Dalam wawancara dengan Lex Fridman, co-founder Ethereum Vitalik Buterin mengungkap ia cuan lebih dari US$4 juta dari modal US$25 ribu yang dipakai untuk membeli Dogecoin (DOGE) pada tahun 2016.
Kendati demikian, ia menyumbangkan cuan itu ke badan amal.
Dogecoin dilahirkan pada Desember 2013 dan mengincar popularitas meme anjing Shiba Inu.
Buterin menggambarkan Dogecoin sebagai salah satu aset kripto lucu yang pertama meluncur di ekosistem kripto.
Meski ia terkesan oleh komunitas yang dibentuk di seputar Dogecoin, Buterin tidak memiliki argumen investasi kuat yang mendasari keputusannya.
“Awalnya, orang-orang tidak menganggapnya serius. Saya hanya berpikir bagaimana caranya menjelaskan ke ibu saya bahwa saya membeli Dogecoin sebanyak US$25 ribu? Satu-satunya hal menarik dari aset itu adalah logo anjingnya. Tapi ternyata menjadi salah satu investasi terbaik saya,” jelas Vitalik.
Kendati ia menyatakan Dogecoin mengalami kinerja baik selama beberapa tahun berikutnya, ia mengaku terkejut dengan spekulasi akibat ketertarikan Elon Musk dengan meme crypto tersebut.
Minat Musk pada DOGE muncul setelah komunitas Dogecoin memilih Musk sebagai calon CEO favorit untuk Dogecoin pada tahun 2019, empat tahun setelah pendiri Dogecoin meninggalkan proyek tersebut.
Pada penghujung tahun 2020, Elon Musk mulai berbicara soal DOGE dan kapitalisasi pasar aset kripto itu meroket ke US$50 milyar, berkali-kali lipat.
Vitalik ingat sedang mengalami PSBB di Singapura ketika harga DOGE naik 775 persen dari US$0,008 ke US$0,07 dalam satu hari.
Ia berpikir investasi DOGE-nya bernilai sangat besar.
“Saya langsung menjual setengah DOGE dan mendapat US$4,3 juta lalu menyumbangkan dana itu ke GiveDirectly. Beberapa jam setelahnya, harga DOGE turun dari US$0,07 ke US$0,04,” kenang Vitalik.
Setelah menjual setengah DOGE miliknya pada harga tinggi lokal, Vitalik merasa sebagai trader yang hebat.
Tidak lama kemudian, harganya naik lagi ke US$0,07 lalu meroket ke US$0,5. Jika ia menyimpan setengah simpanan DOGE, pendiri Ethereum tersebut memiliki investasi senilai US$20 juta.
Kendati mendukung DOGE saat awal pengembangannya, Vitalik menekankan ia tidak mengira DOGE akan menangkap minat publik dan muncul sebagai aset kripto terbesar berdasarkan kapitalisasi pasar.
“DOGE menjadi fenomena besar, dimana banyak orang yang tahu DOGE belum pernah dengar soal Ethereum. Itu suatu hal yang saya tidak mengira akan terjadi,” pungkasnya. [cointelegraph.com/ed]