Otoritas Israel membekukan dan sita aset crypto yang terkait dengan kelompok Hamas. Demikian dilaporkan media setempat.
Seperti dikutip Benzinga, media lokal Calcalist belum lama ini, melaporkan bahwa setelah serangan oleh Hamas terhadap Israel pada akhir pekan sebelumnya yang eskalasi menjadi konflik penuh, kepala pertahanan Israel telah memerintahkan pemblokiran total terhadap wilayah Palestina, Gaza.
Finbold melansir media lokal tersebut, bahwa pihak kepolisian Israel telah membekukan dan sita akun crypto di Binance yang diduga terkait dengan Hamas pada tanggal 10 Oktober.
“Unit siber dari Lahav 433 kepolisian Israel bekerja sama dengan kementerian pertahanan negara, badan intelijen, dan Binance untuk mengidentifikasi dan membekukan akun crypto yang mereka klaim digunakan untuk mendanai teror Hamas. Selain itu, dana yang disita akan disimpan oleh perbendaharaan nasional Israel,” demikian media finansial mengutip pengumuman resmi tersebut.
Langkah ini bukanlah tindakan yang terisolasi, karena ini terjadi setelah Komisi Perdagangan dan Berjangka Komoditas Amerika Serikat (CFTC) mengajukan gugatan pada Maret 2023 terhadap Changpeng Zhao (CZ), CEO Binance. Gugatan ini menuduh CZ dan Binance membiarkan kelompok militan Palestina, Hamas, melakukan transaksi keuangan di platform pertukaran kripto mereka.
Namun, Binance telah menunjukkan sejarah kepatuhan terhadap upaya Israel untuk melawan pendanaan teror, seperti yang dicatat dalam laporan CoinDesk.
Pada tahun 2021, pihak berwenang Israel dilaporkan mengambil alih kendali 190 akun kripto di Binance yang diduga terkait dengan berbagai kelompok teroris.
“Dalam beberapa hari terakhir, tim kami telah bekerja secara real-time, sepanjang waktu, untuk mendukung upaya berkelanjutan dalam melawan pendanaan teror. Kami berkomitmen untuk memastikan keamanan dan keamanan bukan hanya dalam ekosistem blockchain, tetapi juga komunitas global, melalui pekerjaan proaktif kami,” demikian disampaikan jurubicara Binance, ketika dihubungi oleh CoinDesk.
Sejak tahun 2021, pejabat Israel telah mengambil alih sekitar 190 akun Binance yang dicurigai memiliki kaitan dengan organisasi teroris.
Regulator di seluruh dunia telah lama menyerukan pengendalian yang lebih ketat pada bursa kripto untuk mencegah aktivitas ilegal, mulai dari pencucian uang hingga pembiayaan terorisme. [ab]