Raksasa keuangan dan perbankan JPMorgan berada di ambang perkembangan terobosan dalam ranah keuangan digital.
JPMorgan sedang dalam proses menciptakan token deposit berbasis teknologi blockchain, suatu usaha yang, meskipun menunggu persetujuan regulasi di AS, memiliki potensi untuk merevolusi penyelesaian keuangan, terutama bagi klien korporat.
Token Deposit JPMorganÂ
Berbeda dengan stablecoin, yang biasanya diterbitkan oleh entitas non-perbankan, token deposit JPMorgan membedakan dirinya dengan diterbitkan oleh lembaga deposit. Karakteristik unik ini membedakannya dari JPM Coin, aset digital lain dari bank tersebut.
🚀 J.P. Morgan is reshaping finance with a revolutionary blockchain deposit token. The big question: Could #Ripple's #XRP be the catalyst for this trillion-dollar market opportunity? 📷 #JPMorgan
Retweet, like and follow me for more exciting Ripple news! 👇👇👇 pic.twitter.com/2n9LNniFZH
— Collin Brown (@CollinBrownXRP) September 8, 2023
Berdasarkan laporan Crypto News Flash, sementara JPM Coin utamanya digunakan untuk transaksi dalam ekosistem JPMorgan, token deposit baru ini akan memperluas fungsionalitasnya untuk memfasilitasi transaksi dengan lembaga keuangan lainnya.
Selain itu, token ini berpotensi memainkan peran sentral dalam berbagai penyelesaian berbasis blockchain, termasuk perdagangan sekuritas yang tertokenisasi.
Tentu saja, ini tampak akan menjadi pesaing kuat untuk token Ripple, XRP, karena sama-sama berfungsi sebagai token pembayaran.
Yang membuat perkembangan ini semakin menarik adalah kemajuan signifikan yang telah dicapai oleh JPMorgan. Tahun lalu, bekerja sama dengan Otoritas Moneter Singapura, bank ini melaksanakan proyek uji coba yang melibatkan token deposit.
Sama seperti JPM Coin, token baru ini akan ketat mematuhi langkah-langkah kepatuhan, memastikan bahwa semua transaksi melalui proses ketat KYC dan anti-penipuan.
JPMorgan mendekati inovasi ini dengan optimisme yang berhati-hati. Mereka mengakui manfaat potensial dari token deposit sambil sepenuhnya menyadari perlunya pertimbangan regulasi yang bijaksana.
Langkah JPMorgan ini menandai masuknya ke dalam lanskap kompetitif token kripto yang dirancang untuk mempercepat penyelesaian keuangan.
Patut dicatat, baru-baru ini PayPal memperkenalkan stablecoin-nya, PYUSD, sebagai bagian dari strategi untuk mendapatkan pijakan kuat di pasar yang berkembang pesat ini. Pemain-pemain mapan seperti Circle juga memperluas penawaran mereka untuk tetap bersaing.
Menurut Umar Farooq, CEO divisi web3 JPMorgan, Onyx, token deposit di blockchain publik mewakili langkah berikutnya dalam evolusi uang bank komersial yang terdigitalisasi.
‘Meskipun sistem ini hanya akan beroperasi setelah persetujuan regulasi diperoleh, pendekatan proaktif JPMorgan menunjukkan bahwa ini memiliki dampak transformatif pada transaksi lintas batas begitu mendapat lampu hijau,’ ujar Umar.
Perkembangan ini menandai tonggak penting, tidak hanya bagi JPMorgan, tetapi juga bagi seluruh industri keuangan. Ini merupakan sinyal pergeseran yang jelas menuju solusi berbasis blockchain untuk penyelesaian yang lebih cepat dan efisien. [st]