Investasi Bitcoin Berstatus Rugi Besar, Perusahaan Tiongkok Ini Yakin Kripto Punya Masa Depan Cerah

Kendati investasi Bitcoin mereka kini berstatus merugi besar, Meitu, perusahaan asal Tiongok mengaku bahwa kripto punya masa depan yang cerah dan bisa mengalahkan nilai pasar emas dan properti.

Hal itu disampaikan oleh Mike Cai Wensheng salah seorang pendiri dan pemilik perusahaan itu kepada sejumlah investornya. Mike memang terkenal sebagai penggemar kripto dan memutuskan perusahaannya berinvestasi di Bitcoin dan ETH pada tahun 2021 silam.

Mike memperingatkan investor mereka, bahwa kerugian perusahaan dapat meningkat sebanyak 154 persen pada semester pertama tahun ini, karena salah satunya terjun ke investasi kripto, yang mengalami kehancuran selama dua bulan terakhir di tengah kekhawatiran tentang resesi.

Meitu yang terdaftar sebagai emiten di Hong Kong, diperkirakan akan merugi antara US$41,1 juta hingga 349,9 juta yuan untuk enam bulan yang berakhir 30 Juni 2022. Rugi bersih adalah 137,7 juta yuan pada periode yang sama tahun lalu.

BACA JUGA  Standard Chartered: Harga BTC Bisa Tembus US$100.000 di Tengah Pemilu AS

investasi Bitcoin

“Perusahaan telah menghabiskan sekitar US$100 juta untuk membeli 31.000 ETH dan investasi Bitcoin sebanyak 940,89 BTC sejak Maret tahun lalu, yang nilainya masing-masing telah terdepresiasi menjadi sekitar US$32 juta dan US$18 juta, berdasarkan nilai pasar mereka pada 30 Juni 2022,” sebut perusahaan, dilansir dari South China Morning Post, Senin (4/6/2022).

Sementara itu harga saham Meitu merosot 10,6 persen menjadi 93 sen HK pada perdagangan Senin kemarin. Saham telah turun lebih dari 90 persen selama 12 bulan terakhir, menghapus nilai pasar HK$3,1 miliar (US$395 juta).

Kendati mengalami kerugian besar, perusahaan justru menilai kripto secara umum dan Bitcoin secara khusus mampu mengungguli nilai pasar emas dan properti, sebagai aset lindung nilai.

“Kemunduran ini tidak menghalangi Meitu, yang masih berpandangan bahwa adopsi kripti memiliki ruang yang cukup untuk tumbuh, karena industri blockchain berkembang pesat. Dan penurunan nilai pasar ini hanya bersifar sementara,” kata perusahaan itu.

BACA JUGA  Harga PEPE Bersiap Melesat 50 Persen, Ini Faktor Pendukungnya

Pasar kripto memang mengalami guncangan, sejak November 2021 lalu, ketika The Fed mengumumkan akan menaikkan suku bunga guna menghadapi ancaman inflasi yang buruk.

Pada Maret 2022 itu menjadi kenyataan dengan rencana bank sentral itu akan menaikkan suku bunga sepanjang tahun 2022 dan tahun 2023. Kebijakan itu pada ujungnya melejitkan nilai dolar dan menghempaskan pasar saham dan pasar kripto. [ps]


Disclaimer: Seluruh konten yang diterbitkan di Blockchainmedia.id, baik berupa artikel berita, analisis, opini, wawancara, liputan khusus, artikel berbayar (paid content), maupun artikel bersponsor (sponsored content), disediakan semata-mata untuk tujuan informasi dan edukasi publik mengenai teknologi blockchain, aset kripto, dan sektor terkait. Meskipun kami berupaya memastikan akurasi dan relevansi setiap konten, kami tidak memberikan jaminan atas kelengkapan, ketepatan waktu, atau keandalan data dan pendapat yang dimuat. Konten bersifat informatif dan tidak dapat dianggap sebagai nasihat investasi, rekomendasi perdagangan, atau saran hukum dalam bentuk apa pun. Setiap keputusan finansial yang diambil berdasarkan informasi dari situs ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pembaca. Blockchainmedia.id tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung, kehilangan data, atau kerusakan lain yang timbul akibat penggunaan informasi di situs ini. Pembaca sangat disarankan untuk melakukan verifikasi mandiri, riset tambahan, dan berkonsultasi dengan penasihat keuangan profesional sebelum mengambil keputusan yang melibatkan risiko keuangan.

Terkini

Warta Korporat

Terkait