Pasar kripto memulai tahun 2025 dengan dinamika menarik yang mencerminkan minat investasi Bitcoin perilaku investor dan trader, khususnya di Amerika Serikat.
Salah satu indikator utama, Coinbase Premium Index (CPI), mencatat nilai positif untuk pertama kalinya tahun ini, bertepatan dengan harga Bitcoin yang melampaui US$102.000.
Perubahan ini menandai minat besar investor AS terhadap investasi BTC, yang didorong oleh berbagai faktor fundamental dan perubahan kebijakan.
Minat Investor AS terhadap Investasi Bitcoin Meningkat
Coinbase Premium Index adalah tolok ukur penting yang membandingkan harga Bitcoin di Coinbase dengan bursa kripto lainnya. Ketika CPI positif, harga Bitcoin di Coinbase lebih tinggi daripada di platform lain, menandakan permintaan kuat dari investor AS.
Menurut analisis Burak Kesmeci, pergerakan CPI ke wilayah positif mencerminkan tekanan beli yang semakin dominan, dan pada 7 Januari 2025, tercatat arus keluar investasi Bitcoin yang cukup besar dari Coinbase.
“Seiring dengan Coinbase Premium Index (CPI) yang berbalik positif, tercatat aliran keluar satu blok sebesar 4.012 Bitcoin dari Coinbase pada pukul 18:04 waktu setempat,” jelasnya.
Pengalihan ini mencerminkan strategi investasi BTC untuk jangka panjang, bukan sekadar sebagai aset spekulatif, dan menunjukkan kepercayaan terhadap potensi tren harga yang lebih tinggi di masa depan.
Selain itu, peluncuran Bitcoin ETF di AS tampaknya turut meningkatkan daya tarik investasi kripto di kalangan investor institusional, sekaligus memungkinkan investor untuk memperoleh eksposur terhadap aset digital tanpa harus membelinya secara langsung.
Kenaikan CPI dan peluncuran Bitcoin Spot ETF ini menunjukkan bagaimana perubahan sentimen investor dapat didorong oleh likuiditas yang lebih tinggi dan kebijakan pasar yang mendukung.
Pengaruh Besar di Balik Pergerakan Pasar
Sentimen positif investasi Bitcoin tampaknya didorong oleh kebijakan moneter yang meningkatkan likuiditas pasar.
Arthur Hayes, pendiri BitMEX, dalam laporan sebelumnya menyoroti peran penurunan Reverse Repo Facility (RRP) oleh The Fed yang mendorong dana berpindah ke investasi dengan imbal hasil lebih tinggi, seperti obligasi dan aset kripto.
Pendiri BitMEX Ungkap Analisis Harga Bitcoin yang Bikin Penasaran!
Hayes mencatat bahwa perubahan ini menyuntikkan likuiditas baru, memperkuat optimisme investor, dan berpotensi menjadi salah satu pendorong utama perubahan sentimen terhadap investasi Bitcoin di AS.
“Langkah ini memberikan momentum baru bagi Bitcoin dan altcoin lainnya,” ujar Hayes.
Namun, ia juga memperingatkan bahwa tantangan seperti kenaikan batas utang AS dapat mempengaruhi ketersediaan likuiditas. Jika pemerintah AS gagal menaikkan debt ceiling, tekanan pada likuiditas bisa menurunkan harga Bitcoin.
Kebijakan moneter yang mempengaruhi likuiditas, seperti yang dijelaskan oleh Hayes, menegaskan pentingnya memahami dinamika pasar global untuk membaca perubahan sentimen investor AS.
Hubungan antara CPI yang positif dan injeksi likuiditas dolar menciptakan situasi di mana minat terhadap investasi BTC terus tumbuh, memperkuat momentum bullish di pasar.
Implikasi Pasar dan Peran Investor AS
CPI yang kembali ke wilayah positif menegaskan bahwa perilaku investor AS terus menjadi indikator utama tren peningkatan sentimen investasi Bitcoin. Meskipun pasar derivatif menunjukkan sinyal kehati-hatian dengan suku bunga pendanaan yang menurun, dominasi permintaan di spot market menandakan sentimen bullish.
Glassnode melaporkan bahwa rata-rata mingguan suku bunga pendanaan perpetual contract saat ini sedikit di bawah ambang batas netral dan angka menurun tajam dari puncaknya.
“Setelah mencapai puncaknya di 0,026 persen pada pertengahan Desember, rata-rata per minggu dari perpetual funding rates telah mendingin menjadi 0,009 persen – sedikit di bawah angka netral 0,01 persen,” tulisnya di X.
Hal tersebut mencerminkan pengurangan minat trader untuk membayar premi pada posisi long dengan leverage tinggi.
Grafik pendanaan dari berbagai bursa kripto seperti Binance, OKX, dan BitMEX juga terlihat menunjukkan tren penurunan yang konsisten, meskipun terdapat lonjakan sesekali pada beberapa platform.
Divergensi antara CPI yang positif dan rendahnya suku bunga pendanaan mengindikasikan perpecahan perilaku pasar: sentimen bullish mendominasi pasar spot, mengubah sentimen investasi Bitcoin menjadi lebih positif, sementara pasar derivatif menunjukkan sikap yang lebih hati-hati.
Keadaan ini menegaskan pentingnya strategi investasi BTC yang terukur dan pemantauan ketat terhadap volatilitas yang masih menjadi karakteristik utama industri kripto pada 2025.
Meskipun pasar Bitcoin menunjukkan optimisme yang kuat dengan kenaikan Coinbase Premium Index dan peluncuran Bitcoin Spot ETF, penting untuk tetap berhati-hati terhadap volatilitas yang dapat mempengaruhi sentimen pasar. [dp]