Investor Besar Beli Kripto Lewat “Pintu Belakang”

Investor dari kalangan institusi semakin dalam menyelam di pasar kripto, lebih dalam daripada yang disadari para pengamat. Pembeli besar seperti hedge fund (dana lindung nilai) menggantikan individu-individu kaya sebagai pembeli terbesar kripto sebesar US$100 ribu atau lebih melalui transaksi privat. Hal tersebut dikemukakan Bobby Cho, dari Cumberland, kepada Bloomberg, Rabu, (3/10).

Menurut Cho, para pegiat kripto menunggu investor institusi masuk ke pasar kripto dengan harapan uang segar dari mereka dapat mendongkrak kembali pasar yang telah anjlok di tahun ini. Salah satu penyebab utama, kata Cho, karena ada ekspektasi yang terus berubah tentang penerimaan dan regulasi kripto sebagai kelas aset (asset class).

“Sementara itu, para penambang kripto justru berangsur-angsur menjualnya dalam volume besar, alih-alih menyimpan untuk dijual di saat bull market. Sebagian penambang terbesar bahkan mendirikan layanan jual-beli mereka sendiri,” jelas Cho.

Menurut Cho, hal tersebut menunjukkan profesionalisme yang mulai muncul di industri kripto, di mana masa “Wild West” mulai ditinggalkan.

Pasar over-the-counter (OTC) seperti besutan Cumberland mencakup antara US$250 juta-US$30 milyar transaksi per hari pada April 2018, menurut kelompok periset Digital Assets Research dan TABB Group. Bursa kripto biasa menangani sekitar US$15 milyar transaksi per hari, menurut CoinMarketCap.

Jeremy Allaire, CEO Circle Internet Financial, melihat pertumbuhan tiga digit di bisnis OTC adalah pertumbuhan yang besar.

Digital Asset Research mengungkapkan, walau pasar OTC turut turun gairahnya bersamaan dengan harga kripto, penurunan tersebut tidak sebanyak volume di bursa-bursa kripto yang ambruk 80 persen dari puncaknya.

“Banyak investor institusi baru-baru ini terjun ke kripto, karena harga tidak bergejolak seperti sebelumnya. Salah satu kritik terbesar terhadap kripto oleh investor institusi adalah volatilitasnya. Selama empat hingga enam bulan terakhir, pasar kripto berada di rentang yang sempit, dan hal itu membuat institusi keuangan tradisional merasa lebih nyaman terjun ke pasar ini. Ada sepertiga transaksi yang ditangani terjadi saat jam-jam bisnis Asia,” kata Cho.

Pembeli dan penjual besar menyukai transaksi privat, karena transaksi di bursa dapat menggerakkan harga kripto. Dalam sebuah transaksi privat, kedua pihak dapat menyetujui harga sebelumnya, dan tidak harus khawatir harga akan turun atau naik saat transaksi sedang dilakukan.

“Saat para penjual melikuidasi simpanan mereka, pasti mereka melakukannya lewat over-the-counter,” jelas Tom Flake, pendiri Bcause, penyedia fasilitas penambangan dengan pelanggan yang memiliki ratusan hingga ribuan mesin. Para penambang terbesar menjual kripto mereka langsung ke pembeli atau melalui broker. [ed]

Terkini

Warta Korporat

Terkait