Intel menyiapkan GPU (Graphics Processing Unit) khusus menambang Bitcoin dan kripto berbasis SHA-256. Block, perusahaan yang didirikan oleh Jack Dorsey, Bos Twitter jadi pembeli pertama.
“Kami menyadari bahwa beberapa teknologi blockchain membutuhkan daya komputasi yang sangat besar, yang sayangnya menghasilkan energi yang sangat besar. Pelanggan kami meminta solusi yang terukur dan berkelanjutan, itulah sebabnya kami memfokuskan upaya kami untuk mewujudkan potensi penuh blockchain dengan mengembangkan teknologi komputasi paling hemat energi dalam skala besar,” kata Raja M. Koduri Senior Vice President Divisi Architecture, Graphics and Software di Intel, belum lama ini.
Intel menyebut GPU khusus menambang Bitcoin itu adalah “Blockchain Accelerator” dengan arsitektur chip yang diklaim 1000 kali lebih cepat dan efisien daripada GPU biasa. Inilah kali pertama Intel benar-benar serius masuk ke industri tambang kripto yang mulai marak di Amerika Serikat (AS), pasca pelarangan di Tiongkok.
Kata Koduri, teknologi baru ini akan dikirimkan pada akhir tahun 2022. Sejumlah pembeli bersiap menerima produk ini, antara lain Argo Blockchain, BLOCK (sebelumnya dikenal sebagai Square yang didirikan oleh Jack Dorsey) dan GRIID (perusahaan tambang Bitcoin asal AS).
“Guna terus mendukung industri baru ini, kami telah membentuk Custom Compute Group di unit bisnis Intel’s Accelerated Computing Systems and Graphics,” imbuh Koduri.
Perubahan Peta Kekuatan Tambang Bitcoin
Bisnis alat tambang Bitcoin saat ini masih didominasi oleh Bitmain asal Tiongkok, termasuk Canaan dari negeri yang sama. Sedangkan untuk menambang kripto Ether (ETH) dan kripto lain yang mendukung SHA-256 atau yang setara, GPU besutan nVidia dan AMD masih lazim digunakan.
Sebaran hash rate tambang Bitcoin sendiri berubah sejak tahun lalu. Sebelumnya, hash rate didominasi dari wilayah Tiongkok, hingga lebih dari 50 persen di skala global. Pasca pemerintah Tiongkok memberangus bisnis ini, sejumlah penambang beralih ke negara lain, termasuk ke Eropa Timur dan Amerika Serikat.
Berdasarkan data dari Cambridge, per Agustus 2021, hash rate tambang Bitcoin asal Tiongkok sudah nol persen. Ia digantikan oleh Amerika Serikat dengan besaran dominasu hash rate mencapai 35 persen. Pesaing terberat AS adalah dari Kazakhstan (18 persen) dan Rusia (11,23 persen).
Dengan Intel masuk ke industri ini sebagai pemasok alat dan teknologi, praktis bersaing ketat dengan Bitmain, Canaan, nVidia dan AMD. [ps]