Analis kripto terkemuka, Ali Martinez, mengungkapkan bahwa Bitcoin long-term holders telah memasuki fase “greed” (keserakahan). Kondisi ini biasanya dianggap dapat memberikan dorongan harga dalam jangka pendek, tetapi juga menimbulkan risiko yang sangat signifikan dalam jangka panjang.
Bitcoin Long-Term Holders Masuki Fase Greed
Ali Martinez menjelaskan bahwa investor Bitcoin jangka panjang telah melewati berbagai fase siklus pasar, mulai dari kapitulasi, harapan, optimisme, hingga keyakinan.
Kini, siklus tersebut sudah terlihat mencapai fase greed dan ini biasanya mencerminkan optimisme yang terlalu berlebihan terhadap prospek Bitcoin di masa depan.
“Bitcoin long-term holders telah melewati setiap fase siklus pasar, dan saat ini, keserakahan mulai mendominasi!” ungkap Martinez.
Optimisme berlebih sering kali mendorong investor jangka panjang untuk membeli Bitcoin secara impulsif tanpa mempertimbangkan analisis yang rasional. Dalam jangka pendek, sentimen ini bersifat bullish, karena tekanan beli yang meningkat dapat mendorong harga Bitcoin lebih tinggi.
Hal ini tercermin dalam data terbaru dari Santiment, yang menunjukkan bahwa jumlah investor Bitcoin dengan dompet lebih dari 100 BTC telah mencapai rekor tertinggi sepanjang masa (ATH).
“Salah satu indikator utama Bitcoin adalah jumlah wallet yang memegang antara 10 hingga 100 BTC atau 100 hingga 1.000 BTC. Kelompok terakhir baru saja mencapai rekor tertinggi sepanjang masa, dengan 15.777 dompet,” jelasnya di X.
Aktivitas ini dipicu oleh spekulasi positif, termasuk optimisme seputar pemerintahan baru Presiden Trump yang lebih pro-kripto dibandingkan administrasi sebelumnya serta potensi pembentukan cadangan nasional menggunakan BTC.
Apa yang Perlu Diperhatikan?
Meskipun fase greed yang kini terlihat pada pergerakan minat Bitcoin long-term holders dapat memberikan keuntungan jangka pendek, tetapi risiko besar tetap ada.
Martinez juga menekankan pentingnya Bitcoin menjaga harga di atas level kunci untuk dapat mempertahankan momentum bullish tersebut.
“Support level kunci yang perlu diperhatikan untuk Bitcoin adalah US$97.530. Menjaga harga di atas level ini sangat penting untuk mempertahankan momentum bullish saat ini,” tuturnya.
Saat ini, BTC terlihat sedang berada dalam fase konsolidasi di sekitar US$100.000 setelah sebelumnya berhasil mencetak rekor tertinggi baru sebesar US$109.000 pada minggu ini.
Tekanan jual oleh investor Bitcoin yang sebelumnya terlihat sangat tinggi kini juga sudah mulai mereda, memberikan ruang bagi stabilisasi harga BTC.
Namun, menurut laporan sebelumnya, permintaan spot Bitcoin mengalami perlambatan yang cukup besar. Berdasarkan laporan tersebut, keuntungan harian yang direalisasikan oleh investor Bitcoin jangka panjang maupun pendek terlihat menurun.
Tidak hanya itu saja, volume perdagangan juga turun tajam, dari 279.000 BTC pada Desember menjadi hanya 75.000 BTC pada Januari. Selain meningkatnya minat dari Bitcoin long-term holders, aktivitas akumulasi oleh whale juga memberikan optimisme baru.
Whale Bitcoin Kembali Borong, Tanda Pasar Kripto Bakal Bullish?
Sebaliknya, investor kecil Bitcoin tampaknya mengurangi kepemilikan mereka dari 1,75 juta menjadi 1,69 juta BTC, yang mengindikasikan pergeseran dominasi pasar ke tangan investor besar.
Apakah Bitcoin Siap Untuk Lonjakan Baru?
Fase greed yang terlihat pada aktivitas Bitcoin long-term holders saat ini membawa peluang sekaligus risiko bagi pasar. Di satu sisi, sentimen bullish yang didorong oleh optimisme dan akumulasi whale bisa mendorong harga Bitcoin ke level yang lebih tinggi.
Namun, di sisi lain, risiko koreksi besar tetap ada jika harga memasuki wilayah overbought. Jika optimisme berlebihan tidak didukung oleh fundamental yang kuat, pasar berpotensi mengalami penurunan tajam.
Untuk menjaga momentum bullish, pertumbuhan permintaan spot perlu meningkat secara signifikan. Investor Bitcoin juga harus berhati-hati agar tidak terjebak dalam euforia berlebihan tanpa mempertimbangkan kondisi fundamental pasar. [dp]