IKLAN

Jack Ma Lirik Stablecoin, Siap Menggebrak Pasar!

Ant Group, yang didukung oleh Jack Ma, tengah bersiap memasuki pasar stablecoin. Setelah sempat menepi usai batal IPO dan mendapat tekanan di Tiongkok, Ant Group kini memutar haluan, menyasar sektor yang tengah naik daun: stablecoin.

Dilansir laporan Bloomberg pada Kamis (12/06), Ant Group melalui divisi internasionalnya yang berbasis di Singapura, akan mengajukan lisensi stablecoin di Hong Kong seiring mulai berlakunya regulasi baru di wilayah tersebut pada Agustus mendatang. 

Tak hanya berhenti di sana, perusahaan ini juga dikabarkan membidik lisensi serupa di Singapura dan Luksemburg — tiga pusat keuangan dunia yang strategis bagi ekspansi aset digital.

Jika lisensi tersebut dikantongi, Ant Group akan memiliki wewenang untuk menerbitkan atau bekerja sama dalam penerbitan stablecoin yang dipatok pada mata uang fiat. Dengan begitu, mereka dapat menawarkan layanan pengiriman uang lintas negara yang lebih efisien.

BACA JUGA  Jepang Jadi Sasaran Pasar Stablecoin Ripple Labs

Ant Group Siap Bersaing di Pasar Stablecoin

Masuknya Ant Group ke pasar stablecoin bukanlah hal mengejutkan. Raksasa lain seperti Meta, Google, dan Apple juga telah menjajaki peluang di sektor ini. Stablecoin kini dipandang sebagai bagian penting dari masa depan layanan keuangan digital, bukan sekadar uji coba.

Apple, X, Airbnb, dan Google Siap Adopsi Stablecoin

Langkah ini mempertegas keseriusan Ant Group dalam memperluas ekosistem pembayaran digital, terutama di kawasan Asia. Perusahaan ini melihat peluang besar di tengah meningkatnya minat global terhadap aset digital yang stabil dan efisien.

Hong Kong, yang kini memposisikan diri sebagai pusat aset digital dengan regulasi jelas, menjadi target awal yang ideal. Wilayah ini menawarkan kepastian hukum yang lebih solid dibanding banyak negara lain, memberi ruang bagi inovasi sekaligus perlindungan bagi pengguna.

BACA JUGA  Adopsi Kripto oleh Trump Kian Agresif, China Meradang!

Bagi Ant Group, ini bukan sekadar ekspansi, melainkan strategi untuk membangun posisi sebagai pemain kunci dalam infrastruktur keuangan digital global. Dengan dukungan dari Jack Ma, perusahaan ini siap bersaing di panggung stablecoin internasional.

Persaingan Semakin Panas, Siapa Mendominasi?

Masuknya Jack Ma ke stablecoin lewat Ant Group menambah panas persaingan di industri mata uang digital. Stabilitas nilai, efisiensi biaya, dan kecepatan transaksi membuat stablecoin semakin dilirik oleh pemain besar.

Ant Group tak mau ketinggalan. Dengan strategi agresif dan dukungan regulasi kripto di Asia, perusahaan ini siap bersaing memperebutkan posisi terdepan dalam ekosistem pembayaran digital.

Asia Mulai Rombak Regulasi Kripto, Ada Apa di Baliknya?

Kini sorotan tertuju pada langkah mereka berikutnya. Mampukah Ant Group menjadi pionir stablecoin di Asia? Satu hal yang jelas: kehadiran Jack Ma membuat persaingan di pasar ini semakin sengit. [dp]


Disclaimer: Seluruh konten yang diterbitkan di Blockchainmedia.id, baik berupa artikel berita, analisis, opini, wawancara, liputan khusus, artikel berbayar (paid content), maupun artikel bersponsor (sponsored content), disediakan semata-mata untuk tujuan informasi dan edukasi publik mengenai teknologi blockchain, aset kripto, dan sektor terkait. Meskipun kami berupaya memastikan akurasi dan relevansi setiap konten, kami tidak memberikan jaminan atas kelengkapan, ketepatan waktu, atau keandalan data dan pendapat yang dimuat. Konten bersifat informatif dan tidak dapat dianggap sebagai nasihat investasi, rekomendasi perdagangan, atau saran hukum dalam bentuk apa pun. Setiap keputusan finansial yang diambil berdasarkan informasi dari situs ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pembaca. Blockchainmedia.id tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung, kehilangan data, atau kerusakan lain yang timbul akibat penggunaan informasi di situs ini. Pembaca sangat disarankan untuk melakukan verifikasi mandiri, riset tambahan, dan berkonsultasi dengan penasihat keuangan profesional sebelum mengambil keputusan yang melibatkan risiko keuangan.

Terkini

Warta Korporat

Terkait