IKLAN

Investor Bitcoin Menilai Harga BTC Akan Crash pada Agustus 2023

Di tengah upaya pemulihan pasar kripto, investor Bitcoin menilai bahwa harga BTC akan mengalami crash di bulan Agustus mendatang.

Saat ini, harga BTC memang tengah mengalami koreksi yang mengkhawatirkan, setelah rilisnya data NFP AS yang meningkatkan eksposur ke dolar AS, menurunkan selera risiko.

Pada saat penulisan, harga Bitcoin (BTC) berada di kisaran US$22.800, telah merosot dari level psikologis jangka pendek yang pernah dicapai tahun ini, yaitu US$24.000 dan US$23.000.

Harga BTC Berpeluang Mengalami Crash 

Watcher News melaporkan bahwa, survei yang dilakukan oleh Morning Consult menunjukkan peluang penurunan kembali di harga kripto utama.

Survei tersebut menilai, crash dapat terjadi pada harga BTC di bulan Agustus 2023, atau enam bulan ke depan, karena ekonomi global yang lemah tak mampu mendorong bullish saat ini untuk berlanjut.

BACA JUGA  Analis Yakin Rally Bitcoin Berlanjut Meski Ada Pemilu AS 2024

harga btc

40 persen dari 4.000 investor Bitcoin dalam survei tersebut memperkirakan crash akan terjadi di tahun ini, membawa harga BTC ke kisaran US$15.252, atau penurunan sekitar 40 persen dari harga saat ini.

Mayoritas investor dalam survei merasa skeptis tentang masa depan Bitcoin, meski awal tahun ini dimulai dengan pemulihan yang luar biasa.

Ekonomi global yang lesu menjadi sorotan utama para partisipan survei, di mana kekhawatiran resesi menjadi acuan yang diperkirakan mampu menghantam pasar saham dan kripto jika benar terjadi.

Selain itu, CEO JPMorgan Jamie Dimon dan World Bank telah menyinggung tanda-tanda resesi sebelum kuartal ketiga tahun ini. Artinya, itu akan menjadi masa yang krusial bagi sektor keuangan, termasuk kripto.

Di sisi lain, investor kawakan Robert Kiyosaki masih meyakini bahwa, jika resesi global terjadi, maka akan ada kenaikan pesat pada harga aset seperti emas, perak dan Bitcoin.

BACA JUGA  IMF Minta El Salvador Kaji Ulang Kebijakan Bitcoin Demi Stabilitas

Menganggap dolar AS sebagai mata uang palsu, Kiyosaki melihat ketiga aset tersebut sebagai uang independen yang mampu melindungi kekayaa seseorang dari hantaman inflasi dan resesi.

Dalam sejarah, belum ada contoh kasus bagaimana nasib Bitcoin ketika resesi hebat melanda. Sehingga jika resesi global terjadi, ini akan menjadi kasus pertama yang akan membuka mata para investor. Mari kita saksikan. [st]

 


Disclaimer: Seluruh konten yang diterbitkan di Blockchainmedia.id, baik berupa artikel berita, analisis, opini, wawancara, liputan khusus, artikel berbayar (paid content), maupun artikel bersponsor (sponsored content), disediakan semata-mata untuk tujuan informasi dan edukasi publik mengenai teknologi blockchain, aset kripto, dan sektor terkait. Meskipun kami berupaya memastikan akurasi dan relevansi setiap konten, kami tidak memberikan jaminan atas kelengkapan, ketepatan waktu, atau keandalan data dan pendapat yang dimuat. Konten bersifat informatif dan tidak dapat dianggap sebagai nasihat investasi, rekomendasi perdagangan, atau saran hukum dalam bentuk apa pun. Setiap keputusan finansial yang diambil berdasarkan informasi dari situs ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pembaca. Blockchainmedia.id tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung, kehilangan data, atau kerusakan lain yang timbul akibat penggunaan informasi di situs ini. Pembaca sangat disarankan untuk melakukan verifikasi mandiri, riset tambahan, dan berkonsultasi dengan penasihat keuangan profesional sebelum mengambil keputusan yang melibatkan risiko keuangan.

Terkini

Warta Korporat

Terkait