JD.com Siap Luncurkan Stablecoin, Pasar Kripto Makin Panas?

Gelombang adopsi aset digital seperti stablecoin kini semakin meluas dan tak lagi terbatas pada perusahaan kripto saja. Perusahaan ritel berskala besar pun mulai ikut terjun, termasuk JD.com, salah satu raksasa e-commerce asal Tiongkok.

Langkah strategis JD.com ini menandai babak baru dalam persaingan inovasi digital, sekaligus menunjukkan keseriusan perusahaan raksasa dalam membangun sistem keuangan yang lebih efisien, terdesentralisasi, dan mudah diakses oleh semua pihak.

Incar Efisiensi, JD.com Garap Sistem Pembayaran Baru

Dilansir dari laporan yang dipublikasikan oleh Sina Finance pada Selasa (17/06), Pimpinan JD.com Liu Qiangdong mengungkapkan bahwa perusahaannya berencana mengajukan lisensi stablecoin di berbagai negara.

Langkah ini merupakan bagian dari upaya JD.com untuk menciptakan sistem pembayaran internasional yang lebih cepat, efisien, dan hemat biaya—dengan target memangkas biaya hingga lebih dari 90 persen dan mempercepat waktu transaksi menjadi kurang dari 10 detik.

Qiangdong menjelaskan bahwa sistem pembayaran berbasis mata uang digital yang dibawa oleh JD.com tidak hanya ditujukan untuk transaksi antar perusahaan (B2B), tetapi kedepannya juga akan diperluas ke sektor konsumen.

“Setelah kami menyelesaikan sistem pembayaran untuk segmen B2B, kami akan mulai masuk ke segmen konsumen (C-end). Kami berharap suatu hari nanti semua orang bisa menggunakan JD Stablecoin untuk berbelanja di seluruh dunia,” jelasnya.

Kompetisi Stablecoin Semakin Ketat

JD.com bukan satu-satunya perusahaan yang tertarik masuk ke dunia stablecoin. Kompetitor utamanya, Alibaba—melalui anak usahanya, Ant Group, juga dikabarkan tengah menyiapkan proyek serupa. Persaingan kedua raksasa e-commerce asal Tiongkok ini kini merambah ke sektor baru: mata uang digital.

Jack Ma Lirik Stablecoin, Siap Menggebrak Pasar!

Fenomena ini bukan hanya terjadi di Asia. Di AS, nama besar seperti Amazon dan Walmart juga mulai melirik peluang di sektor stablecoin. Keduanya disebut tengah mengeksplorasi kemungkinan meluncurkan mata uang kripto berbasis fiat, menandai keseriusan korporasi dalam membangun sistem pembayaran yang lebih mandiri dan efisien.

Jika tren ini terus berkembang, bukan tidak mungkin kedepannya setiap perusahaan besar akan memiliki mata uang digital sendiri. Sistem pembayaran global bisa berubah secara drastis—menjadi lebih cepat dan langsung terkoneksi antar pengguna lintas negara.

Dengan semua perkembangan ini, muncul satu pertanyaan besar: apakah masa depan keuangan akan dikuasai oleh perusahaan teknologi, bukan lagi lembaga keuangan tradisional? Yang jelas, JD.com sudah mengambil langkah untuk ikut memimpin arah baru dunia finansial. [dp]

Terkini

Warta Korporat

Terkait