wilayah barat kota Ternopil.
Menurut Oleg Nazaruk, Direktur Departemen Ekonomi dan Keamanan Informasi Ukrzaliznytsia yang memimpin penemuan itu, telah melaporkan kasus itu kepada pihak kepolisian dan 3 karyawan sedang menjalani penyelidikan intensif.
“Mereka menempatkan sekitar 100 alat penambangan Bitcoin di sebuah bangunan kosong milik perusahaan di dekat jalur kereta api di Lviv, Ternopil bagian barat. Penyelidikan langsung kami buka,” kata Oleg.
Penambangan Bitcoin di sebuah bangunan kosong milik Perusahaan Kereta Api Ukraina di Ternopil. Sumber: Ukraliznytsia.
Oleg tidak menyebutkan sejak kapan 3 karyawan itu melakukan penambangan ilegal di tempat itu. Yang pasti perusahaan dirugikan hingga US$1 juta, karena mereka menggunakan pasokan listrik perusahaan.
Penerbitan dan peredaran mata uang kripto di Ukraina memang ilegal, tetapi penambangan aset kripto, termasuk Bitcoin kian marak, karena biaya listrik di negeri itu relatif lebih murah dibandingkan di negara lain. Lagipula belum ada peraturan khusus soal itu, sehingga menjadikan Ukraina sebagai negara “berwilayah abu-abu” soal aset kripto.
Industri teknologi informasi (TI) Ukraina juga dikenal berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir. Pada tahun 2017 lalu, pendapatan industri TI Ukraina mencapai lebih dari US$4 miliar. Duit sebanyak itu menyumbang hampir 10 persen dari PDB (Produk Domestik Bruto) negara itu.
Kasus serupa juga terjadi di Sarov, Rusia yang melibatkan seorang ilmuwan nuklir, Denis Baykov. Ia memanfaatkan beberapa komputer super dan pasokan listrik di Pusat Nuklir di kota itu untuk menambang Bitcoin sejak awal 2018. Diciduk pada Januari 2019, Baykov pun hanya didenda 450.000 rubel atau sekitar Rp99,2 juta. [Forbes/Decrypt/Red]
This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. Cookie settingsACCEPT
Privacy & Cookies Policy
Privacy Overview
This website uses cookies to improve your experience while you navigate through the website. Out of these cookies, the cookies that are categorized as necessary are stored on your browser as they are as essential for the working of basic functionalities of the website. We also use third-party cookies that help us analyze and understand how you use this website. These cookies will be stored in your browser only with your consent. You also have the option to opt-out of these cookies. But opting out of some of these cookies may have an effect on your browsing experience.
Necessary cookies are absolutely essential for the website to function properly. This category only includes cookies that ensures basic functionalities and security features of the website. These cookies do not store any personal information.