Blockchain-as-a-Service (BaaS) adalah sektor industri baru yang berkembang pesat. Seiring maraknya raksasa industri yang meluncurkan produk BaaS masing-masing, pasar ini berpotensi menjadi lebih menguntungkan di masa depan. Hal tersebut dikemukakan analis Bank of America Kash Rangan yang percaya industri BaaS bisa bernilai US$7 miliar di masa mendatang, walau ia belum tahu kapan nilai ini berhasil dicapai.
Sebagai perusahaan teknologi terkemuka, Intel melihat ada kesempatan berharga di industri blockchain. Perusahaan ini ingin meningkatkan aspek perlindungan di blockchain. Sesuai dengan visi tersebut, Wakil Presiden dan General Manager Keamanan Platform Intel Rick Echevarria berkata teknologi cip Intel dapat mempertajam privasi dan keluaran aplikasi blockchain yang terkait distributed ledger dan smart contract.
Teknologi cip yang dimaksud adalah Intel Software Guard Extensions (SGX). Cip SGX mampu meningkatkan privasi dan keamanan yang melindungi transaksi blockchain, serta mendongkrak keluaran dan efisiensi konsensus. Untuk performa lebih halus dan efisiensi cryptographic hashing (pengamanan kriptografis) serta keamanan blockchain, developer dan pihak terkait dapat memakai teknologi Intel AVX-512 dan Intel AES-NI yang terdapat di prosesor Intel Xeon.
Intel SGX melindungi data dari modifikasi atau penyingkapan. Developer dapat mempartisi aplikasi mereka ke dalam area eksekusi yang terlindungi sehingga lebih kuat bahkan di platform yang tidak aman sekalipun. Menggunakan lapisan aplikasi dalam lingkungan yang terpercaya tersebut, developer dapat mengaktifkan privasi identitas, penelusuran aman, serta manajemen hak digital, sekaligus mengeraskan proteksi bagi kegunaan apapun yang membutuhkan penyimpanan data secara aman.
Intel adalah mitra pengembangan peranti lunak dan peranti keras dengan Microsoft, demi membangun kerangka yang membantu bisnis mengadopsi teknologi blockchain untuk meningkatkan keamanan dan privasi bagi perusahaan. Sebagai bagian kolaborasi ini, Microsoft, Intel dan pelopor blockchain lain akan membangun kerangka blockchain skala perusahaan yang bernama Coco Framework.
Coco Framework mengintegrasikan Intel SGX untuk meningkatkan kecepatan transaksi, skalabilitas dan kerahasiaan data bagi perusahaan. Inovasi ini mempercepat kesiapan sektor swasta untuk mengadopsi teknologi blockchain dan memungkinkan developer menciptakan aplikasi blockchain yang fleksibel dan aman serta mudah dikelola oleh perusahaan.
Intel SGX membantu Coco Framework menyediakan data rahasia dan transaksi lebih cepat. Keamanan data dicapai dengan mengenkripsi data blockchain sensitif sehingga hanya bisa dibuka bagian Intel SGX oleh program yang memiliki izin. Kecepatan transaksi dicapai dengan mengisolasi proses verifikasi transaksi untuk mempercepat konsensus jaringan.
Teknologi Intel SGX sudah mulai dipakai di industri blockchain. Enigma, sebuah perusahaan berbasis di Israel, mengumumkan pembuatan blockchain publik yang memiliki fitur kontrak rahasia dan privasi, menggunakan cip Intel SGX. Tetapi, blockchain tersebut tidak akan tersedia bagi umum hingga akhir tahun ini.
Ecchevaria menyorot keputusan Intel bergabung ke konsorsium blockchain SAP serta usaha untuk membangun platform pinjaman berbasis blockchain menggunakan teknologi Intel oleh Accenture dan Tel Aviv Stock Exchange sebagai tanda bahwa perusahaan berusia 50 tahun itu tetap mengikuti tren teknologi termutakhir.
“Keamanan sangat penting bagi strategi perusahaan kami dan merupakan fondasi bagi semua beban kerja, terutama yang terkait data seperti intelejensia buatan dan blockchain,” jelas Echevarria. [ed]