JP Morgan dalam catatan teranyarnya, Jumat lalu, mengatakan bahwa investor institusi mungkin kian doyan Bitcoin, sebagai alternatif dari emas. Faktanya, Bitcoin memberikan imbal hasil lebih dari 100 persen sepanjang tahun ini. Sedangkan emas hanya 52 persen.
Catatan “Global Market Strategy”, 6 November 2020 itu berasaskan pada data terbaru permintaan terhadap “Bitcoin Saham” Grayscale Bitcoin Fund (GBTC).
Instrumen investasi berupa saham itu diperdagangkan bursa efek, yang nilainya didasarkan pada indeks harga Bitcoin dari sejumlah pasar spot. Penggunanya menyasar pada investor institusi, bukan retail.
“Aliran dana masuk dari investor institusi terhadap GBTC mengalami peningkatan hingga Oktober 2020 ini. Sedangkan ada aliran dana keluar dari Exchange Traded Fund (ETF) emas sejak pertengahan Oktober. Data itu mencerminkan bahwa sebagian investor, misalnya dari kelompok family office, beralih dari ETF emas ke Bitcoin,” sebut JP Morgan.
Potensi kenaikan jangka panjang untuk Bitcoin disebutkan cukup besar, jika bersaing lebih ketat dengan emas sebagai ‘mata uang alternatif’.
“Namun, kapitalisasi pasar Bitcoin harus naik sepuluh kali lipat dari tingkat saat ini, agar bisa menyamai total investasi sektor swasta dalam ETF emas, emas batangan dan koin,” katanya.
JP Morgan pun tak lupa menggarisbawahi pentingnya dukungan PayPal [membuka layanan jual-beli aset kripto–Red] terhadap percepatan permintaan terhadap Bitcoin.
“Bitcoin, juga mendekati overbought level, sesuatu yang berpotensi akan adanya aksi ambil untung,” sebut JP Morgan, mengirimkan sinyal tertekannya harga Bitcoin, setelah gagal melanjutkan di atas US$15.900 per BTC. [TheBlock/red]
Disclaimer: Seluruh konten yang diterbitkan di Blockchainmedia.id, baik berupa artikel berita, analisis, opini, wawancara, liputan khusus, artikel berbayar (paid content), maupun artikel bersponsor (sponsored content), disediakan semata-mata untuk tujuan informasi dan edukasi publik mengenai teknologi blockchain, aset kripto, dan sektor terkait. Meskipun kami berupaya memastikan akurasi dan relevansi setiap konten, kami tidak memberikan jaminan atas kelengkapan, ketepatan waktu, atau keandalan data dan pendapat yang dimuat. Konten bersifat informatif dan tidak dapat dianggap sebagai nasihat investasi, rekomendasi perdagangan, atau saran hukum dalam bentuk apa pun. Setiap keputusan finansial yang diambil berdasarkan informasi dari situs ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pembaca. Blockchainmedia.id tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung, kehilangan data, atau kerusakan lain yang timbul akibat penggunaan informasi di situs ini. Pembaca sangat disarankan untuk melakukan verifikasi mandiri, riset tambahan, dan berkonsultasi dengan penasihat keuangan profesional sebelum mengambil keputusan yang melibatkan risiko keuangan.