Investor Bitcoin harus bersiap menghadapi pergolakan hebat dalam waktu dekat. Ketika kejatuhan harga berikutnya terjadi, mereka harus memanfaatkan situasi itu dengan terus melakukan akumulasi, sebagai persiapan reli yang mungkin tiba.
Demikian menurut analisis Willy Woo yang juga pendiri Woobull.com. Ia memprediksi akan lebih banyak konsolidasi Bitcoin sebelum breakout dalam waktu satu bulan.
Dari posisi terendah yang dicatat pada pertengahan Maret, Bitcoin naik hingga 120 persen. Meski begitu, Raja Aset Kripto itu belum melakukan tren naik yang mantap.
Bahkan, Bitcoin berkali-kali terjebak dalam pertarungan perdagangan sideways selama tiga bulan terakhir, ditambah meskipun menunjukkan tanda-tanda tren bullish karena melesat ke US$10.000 dalam tempo sesaat.
Willy Woo mencatat, bahwa krisis akibat COVID-19 yang telah menghancurkan dunia adalah faktor kunci yang membuat reli Bitcoin terhenti. Tapi, bukan berarti malapetaka total dan bentuk kesuraman. Woo percaya kita tidak begitu jauh dari pasar bull berikutnya.
Melalui Twitter pada 27 Juni 2020, Willy Woo menawarkan model baru yang dapat mengenali sedari awal dari pergerakan bull besar. Katanya, sebenarnya Bitcoin sedang menyiapkan panggung untuk bull besar, sebelum pandemi COVID-19.
“Namun, model ini juga menunjukkan bahwa kita sangat dekat dengan bull run lainnya. Secara khusus, Bitcoin bisa memiliki hanya satu bulan konsolidasi sebelum fase pasar bull penuh berikutnya dimulai,” kata Woo.
Woo juga menegaskan, bahwa Bitcoin dalam rentang perdagangan sempit tidak sepenuhnya bearish. Sebaliknya, akumulasi yang panjang menyamping sebenarnya adalah hal yang baik. Dia menjelaskan bahwa semakin lama waktu yang dibutuhkan sebelum pasar bull baru tiba, semakin besar peluang harga puncak yang lebih tinggi.
“Semakin lama pasar bullish ini berakhir, semakin tinggi harga puncaknya. Band akumulasi panjang menyamping pada akhirnya adalah hal yang baik,” kata Woo. [Zycrypto/red]