IKLAN

Jerman Sita Bitcoin Setara Rp359 Milyar dari Darknet Marketplace Hydra

Kepolisian Jerman umumkan, pada Selasa (05/04/2022) mereka telah mematikan darknet marketplace ilegal yang bernama Hydra dan menyita Bitcoin. Hydra termasuk jaringan darknet berbahasa Rusia terbesar di dunia.

Jerman Sita Bitcoin dari Hydra 

Pihak berwenang menyita 543 Bitcoin (BTC) senilai US$25 juta setara Rp359 milyar pada saat operasi digelar. Hal tersebut disampaikan Kantor Kepolisian Kriminal Federal Jerman, Bundeskriminalamt (BKA).

Menurut Kantor Pusat Perlawanan Kriminal Siber (ZIT) dan BKA, Hydra adalah marketplace penjualan ilegal terbesar di dunia dengan nilai transaksi mencapai 1,23 milyar euro di tahun 2020.

Mixer bank Bitcoin yang disediakan oleh platform tersebut, layanan untuk menyamarkan transaksi digital, membuat penyelidikan kripto jauh lebih sulit bagi pihak berwenang dan lembaga terkait.

Hydra mulai beroperasi sejak tahun 2015 dan menawarkan narkoba serta data kartu kredit curian, uang palsu dan berkas identitas palsu sambil menyamarkan nama pihak-pihak terkait melalui penggunaan jaringan enkripsi Tor.

BACA JUGA  Bitcoin Berkonsolidasi, Presale Dogetti Kian Popular dan Diminati Investor

Finbold melaporkan kasus studi oleh CipherTrace mengungkap Hydra merupakan darknet market Rusia paling ternama dan terbesar di dunia.

“Hydra berasal dari Rusia dan melayani negara-negara berikut: Rusia, Ukraina, Belarus, Kazakhstan, Azerbaijan, Armenia, Kyrgyzstan, Uzbekistan, Tajikistan, dan Moldova,” tambah CipherTrace.

Hydra menjadi darknet market Rusia terbesar pada tahun 2017 setelah penutupan RAMP (Russian Anonymous Marketplace).

Melalui Hydra, penjual menciptakan “harta karun” yang merupakan paket berisi barang ilegal yang disembunyikan atau dikubur di lokasi yang tidak mencolok. Pembeli kemudian mendapat koordinat lokasi tersebut dan mengambil paket yang tersembunyi.

Dengan metode ini, penjual dan pembeli tidak pernah bertatap muka.

Perlu ditekankan, marketplace tersebut memiliki lebih dari 17 juta akun pengguna dan lebih dari 19 ribu akun penjual.

BKA menambahkan, pihak tersangka sedang diselidiki atas tuduhan mengoperasikan platform perdagangan kriminal di internet dengan basis komersial.

BACA JUGA  Bernstein Prediksi Harga BTC Bisa Capai US$1 Juta, Kapan?

Pihak penyelidik belum mengetahui apakah Hydra memiliki server di negara lain. Juru bicara unit kriminal siber jaksa penuntut Frankfurt berkata, pihaknya berasumsi server yang disita adalah pusat utama jaringan tersebut.

Selain itu, penyelidikan terhadap Hydra berawal sejak Agustus 2021 dan melibatkan sejumlah agensi AS serta dari negara-negara lain. [ed]


Disclaimer: Seluruh konten yang diterbitkan di Blockchainmedia.id, baik berupa artikel berita, analisis, opini, wawancara, liputan khusus, artikel berbayar (paid content), maupun artikel bersponsor (sponsored content), disediakan semata-mata untuk tujuan informasi dan edukasi publik mengenai teknologi blockchain, aset kripto, dan sektor terkait. Meskipun kami berupaya memastikan akurasi dan relevansi setiap konten, kami tidak memberikan jaminan atas kelengkapan, ketepatan waktu, atau keandalan data dan pendapat yang dimuat. Konten bersifat informatif dan tidak dapat dianggap sebagai nasihat investasi, rekomendasi perdagangan, atau saran hukum dalam bentuk apa pun. Setiap keputusan finansial yang diambil berdasarkan informasi dari situs ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pembaca. Blockchainmedia.id tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung, kehilangan data, atau kerusakan lain yang timbul akibat penggunaan informasi di situs ini. Pembaca sangat disarankan untuk melakukan verifikasi mandiri, riset tambahan, dan berkonsultasi dengan penasihat keuangan profesional sebelum mengambil keputusan yang melibatkan risiko keuangan.

Terkini

Warta Korporat

Terkait