IDO adalah cara baru untuk investasi kripto yang lebih cepat dan transparan lewat decentralized exchange (DEX). Untuk kamu yang tertarik dengan investasi kripto, memahami apa itu IDO bisa jadi langkah awal yang penting. Yuk, simak penjelasan lengkapnya di bawah ini!
BACA JUGA: Apa Itu ETF Crypto? Pengertian, Cara Kerja, dan Contohnya!
Apa Itu IDO?
Seperti dilansir oleh laman Coinmarketcap, IDO adalah singkatan dari Initial Dex Offering, yaitu metode penggalangan dana di dunia kripto yang dilakukan melalui platform pertukaran terdesentralisasi (DEX) alias decentralized exchange.
Berbeda dengan ICO (Initial Coin Offering) yang biasanya dilakukan melalui situs web resmi proyek secara terpusat, IDO memungkinkan proyek kripto untuk langsung meluncurkan token-nya di DEX.
Artinya, siapa pun bisa ikut berinvestasi dan langsung memperdagangkan token tersebut begitu IDO selesai dilangsungkan.
Karena dilakukan di DEX, maka IDO juga menawarkan transparansi, akses terbuka, dan likuiditas yang cepat. Kamu hanya butuh crypto wallet dan dana yang cukup untuk ikut serta, tanpa harus melewati proses rumit seperti registrasi KYC atau verifikasi identitas seperti di ICO atau (Initial Exchange Offering) IEO.
Cara Kerja IDO
Cara kerja IDO sebenarnya sederhana, yaitu di penyelenggara token baru meluncurkan token baru langsung melalui DEX, sehingga investor bisa membelinya dan memperdagangkannya secara instan.
Melansir laman Cointelegraph, sebelum IDO dimulai, tim proyek akan menyediakan sejumlah dana sebagai likuiditas di DEX, agar token bisa langsung diperdagangkan tanpa hambatan. Proses pembelian dan distribusi token diatur oleh smart contract, yang memastikan semuanya berjalan otomatis, aman, dan transparan tanpa campur tangan pihak ketiga.
Beberapa proyek juga menerapkan sistem staking, di mana kamu perlu “mengunci” token tertentu agar bisa ikut IDO lebih awal atau mendapatkan keuntungan tambahan. Begitu IDO dimulai, kamu bisa membeli token langsung dari DEX, dan token tersebut langsung masuk ke wallet kamu untuk disimpan atau diperdagangkan begitu proses penjualan selesai.
BACA JUGA: Apa Itu Bridge Blockchain? Ini Pengertian, Cara Kerja, dan Jenis-Jenisnya!
Cara Bergabung dengan IDO

Cara bergabung dengan IDO adalah dengan menyiapkan wallet kripto, mengisi dana, lalu membeli token melalui platform DEX saat penjualannya dibuka. Kalau kamu penasaran bagaimana langkah-langkahnya, yuk simak penjelasan praktis yang dilansir dari laman OSL, berikut ini:
1. Siapkan Wallet Kripto
Gunakan crypto wallet seperti MetaMask atau Trust Wallet yang mendukung jaringan DEX tempat IDO berlangsung. Pastikan kamu menyimpan seed phrase-nya dengan aman dan jangan dibagikan ke siapa pun.
2. Isi Wallet dengan Dana yang Sesuai
Biasanya IDO memerlukan stablecoin seperti USDT, BUSD, atau token jaringan seperti ETH dan BNB. Jangan lupa juga siapkan dana ekstra untuk membayar biaya transaksi atau gas fee.
3. Riset Proyek yang Akan Kamu Dukung
Baca whitepaper, cek tim pengembang, dan cari tahu roadmap-nya agar kamu paham potensi dan risikonya. Jangan asal ikut hanya karena takut ketinggalan alias FOMO.
4. Koneksikan Wallet ke Platform DEX
Buka situs DEX tempat IDO berlangsung dan sambungkan wallet kamu ke platform tersebut. Pastikan kamu berada di situs resmi untuk menghindari penipuan.
5. Beli Token Saat IDO Dibuka
Setelah IDO dimulai, kamu bisa langsung membeli token sesuai jumlah yang tersedia dan batas pembelian. Token akan otomatis masuk ke wallet kamu dan biasanya langsung bisa diperdagangkan di DEX setelah proses penjualan selesai.
Perbedaan IDO dan ICO
Perbedaan IDO dan ICO adalah terletak pada platform, sistem distribusi token, dan tingkat transparansi dalam proses penggalangan dananya.
ICO dilakukan secara terpusat melalui situs web proyek, di mana tim proyek mengontrol penuh jalannya penjualan token. Sementara itu, IDO dilakukan langsung di DEX di mana transaksi berlangsung otomatis lewat smart contract dan token bisa langsung diperdagangkan setelah peluncuran.
Perhatikan tabel yang dilansir dari laman Token Metrics berikut ini untuk lebih memahami perbedaan antara keduanya:
BACA JUGA: Apa Itu Public Key? Ini Pengertian, Contoh, dan Perbedaannya dengan Private Key!
Aspek | IDO | ICO |
Platform | Decentralized Exchange (DEX) | Situs resmi proyek |
Kontrol Dana | Dipegang smart contract, transparan | Dipegang tim proyek secara terpusat |
Likuiditas Token | Instan, langsung bisa diperdagangkan | Harus menunggu token listing di CEX |
Akses Investor | Terbuka untuk semua pemilik wallet | Sering terbatas dan melalui whitelist |
Biaya Listing | Lebih murah dan cepat | Lebih mahal, terutama jika ingin listing di crypto exchange |
Risiko | Masih ada potensi scam atau proyek abal-abal | Sering jadi alat penipuan besar di masa lalu |
Transparansi | Tinggi, semua proses di blockchain | Rendah, bergantung pada niat tim proyek |
Sudah Paham Apa Itu IDO?
Singkatnya, IDO adalah cara baru dan efisien untuk mendanai proyek kripto sambil memberi akses langsung kepada investor untuk membeli dan memperdagangkan token. Berbeda dengan ICO yang cenderung terpusat, IDO mengedepankan transparansi, kecepatan, dan partisipasi komunitas.
Mau belajar crypto dan blockchain lebih lanjut? Yuk, pelajari selengkapnya hanya di Blockchain Media Indonesia! [msn]
Disclaimer: Seluruh konten yang diterbitkan di Blockchainmedia.id, baik berupa artikel berita, analisis, opini, wawancara, liputan khusus, artikel berbayar (paid content), maupun artikel bersponsor (sponsored content), disediakan semata-mata untuk tujuan informasi dan edukasi publik mengenai teknologi blockchain, aset kripto, dan sektor terkait. Meskipun kami berupaya memastikan akurasi dan relevansi setiap konten, kami tidak memberikan jaminan atas kelengkapan, ketepatan waktu, atau keandalan data dan pendapat yang dimuat. Konten bersifat informatif dan tidak dapat dianggap sebagai nasihat investasi, rekomendasi perdagangan, atau saran hukum dalam bentuk apa pun. Setiap keputusan finansial yang diambil berdasarkan informasi dari situs ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pembaca. Blockchainmedia.id tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung, kehilangan data, atau kerusakan lain yang timbul akibat penggunaan informasi di situs ini. Pembaca sangat disarankan untuk melakukan verifikasi mandiri, riset tambahan, dan berkonsultasi dengan penasihat keuangan profesional sebelum mengambil keputusan yang melibatkan risiko keuangan.