Investor Terra LUNA di Korea Selatan siap melaporkan Do Kwon kepada polisi atas dugaan penipuan investasi. Pengacara yang mewakili dari firma hukum ternama, yakni LKB & Partners.
“Firma hukum Korea Selatan LKB & Partners bersiap untuk menuntut salah seorang pendiri dan CEO Terraform Labs Do Kwon atas penipuan atas nama investor yang dirugikan secara finansial akibat runtuhnya harga Terra LUNA minggu lalu,” sebut pengacara itu, dilansir dari media lokal Korsel, Munhwa, Rabu (18/5/2022).
Bahkan para pengacara dalam rencana laporannya agar sejumlah aset dan properti milik Do Kwon disita sementara.
Investor Terra LUNA Korsel Tuntut Do Kwon
“Ada investor terkait di dalam firma hukum, dan kami berencana untuk mengajukan keluhan terhadap CEO Kwon dengan Unit Investigasi Keuangan dari Badan Kepolisian Metropolitan Seoul,” katanya kepada Munhwa.
Beberapa hari lalu beredar dua lembar dokumen yang disebut-sebut sebagai bukti bahwa Terraform Labs sudah membubarkan diri pada 30 April 2022 lalu, berdasarkan hasil rapat umum pemegang saham. Pada awal Mei 2022, pihak Pengadilan Tinggi Seoul sudah mengesahkannya. Dokumen itu belum dapat diverifikasi apakah asli atau tidak.
Sebelumnya lagi, seorang pria di Seoul menyerahkan diri kepada polisi. Ia mengaku dirinyalah yang datang ke rumah Do Kwon dan bertanya kepada istrinya di mana Do Kwon berada. Ia juga sempat menyatroni rumah itu sehari sesudahnya. Dia mengaku adalah investor LUNA yang rugi setara puluhan milyar rupiah.
Sementara itu di Reddit, beredar surat laporan kepada polisi Singapura atas nama para investor Terra LUNA. Lagi-lagi, dokumen yang tampak asli itu tidak bisa diverifikasi kebenarannya.
Dari media lokal juga tersiar, bahwa lembaga keuangan dan investasi terkait di Negeri Ginseng itu kemungkinan besar akan memeriksa kasus ini. Parlemen juga berencana akan memanggil Do Kwon.
Voting untuk Forking Blockchain Terra Sedang Berlangsung
Di atas itu semua, tim pengembang Terra pimpinan Do Kwon saat ini tengah membenahi sistem mereka dengan melakukan voting untuk forking terhadap blockchain Terra.
Voting sudah berlangsung sejak kemarin malam dan berlangsung selama 7 hari. Ketika artikel disusun, lebih dari 90 persen menyatakan setuju, 0,29 persen menyatakan tidak setuju.
Voting itu akan dinyatakan kuorum jika 40 persen suara terkumpul, dengan ambang batas mencapai 50 persen.
Jika mayoritas menyetujui proposal forking itu, maka akan ada dua blockchain baru, berdasarkan blockchain yang saat ini masih digunakan. Blockchain baru yang akan digunakan kelak tidak berfitur stablecoin TerraUSD (UST) lagi. Rinciannya bisa dibaca di artikel ini. [ps]