SunCar Technology Group, Inc., perusahaan berbasis di Tiongkok yang tercatat di bursa NASDAQ dengan kode saham SDA, mengumumkan rencana menggelontorkan dana hingga US$10 juta untuk masuk ke pasar kripto.
Investasi aset digital ini difokuskan pada aset kripto yang terkait dengan tokenisasi aset dunia nyata (RWA), sebuah sektor yang diproyeksikan tumbuh pesat dalam beberapa tahun mendatang.
Perusahaan menyatakan bahwa alokasi dana ini merupakan bagian dari strategi modal jangka panjang sekaligus komitmen memperluas pemanfaatan blockchain dalam layanan inti mereka, yakni asuransi digital dan layanan otomotif berbasis cloud.
“Selain manfaat strategis blockchain dan RWA bagi pelanggan kami, investasi ini mencerminkan keyakinan kami bahwa tokenisasi RWA, salah satu teknologi baru yang paling menarik, merupakan peluang investasi yang menarik dengan potensi apresiasi jangka panjang yang lebih besar daripada menyimpan uang tunai,” ujar CEO SunCar, Zaichang Ye, dalam siaran pers.
Fokus pada Kripto RWA Likuid dan Bereputasi
Menurut keterangan perusahaan, dana investasi aset digital akan diarahkan pada kripto dengan kapitalisasi pasar besar dan tingkat likuiditas tinggi. SunCar menilai kategori tersebut lebih aman dibandingkan aset dengan volatilitas ekstrem, sekaligus sejalan dengan tren adopsi tokenisasi aset nyata di tingkat global.
Tokenisasi RWA memungkinkan aset fisik, seperti properti, obligasi, maupun komoditas, direpresentasikan dalam bentuk token digital yang dapat diperdagangkan di jaringan blockchain.
Mekanisme ini dinilai mampu menghadirkan transparansi, efisiensi dan keterjangkauan lebih luas bagi investor ritel maupun institusi.
SunCar juga menegaskan bahwa semua aktivitas investasi akan dilakukan dengan memperhatikan ketentuan regulator, baik di AS maupun Tiongkok. Sebagai perusahaan publik, mereka berkewajiban melaporkan langkah tersebut kepada otoritas pasar modal.
Investasi Aset Digital Jadi Sinyal Transformasi Keuangan Global
Dalam rilis resminya, SunCar mengutip analisis Boston Consulting Group dan Ripple yang memperkirakan nilai pasar tokenisasi RWA akan melonjak dari sekitar US$25 miliar pada pertengahan 2025 menjadi hampir US$19 triliun pada 2033.
Proyeksi ini mendorong banyak perusahaan teknologi dan keuangan global untuk mulai mengalokasikan dana di sektor tersebut.
Meski begitu, perusahaan menyadari adanya tantangan besar. Tokenisasi RWA masih dalam tahap awal pengembangan, dengan infrastruktur dan standar regulasi yang belum sepenuhnya matang.
Regulasi ketat di Tiongkok juga berpotensi membatasi ruang gerak SunCar, meskipun di sisi lain statusnya sebagai perusahaan publik di AS memberi keharusan untuk menjaga transparansi.
Jumlah dana yang dialokasikan memang relatif kecil dibandingkan skala pasar RWA yang diproyeksikan. Namun, langkah ini dianggap sebagai uji coba penting untuk mengukur peluang bisnis sekaligus menilai potensi integrasi blockchain lebih jauh dalam layanan otomotif digital.
Dengan keputusan ini, SunCar menegaskan posisinya sebagai perusahaan yang tidak hanya berfokus pada layanan otomotif tradisional, tetapi juga berupaya menempatkan diri di garis depan inovasi teknologi finansial.
Investasi aset digital senilai US$10 juta tersebut menjadi sinyal bahwa sektor korporasi Tiongkok mulai melihat potensi besar dari tokenisasi RWA sebagai bagian dari transformasi industri keuangan global. [st]
Disclaimer: Konten di Blockchainmedia.id hanya bersifat informatif, bukan nasihat investasi atau hukum. Segala keputusan finansial sepenuhnya tanggung jawab pembaca.