IKLAN

John Bollinger Angkat Bicara, Kaji BTC

Trader legendaris John Bollinger, baru-baru ini, membagikan analisis perihal harga Bitcoin (BTC), dalam cuitan singkat di Twitter.

U.Today melansir cuitan John Bollinger yang dengan singkat menyatakan, “TERGENJOT (menurut piton).”

Menurut U.Today, komentar ini mengacu pada posisi saat ini Bitcoin di dalam Bollinger Bands.

Sebagaimana diketahui, aset kripto wahid ini sedang mengalami tergenjot, yang berarti terjepit di antara band-band atas dan bawah indikator Bollinger Bands.

Situasi seperti ini biasanya merupakan prekursor dari pergerakan harga yang signifikan, baik naik maupun turun.

Squeeze (tergenjot) ini sangat menarik ketika dikombinasikan dengan volume pasar saat ini untuk Bitcoin,” tulis U.Today dalam laporan, belum lama ini.

Volume perdagangan telah menurun, kondisi yang sering mendahului pergerakan breakout.

BACA JUGA  Bitmain Tahan Gaji Karyawan

Tergenjotnya Bollinger Bands yang dikombinasikan dengan volume yang semakin mengecil menciptakan tekanan yang semakin meningkat.

“Seperti pegas yang ditarik, pergerakan harga tiba-tiba bisa meledak ke arah mana pun.”

Dalam analisis tersebut, arah pasti dari pergerakan potensial ini masih belum pasti. Bollinger Bands dapat menunjukkan breakout yang bullish maupun bearish, dan arahnya bergantung pada berbagai faktor lainnya, termasuk sentimen pasar lebih luas, berita fundamental, dan reaksi para peserta pasar.

Namun, para pedagang yang menggunakan Bollinger Bands dalam analisis teknis mereka mengawasi tergenjot (squeeze) ini sebagai indikator potensial dari volatilitas harga yang akan datang.

Penyusutan band-band ini dapat dianggap sebagai ketenangan sebelum badai. Ini adalah waktu volatilitas yang berkurang sebelum harga membuat pergerakan yang signifikan, dan ini bisa menjadi titik balik yang penting untuk lintasan harga Bitcoin.

BACA JUGA  Potensi Kripto Optimism (OP), Arbitrum, dan Pullix (PLX)

Apa itu Indikator Bollinger Bands?

Di kalangan analis teknis, ada sedikit indikator yang terkenal atau sering digunakan seperti Bollinger Bands.

Dinamai menurut penciptanya, pedagang legendaris John Bollinger, band-band ini berfungsi sebagai ukuran volatilitas dan level harga potensial di mana aset dapat menemukan support atau resistance.

Saat Bitcoin terjepit dalam Bollinger Bands, para pedagang dan investor dengan penuh semangat menantikan penyelesaian ketegangan ini.

Konvergensi band, yang disertai dengan volume perdagangan yang mengecil, menciptakan lingkungan yang siap untuk pergerakan harga yang signifikan.

Meskipun arah pergerakan potensial ini masih tidak pasti, para pedagang yang mengandalkan Bollinger Bands mengakui squeeze atau tergenjot ini sebagai titik balik penting. [ab]


Disclaimer: Seluruh konten yang diterbitkan di Blockchainmedia.id, baik berupa artikel berita, analisis, opini, wawancara, liputan khusus, artikel berbayar (paid content), maupun artikel bersponsor (sponsored content), disediakan semata-mata untuk tujuan informasi dan edukasi publik mengenai teknologi blockchain, aset kripto, dan sektor terkait. Meskipun kami berupaya memastikan akurasi dan relevansi setiap konten, kami tidak memberikan jaminan atas kelengkapan, ketepatan waktu, atau keandalan data dan pendapat yang dimuat. Konten bersifat informatif dan tidak dapat dianggap sebagai nasihat investasi, rekomendasi perdagangan, atau saran hukum dalam bentuk apa pun. Setiap keputusan finansial yang diambil berdasarkan informasi dari situs ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pembaca. Blockchainmedia.id tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung, kehilangan data, atau kerusakan lain yang timbul akibat penggunaan informasi di situs ini. Pembaca sangat disarankan untuk melakukan verifikasi mandiri, riset tambahan, dan berkonsultasi dengan penasihat keuangan profesional sebelum mengambil keputusan yang melibatkan risiko keuangan.

Terkini

Warta Korporat

Terkait